Pagi hari terasa belum lengkap tanpa kopi. Bahkan, ada orang-orang tertentu yang belum bisa memulai hari kerjanya tanpa secangkir kopi.
Ada juga orang yang minum kopi dengan penuh rasa bersalah, karena menganggapnya sebagai kebiasaan tak sehat. Padahal, kopi juga mengandung antioksidan.
Boleh dibilang, wajah Eropa berubah setelah mengenal kopi. Revolusi Perancis dan Amerika Serikat juga terjadi berkat adanya kopi dan kedai kopi.
Di kedai kopi, para intelektual leluasa membaca. Diskusi terjadi sambil meneguk secangkir kopi. Sejarawan terkenal Prancis Jules Michelet, dengan yakin mengatakan kopi lah yang mengubah sejarah Prancis.
“Kopi, minuman tak memabukkan. Stimulan mental yang kuat, meningkatkan kejernihan otak,” katanya.
Tahukah Anda, Voltaire, filsuf dan politikus yang berperan penting dalam Revolusi Prancis, dalam sehari menghabiskan 40 gelas kopi yang dicampur cokelat.
Kopi itu membuat otak Voltaire jadi lebih encer berpikir, sehingga ia bisa melancarkan ide demokrasi moderen yang mengubah sejarah Prancis, dan wajah dunia politik di seluruh dunia.
Dosa yang membuat kopi tak sehat ada pada kafein. Zat alkaloid pahit tak berbau dalam kopi yang disebut kafein, ditemukan pada 1685 oleh Dr Philippe Sylvestre Duvor. Duvour menemukan zat-zat kimia dalam kopi secara akurat, dan mengujinya pada manusia.
“Kafein memberi efek stimulan pada penampilan fisik dan mental. Kafein menjaga kita tetap terjaga, menghilangkan kelelahan dan kantuk, serta memerbaiki mood, daya ingat, dan konsentrasi. Mekanisme kerjan kafein adalah dengan memblokir reseptor adenosin. Adenosisn adalah neurotransmitter yang menenangkan,” jelas Prof Dr Deddy Muchtadi MS, pakar gizi dari Institut Pertanian Bogor.
Setelah mengonsumsi kafein, seseorang bisa meraih pencapaian intelektual yang lebih tinggi. Berkat kafein pula, aktivitas motorik dan stimuli panca indera jadi lebih lancar. Contohnya, seorang tukang ketik akan bekerja lebih cepat, dengan kesalahan lebih sedikit setelah mengonsumsi kopi. Di samping kafein, kopi juga mengandung asam fenolat yang bersifat antioksidan.
“Polifenol dalam kopi dapat menonaktifkan radikal bebas. Mereka bertindak sebagai pelindung perkasa terhadap kerusakan lipida dan protein dalam tubuh, yang dapat mengakibatkan timbulnya penyakit degeneratif,” tuturnya.
Efek kafein akan terasa setelah mengonsumsi satu atau dua gelas cangkir kopi. Lantas, detak jantung meningkat, dan pembuluh darah melebar. Kemudian, pergerakan cairan dan kotoran padat dalam tubuh dipercepat. Supaya tidak membahayakan, jumlah kopi yang diminum perlu dibatasi.
(Source: Tribunnews.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar