Doa ibu adalah segala bagi anak-anaknya. (Page 8)
"Ibu tidak pernah menangis di depan kami, kalaupun ingin menangis, ibu hanya menggigit bibirnya kuat-kuat hingga berdarah, agar tangisannya tak terdengar oleh kami, anak-anak yang selalu dikuatkannya dengan kata-kata...
Jangan pernah menjual kesedihan dan tangismu hanya untuk masa depan, karena masa depan adalah rancangan, kehidupan adalah sekarang, hadapi!"
Renokenongo, 31 Agustus 2011, (Page 9)
Pertunangan itu hanya untuk sebuah ikatan. Bahwa kamu benar-benar serius dengan hubungan kita. (Page 12)
Ibu sangat berharga bagiku. (Page 13)
Bersifat moderatlah buat sebuah hubungan. Mengalir saja. (Page 16)
Ibunya yang sangat bijak, tidak pernah mau menjelek-jelekkan sosok ayah mereka. (Page 16)
Apakah kamu pernah dan masih merasakan kasih sayang ibumu? (Page 23)
Ibunya yang sibuk bekerja pagi, siang dan malam sebagai penjual lontong kupang keliling dan buruh cuci pakaian tak sempat mengambil jatah beras (raskin) mereka. Jatah yang sering jadi bahan perdebatan para pengurus. (Page 31)
Mengaji gratis, memperdalam ilmu agama, mendapatkan ilmu bermanfaat, jadi kamu akan rugi jika tidak mengaji. Begitulah selalu pesan ibunya setiap dia malas berangkat mengaji. (Page 36)
Bersyukurlah dengan semua yang telah diberikan, apapun pemberiannya. (Page 38)
Allah akan memberi pahala mereka yang kuat dengan cobaan... (Page 39)
Baginya membesarkan anak-anak yang jadi tanggung jawabnya adalah segalanya, (Page 47)
Di balik derita masa kecil tersimpan kekuatan untuk masa depan. (Page 48)
Ibunya yang anti berhutang tak pernah menyianyiakan waktunya. Bekerja dan bekerja, itu yang ada dalam pemikiran seorang ibu yang tak ingin anaknya sedih karena kemiskinan mereka. (Page 48)
Setelah ibunya membelikan sepatu baru, Delta bisa tertawa lepas. Dia semakin rajin belajar. (Page 51)
Pemikiran sederhana sang ibu adalah setiap hari harus bisa menabung, (Page 56)
Banyak rencana-rencanaNya yang baik buat kita. Pandailah bersyukur, apapun yang telah Allah berikan untuk kita. (Page 65)
Regu Lintang Renokenongo pulang membawa piala, mereka menang, berhasil meraih juara I karnaval tingkat kecamatan. (Page 84)
Sudahlah, yang sabar jadi orang, Allah selalu mencintai orang-orang penyabar. (Page 110)
Fakri yang mentraktir Delta, karena dia merasa nilainya bagus selama ini atas bantuan Delta. (Page 115)
Jangan berpikir bagaimana cara membayar uang sekolah, namun berpikirlah bagaimana mendapatkan ilmu sebanyak-banyaknya di sekolah. (Page 125)
Delta suka sekali membaca. Buku apa saja dia baca. Kadang dia meminjam di perpustakaan sekolah atau meminjam buku teman-temannya. (Page 125)
Dia (Iqbal) sedang memberi les anak bu Haji Waroh. (Page 127)
Ibu : Oh, syukurlah bisa berbagi. Ilmu itu akan bertambah jika kita mau membaginya dengan yang lain.
Delta : Tapi cak Iqbal diberi upah kok bu.
Ibu : Yah, sebenarnya ibu tidak pernah mengajari kalian untuk menjual ilmu. Mungkin bu Haji ingin menghargai jasa Iqbal yang rajin membimbing anaknya belajar. (Page 128)
Husss! Janganlah rajin belajar karena itu (jadi orang kaya). Tapi karena kamu memang ingin jadi orang pintar. Akan banyak jalan nantinya bagi orang-orang pintar. (Page 128)
Jadilah manusia yang berguna dengan kepintaranmu kelak. (Page 128)
Ternyata, memiliki keluarga lengkap tidak menjamin mereka bisa berhasil hidupnya. (Page 131)
Kekuatan doa dan cinta sang ibu memang Maha Dahsyat untuk anak-anaknya. (Page 132)
Delta Santoso, Fakultas Teknologi Informatika ITS rek! Selamat yo guk! (Page 134)
Tahajud, adalah sholat yang nyaris tak pernah ditinggalkan ibunya, semenjak Delta lahir. (Page 135)
Delta mulai mencari cara untuk mendapatkan uang sendiri. Memberi les private bagi anak-anak orang kaya di lingkungan Darmo Satelit, lingkungan elit di Surabaya Barat. (Page 140)
Berjuang itu sakit, berdarah-darah, namun itulah hidup! (Page 165)
Desa Renokenongo, termasuk desa yang hilang terendam lumpur. (Page 167)
Pada tanggal 29 Mei 2006, lumpur dan gas menyembur sekitar 100 meter dari sumur eksplorasi Banjar Panji 1 desa Renokenongo yang dimiliki Lapindo Brantas inc. (Page 168)
Ditemani Fakhri yang kini jadi kepala dusun di salah satu desa yang digenangi lumpur itu, Delta merenungi kilas balik sebuah rahasia hidupnya. (Page 172)
Pantang bagi kita buat mundur dari medan perang yang telah Tuhan ciptakan. Perang dengan beragam manusia dan alam. (Page 188)
Jadikan ini air mata terakhirmu bunda. (Page 198)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar