Kutelusuri bentangan sajadah dan masjid dengan segenap hasrat dan kekhusyukan. (Page 3)
Jika kau tuangkan lautan ke dalam sebuah bejana, seberapakah ia akan mampu menampungnya? (Page 14)
Jendela mampu menerima sebanyak cahaya yang masuk ke dalam rumah, padahal bulan memancarkan cahaya yang memenuhi seluruh ufuk timur dan barat. (Page 14)
Setiap bagian dunia adalah jerat bagi orang bodoh, sarana pembebasan bagi orang bijak. (Page 35)
Pengetahuan diperlukan karena ia adalah akar, tempat bertaut cabang. (Page 36)
Jika seseorang menjadi manusia karena bentuknya, maka Muhammad dan Abu Jahl tiada beda. (Page 39)
Ketika akal dan kesabaran tiada, nafs kalian mengajak pada kejahatan. (Page 48)
Cinta ilahiah adalah matahari kesempurnaan, cahayalah yang memerintah, segala ciptaan hanyalah bayang-bayang. (Page 61)
Mengapa Tuhan menciptakan dunia? Jawabannya jelas, untuk mengejawantahkan Nama-nama dan Sifat-sifat-Nya. (Page 67)
Tuhan menciptakan penderitaan dan rasa sakit agar terasakan senangnya hati. (Page 70)
Perang adalah watak, perang adalah tindakan-tindakan, perang adalah kata-kata. Diri setiap manusia adalah sebuah medan pertempuran. (Page 73)
Karenanya, tidak ada kejahatan mutlak di dunia ini. Kejahatan relatif, pahami itu. (Page 76)
Tiada sesuatu pun yang Tuhan ciptakan sia-sia, baik itu kecerobohan atau kesabaran, ketulusan atau tipu muslihat. (Page 76)
Tiada sesuatu pun adalah mutlak kebaikan, tidak pula mutlak kejahatan. (Page 76)
Keuntungan dan kerugian tergantung situasi. Karena alasan ini, pengetahuan itu perlu dan bermanfaat. (Page 76)
Jika seluruhnya pengetahuan dan tiada kebodohan dalam diri manusia, ia tak lagi manusia. Karenanya, kebodohan diperlukan, sebab melaluinya manusia tetap mewujud, dan pengetahuan diperlukan, karena ia mengantarkannya pada Tuhan. Sehingga, masing-masing saling melengkapi. (Page 76)
Jangan kalian lihat derita, rasa takut dan kepedihan! Lihatlah! Sekalipun dunia adalah kegetiran, tapi kalian penuh semangat dan tak segan-segan memeluknya. Ketahuilah! Derita adalah kasih. Kekejaman waktu dan segala derita bermuara pada keterpisahan dengan Tuhan dan kejahilan. Kekejaman akan berlalu, namun tidak keterpisahan dengan-Nya. Maka, tak seorang pun akan memiliki warisan kebaikan tanpa persemayaman Tuhan di dalam roh kesadaran. (Page 82-83)
Jika Adam adalah prototipe kesempurnaan manusia, maka Muhammad, yang pernah mengatakan, "Aku adalah seorang nabi" ketika keadaan Adam masih berada di antara roh jasad, dapat disebut sebagai prototipe dari prototipe. (Page 87)
Karenanya, Dia menciptakan seorang khalifah, Sang Pemilik Hati, cermin bagi Kemaharajaan-Nya. (Page 88)
Bapak seluruh umat manusia, yang diajarkan padanya segala nama, beratus-ratus ribu ilmu mengalir dalam setiap denyut nadinya. (Page 89)
Dunia adalah ruangan. Dan hati adalah aliran sungai, negeri keajaiban. (Page 92)
Salat ini, kesejahteraan rohani, dan puasa begitu juga: Roh senantiasa menyertai sebuah sebutan bagi kebaikan. (Page 98)
Karena Isa telah bersemayam di langit ke empat, apa arti gereja baginya? (Page 105)
Malaikat adalah pengetahuan, dan binatang adalah kebodohan. Anak-anak manusia senantiasa berada dalam perjuangan di antara keduanya. (Page 125)
Jika tiada Fir'aun dan segala ambisi kekuasaan, dari manakah neraka mendapatkan kawan? (Page 133)
Kasih Tuhan mengalahkan Siksa-Nya: Karenanya, setiap nabi menentang para pengingkarnya, (Page 135)
Apakah keadilan itu? Meletakkan sesuatu pada tempatnya. Dan kezaliman? Meletakkan sesuatu tidak pada tempatnya. (Page 138)
Apakah yang menarik bagi orang-orang hampa? Kehampaan. Apakah yang menyenangkan bagi orang-orang bodoh? Kebodohan. (Page 142)
Salah satu isyarat bahwa Adam berasal dari keabadian adalah sujud para malaikat, karena maqam-nya. (Page 144)
Karena tujuan penciptaan untuk mengejawantahkan, maka makhluk harus diuji dengan petunjuk dan larangan. (Page 146)
Habil dan Qabil, adalah 2 anak adam yang melambangkan (bibit) permusuhan manusia dengan sesamanya. (Page 159)
Malaikat dan setan saling bermusuhan karena kebebasan kehendak... (Page 169)
Para nabi dan orang-orang suci pada dasarnya adalah "malaikat", karena akal mereka telah mampu mengalahkan nafs. (Page 177)
Kekayaan seorang sarjana adalah tulisan. (Page 197)
Persoalan utama manusia adalah, bahwa dia tidak dapat melihat segala sesuatu menurut hakikat yang sesungguhnya. (Page 223)
Jika otak dan perutmu terbakar karena puasa, api mereka akan terus mengeluarkan ratapan dari dalam dadamu. (Page 237)
Melalui api itu, setiap waktu kau akan membakar 100 tabir - kau akan mendaki 1000 derajat di atas jalan dan di dalam hasratmu. (Page 237)
Kosongkan perutmu! Merataplah seperti sebuah kecapi dan sampaikan keinginanmu pada Tuhan! Kosongkan perutmu dan bicaralah tentang misteri-misteri bagai ilalang! (Page 237)
Ketika kau puasa, amal-amal baik mengelilingimu bagaikan hamba sahaya, budak-budak, dan bergerombol. (Page 238)
Teruskan puasamu, karena ia adalah stambuk Sulaiman: Jangan kau berikan stambuk itu pada setan, jangan kacaukan kerajaanmu. (Page 238)
Dalam menempuh jalan rohani, manusia harus mencurahkan seluruh kemampuannya. (Page 242)
Meninggalkan usaha berarti kelemahan; Layakkah si lemah menjadi prajurit rohani? (Page 243)
Hasrat-hasrat kami berasal dari kehendak-Mu. Dimana pun orang menempuh jalan, ia mengejawantahkan ridha-Mu. (Page 244)
Seorang yang berjuang dan berdoa dalam keluasan rohani ini: "Dan bahwa manusia tidak memperoleh selain apa yang telah diusahakannya" Qs. 53:39 (Page 245)
Biasakan diri bersama Tuhan, karena manakala waktumu tiba, kau akan menyatu dengan bangkai-bangkai itu. (Page 245)
Jangan pancangkan kakimu di atas permadani bumi yang mempesona ini, karena ia adalah sebuah tempat tidur yang terpinjam: Takutlah waktu ketika ia datang dan menggulung! (Page 246)
Akal yang kalah hanya akan mengantarkannya menuju kesesatan. (Page 248)
Tiadalah laki-laki bagi keledai-keledai yang hina. Bagi Tuhan ia tetap "raja yang berkuasa." (Page 250)
Cinta dan kebaikan adalah sifat-sifat manusia, amarah dan nafs milik binatang. (Page 255)
Lakukan perjalanan dari diri ke Diri, oh kawan, sehingga bumi menjadi tambang emas! (Page 259)
Orang berusaha supaya terbebas dari kesadaran diri sesaat, dengan pesta anggur dan musik. (Page 260)
Kita menganggap bahwa negasi adalah penegasan, padahal mata hanya melihat segala noneksisten. (Page 272)
Segala yang selain Tuhan hanya akan membawamu menuju kesesatan, jadilah ia singgasana, kerajaan, dan mahkotamu. (Page 273)
Seperti seorang anak kecil yang mati di dada ibunya, aku ingin mati di dada Kasih dan Rahmah Yang Maha Pengasih. (Page 277)
Kata-kata wanita-wanita tua tidak dapat menarik kami untuk kembali, hati yang sakit tak dapat menawan kami. (Page 301)
Tuhan Yang Maha Kuasa tidak memberkati sesuatu pun tanpa kebutuhan. (Page 313)
Jadi, simpul segala wujud adalah kebutuhan: Kelengkapan manusia adalah keluasan dari kebutuhannya. (Page 313)
Maka, oh manusia yang penuh kebutuhan, segeralah tambah kebutuhanmu! Lalu lautan karunia akan melimpah dalam kemurahan. (Page 313)
Tuhan akan memberi apa yang kau cari. Di mana kau gantungkan cita-cita, kau akan meraihnya, karena "Burung terbang dengan sayap-sayapnya, tapi orang yang beriman terbang dengan cita-citanya." (Page 321)
Manusia bagai permata yang menentukan kadar nilainya sendiri (Page 321)
Ketika Muhammad telah melewati Sidrat al-Muntaha dan itulah akhir bagi Jibril, maqam dan batas. (Page 337)
Tuhan berkata, "Bukan karena ia tercela sehingga Aku tunda karunia-Ku. Penundaan adalah sebuah bantuan." (Page 371)
Maka, sibukkan diri dengan hal-hal segala kebajikan sehingga tiada sesuatu yang dapat dicuri darimu. (Page 394)
Jantung (ajaran) Islam adalah Kata-kata (Firman) Tuhan, Al-Quran, sebagai refleksi tertulis Sifat Kalam Tuhan. (Page 411)
Lihatlah darah dalam bait-baitku, bukan puisi! Karena mata dan hatiku sedang menuangkan darah Cinta-Nya. (Page 416)
Setiap waktu Engkau kirim aku keluar dengan beberapa dalil, karena Engkau begitu cemburu dan sulit menerima sesuatu. (Page 423)
Bawalah tubuh yang tinggi, dan setelah itu kami akan memotong sebuah jubah panjang yang luasnya tak terukur oleh rembulan. (Page 428)
Para pecinta berada di seberang dua keadaan ini, ia hijau dan segar tak mengenal musim semi maupun musim gugur. (Page 439)
Hanya Tuhanlah objek cinta kita yang sesungguhnya, karena Dialah Kekasih Sejati; setiap objek cinta yang selain-Nya adalah tabir yang menutupi Wajah-Nya. (Page 441)
Belajarlah dari Nabi: Apa pun yang Tuhan berikan padamu, tentu penuh arti. Jika kau selalu menanggung beban derita, pintu surga akan terbuka. Jika kesusahan menghampirimu, peluklah ia bagai seorang kawan! (Page 453)
Kecemburuan-Nya ditunjukkan kepada para pecinta dan mukmin yang saleh, tidak kepada setan atau binatang. (Page 473)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar