Piagam Jakarta memiliki fungsi yang sama seperti Piagam Madinah yang dibuat oleh Nabi Muhammad sebagai dasar konstitusi berdirinya negara islam pertama di madinah yang memiliki penduduk majemuk. Piagam itulah yang menjelaskan hak dan kewajiban warga negara non muslim baik dari golongan yahudi, nasrani, dan bani-bani lainnya. Mereka diwajibkan untuk mendukung pemerintahan dan mereka mendapatkan hak yaitu perlindungan dari serangan kaum lain.
Piagam Jakarta yang dibuat BPUPKI adalah hasil musyawarah dari para pejuang bangsa untuk mempersiapkan bentuk dari Negara Indonesia yang akan merdeka. Di dalam Piagam Jakarta menjelaskan bahwa Bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai macam suku, agama dan ras (seperti masyarakat madinah pada awal berdirinya negara islam), mengatur perihal kehidupannya berdasarkan syariat islam yang mana sebagian besar penduduknya beragama islam. Piagam inilah yang seharusnya dibacakan oleh Ir. Soekarno di waktu beliau memproklamasikan kemerdekaan bangsa indonesia, bukannya hasil dari coretan tangan yang beliau buat sendiri bersama segelintir orang yang berada di rumahnya di waktu malam hari sebelum tanggal 17 Agustus 1945. Ini menunjukkan seolah-olah kemerdekaan Bangsa Indonesia dilakukan dengan terburu-buru.
Dan kalimat "Berkat rahmat Allah" yang ada di Piagam Jakarta juga tidak dicantumkan pada teks proklamasi yang dibacakan oleh Ir. Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1945. Padahal kalimat tersebut sangatlah penting mengingat bahwa tanpa rahmat Allah Indonesia tidak bisa merdeka. Melihat kembali sejarah Nabi Muhammad di waktu beliau berhasil menaklukkan Kota Mekah, bahwa Nabi Muhammad tidak berlaku arogan maupun takabur di saat memasuki Kota Mekah. Beliau menundukkan badannya sampai-sampai menyentuh leher hewan tunggangannya karena saking rendah hatinya beliau bahwa kemenangan yang di dapat kaum muslim bukan hanya karena perjuangannya namun juga karena bantuan dan rahmat yang diberikan oleh Allah.
Terlepas dari konspirasi yang muncul dari detik-detik proklamasi Bangsa Indonesia, kita sendiri tahu bahwa keadaan Bangsa ini semakin terpuruk dan selalu diterpa berbagai macam musibah mulai dari diproklamasikannya sampai sekarang. Bangsa indonesia saat ini merupakan bangsa sekuler yang memisahkan urusan dunia dengan agama. Padahal kita tahu sebagai seorang muslim kita harus menerapkan syariat islam dengan sepenuhnya tidak setengah-setengah, apalagi tidak sama sekali. Kita butuh perubahan untuk kemaslahatan di dunia dan di akhirat. Bangsa ini seharusnya menjadi bangsa besar yang berdasarkan hukum Allah bukan bangsa yang kerdil karena dirundung banyak musibah. Perjuangan para pahlawan kita dulu belum sepenuhnya selesai sampai Piagam Jakarta dijadikan dasar dari konstitusi negara ini.
Sebagai generasi penerus bangsa kita harus bercita-cita untuk menjadi orang yang bermanfaat bagi keluarga, masyarakat, dan bangsa. Dan berjuang menjadikan Bangsa Indonesia menjadi Bangsa yang penuh rahmat dari Allah dengan memperjuangkan kembali Piagam Jakarta dan menerapkan Syariat Islam.
Keep Fight!! :-)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar