Rasulullah mengira pamannya mulai melunak dan ingin berlepas diri dari kewajiban menjaga keselamatannya. Maka, dengan tegas dan berani, beliau berkata, "Wahai Pamanku, demi Allah, seandainya mereka meletakkan matahari di tangan kananku dan bulan di tangan kiriku agar aku meninggalkan perkara ini, sama sekali aku tidak akan meninggalkannya hingga Allah memenangkannya atau aku binasa karenanya."
Rasulullah mengucapkan kata-kata itu dengan air mata bercucuran. Lalu beliau bangkit dan hendak pergi. Tetapi Abu Thalib memanggilnya, "Kemarilah, Muhammad!"
(Source : KHADIJAH The True Love Story of Muhammad, Page 157-158)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar