Sungguh besar tantangan yang diberikan oleh Allah kepada umat Nabi Muhammad, yang menjadi nabi terakhir dan tidak akan ada lagi nabi setelah beliau, dalam peristiwa Isra Mi'raj. Dalam peristiwa tersebut, Nabi Muhammad melakukan perjalanan sampai ke ujung langit ke tujuh, yaitu di Sidratul muntaha, yang digambarkan sebagai sebuah pohon kehidupan yang menjadi penghubung antara wilayah mahluk dengan wilayah pencipta, sebuah pohon yang akarnya berada di langit ke enam dan ujungnya ada di langit ke tujuh. Dan ini merupakan tantangan terbesar bagi umat Nabi Muhammad, apakah bisa mencapainya dengan ilmu pengetahuan yang mereka miliki.
Al Qur'an adalah mukjizat terakhir yang berupa tulisan, dan sebagai penanda beralihnya jaman jahiliah menuju zaman ilmiah, maka dari itu mukjizat terakhir ini bukan berupa banjir besar, membelah lautan, tak mempan dibakar api, atau menghidupkan orang mati, tetapi mukjizat yang berupa Kalamullah. Kalamullah-lah yang menjadi garis besar manusia menuju keimanannya, akhlaknya, dan perkembangan ilmu pengetahuannya.
Dalam Surat Ar Rahman Ayat 33 Allah berfirman, "Hai jama'ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya melainkan dengan kekuatan." Sungguh ayat yang menjadi motivasi umat manusia untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang mereka miliki untuk membuktikan tantangan dari Sang Khalik.
Jika Peristiwa Isra' bisa dibuktikan saat ini oleh ilmu pengetahuan manusia dengan melakukan perjalanan dari Masjidilharam ke Baitulmukadas dalam semalam menggunakan pesawat terbang, maka peristiwa Mi'raj Nabi Muhammad pasti bisa juga dibuktikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar