Senin, 21 Mei 2018

Pahami Quran Lewat Penafsiran Mendalam

Oleh: HIBATUN WAFIROH, S.Pd. Si, M. Pd. 
(Guru SMPN 2 Kedungpring Lamongan)


Bulan Ramadan dikenal juga sebagai bulan Alquran. Banyak umat Islam yang antusias membaca dan mengkhatamkan Alquran. Suasana Ramadan pun berbeda dengan bulan-bulan lainnya. Alunan suara merdu bacaan Alquran menggema. Di bulan mulia ini, umat Islam semangat berlomba-lomba untuk mengkhatamkan Alquran sesuai dengan target masing-masing. Bahkan, ada yang berlomba mencapai kuantitas bacaan antara suami istri, keluarga, maupun teman.

Membaca Alquran sudah diketahui sebagai perintah. Namun, jangan sampai membaca hanya dimaknai sebagai melafalkan atau membunyikan huruf-huruf arab dalam alquran saja tanpa memerlukan pemahaman. Alangkah lebih baik jika membaca alquran ini dimaknai sebagai kegiatan literasi alquran. Tidak hanya mengejar kuantitas bacaan, tetapi bagaimana mencapai kualitas bacaannya. Baik kualitas dari segi makhraj, tajwid, maupun pemahaman maknanya.

Membaca alquran sebagai ritual harian di bulan ramadan, memang sangat dianjurkan. Namun, tentu tidak hanya membaca lafal-lafalnya, tetapi juga berusaha membaca dalam arti yang sesungguhnya. Membaca merupakan aktivitas yang melibatkan proses kegiatan berpikir dan mendapatkan makna dari apa yang dibaca.

Di beberapa kampung. Desa tuyuhan lasem misalnya. Tradisi mengaji bersama di bulan ramadan masih aktif. Tua muda berbondong-bondong mengaji di pondok-pondok pesantren mengikuti kegiatan itu. Salah satunya, yaitu turut mengkaji tafsir jalalain. Kitab yang disusun dua ulama yaitu jalaluddin al-mahalli dan jalaluddin as-suyuthi memiliki konsep pada kosa kata dalam penerjemahan makna. Targetnya, warga bisa memahami alquran dengan belajar dengan penafsiran kitab jalalain.

Alquran merupakan wahyu Allah yang memiliki banyak pelajaran jika dipahami. Dengan membaca dan memahai artinya, bisa mentadabburi, mengikat makna, dan mengamalkannya. Sesuai dengan peran alquran yang sesungguhnya, yaitu sebagai pedoman hidup dan panduan menuju jalan yang benar. Sesuai firman Allah dalam QS Al Baqarah: 185, “Bulan Ramadan adalah bulan diturunkannya alquran. Alquran adalah petunjuk bagi manusia dan pejelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)”.

Alquran adalah petunjuk Ilahi, yang di awal surat Al Baqarah telah dikuatkan bahwa “Tidak ada keraguannya di dalamnya, petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa”. Alangkah indahnya jika bisa istiqomah berliterasi alquran, dan terus berupaya mentadabburi makna-maknanya. Semoga kita mendapat hidayah untuk mengamalkannya, hingga menambah keimanan dan ketakwaan. Amiin.

(Source: RADAR GRESIK Senin, 21 Mei 2018)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar