"Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri...." (QS. Ali Imran: 79)
Dengan demikian, apa yang sekarang dialami (yang menurut kita bukan nasib baik), seperti kemiskinan, kebodohan, dan keterbelakangan, jangan menyalahkan Allah. Justru, kondisi tersebut sebagai bahan evaluasi bagi kita. Allah tidak akan memberikan kita ilmu yang tinggi, ekonomi yang cukup, dan peradaban yang maju, apabila kita tidak mau bergerak, merasa sudah maksimal dengan apa yang diraih, kurang menyerap informasi dan perkembangan yang terjadi, serta tidak kreatif dalam menciptakan terobosan-terobosan baru. (Page v)
Mengapa Allah memberikan kemakmuran, kemajuan teknologi, ilmu pengetahuan, dan kemegahan berlimpah-limpah kepada umat manusia yang kenyataannya tidak beragama islam? Hal ini lantaran mereka berusaha mati-matian untuk meraih prestasi dan kesuksesan, belajar keras mengembangkan ilmu dan teknologi setiap detik. Selain itu, mereka selalu menciptakan terobosan-terobosan, lincah dalam melakukan kerja sama dan mengembangkan jaringan, dan merasa tidak pernah puas terhadap hasil dan prestasi yang dicapai. Selain itu, mereka mempunyai kepercayaan diri dan keyakinan yang kuat untuk sukses dan memenangi persaingan hidup yang ketat. (Page v-vi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar