Penguatan merupakan unsur penting
dalam proses pembelajaran karena meningkatkan kemungkinan bahwa perilaku akan
terjadi lagi dan akhirnya menjadi kebiasaan. (Page 46)
Guru berbicara sedikit dan
mendengar lebih banyak pada output siswa. (Page 66)
Jika memilih topik atau hanya
mengacu pada buku, siswa mungkin tidak tertarik, tetapi jika guru menggunakan
buku untuk menjembatani siswa praktis yang berhubungan dengan kehidupan
pribadinya dan minat dan pengalaman maka siswa akan lebih aktif dan terlibat
dalam pelajaran sehingga akan lebih terkesan. (Page 71)
Proses pemahaman terus
berlangsung bahkan setelah proses membaca itu selesai. (Page 76)
Pengalaman adalah dasar dari
makna yang disampaikan dan dipahami dalam Bahasa tertentu. (Page 84)
Kemampuan menyimak, berbicara,
membaca, dan menulis semua bergantung pada kekayaan kosakata yang dimiliki.
(Page 84)
Menurut kenyataan, belajar Bahasa
merupakan proses coba-coba dan proses memecahkan masalah. (Page 87)
Penggunaan Bahasa yang bersifat
produktif (berbicara dan menulis) dan reseptif (menyimak dan membaca),
merupakan satu dasar keterpaduan. (Page 87)
Pelajar sekarang adalah produser.
(Page 113)
Guru hanya sebagai moderator dan
motivator. (Page 118)
Dengan demikian maka pengertian
model pembelajaran ini (Bermain Peran) sebagai tataran tertinggi dalam model
pengajaran berbicara. (Page 119)
Pengalaman merupakan hal yang
penting dalam mendukung proses pembelajaran. (Page 138)
Adanya media jejaring social seperti
facebook, twitter, dan blog juga dapat menjadi media yang bagus sekali untuk menampilkan
semua karya siswa, (Page 140-141)
Menurut Richard, mem-publish
tulisan adalah unsur yang tidak kalah pentingnya dalam mengajar proses
keterampilan menulis, (Page 141)
Proses penilaian penting untuk
mengetahui perkembangan siswanya. (Page 141)
Si pembelajar diharapkan untuk
mengaplikasikan Bahasa yang dipelajari dalam kelas ke situasi di luar kelas.
(Page 153)
Secara principal, buku teks seharusnya
digunakan “hanya sebagai pemandu proses belajar. Pengajar diharapkan menjadi
tuan atas buku teksnya” (Page 157)
Belajar Bahasa pada hakikatnya
adalah belajar berkomunikasi. (Page 163)
Pembelajaran Bahasa diarahkan
pada empat keterampilan berbahasa, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan
menulis. (Page 163)
Padahal meniru tanpa mengetahui
makna adalah suatu aktivitas sia-sia. (Page 176)
Pembelajar diharapkan dapat
menemukan sendiri atau memperoleh pengetahuan secara inquiry/penemuan sendiri.
(Page 195)
Keberhasilan dan kesuksesan
seseorang untuk mendapatkan keistimewaan social, salah satunya bergantung pada
kemampuan berbahasa dalam menyampaikan buah pikirannya atau idenya. (Page 213)
Self-confidence tercipta, maka
rasa aman terpenuhi. Dan kalau rasa aman terpenuhi, maka murid akan terpancing
untuk berani berkomunikasi dengan baik. (Page 226)
Apabila siswa memercayai dan
menghargai wibawah guru, maka dia akan menerima dan mengingat informasi lebih
baik. (Page 230)
Guru bukan penceramah lagi,
melainkan pemotivasi, pengawas, pemberi semangat, dan teman. (Page 242)
Siswa dipacu untuk melakukan yang
terbaik tanpa menuntut kesempurnaan. (Page 244)
There is no failure, only
feedback. Feedback is simply information. (Tidak ada kegagalan, yang ada hanya
umpan balik. Umpan balik adalah informasi biasa). (Page 278)
If what you are doing not
working, do something different. (Jika yang dilakukan tidak menghasilkan, lakukan
hal yang berbeda). (Page 278)
People have all the resources
they need to achieve their desire outcome. They just need access, strengthen,
and sequence them. (Semua individu sudah memiliki semua sumber daya yang
diperlukan untuk meraih sukses, tinggal diakses, diperkuat, dan diurutkan).
(Page 279)
Data dapat diperoleh melalui
membaca literature, mengamati objek, wawancara dengan naras sumber, melakukan
uji coba sendiri dan sebagainya. (Page 306)
Teknologi (video, TV, audio tape,
internet, perangkat computer) bias membantu para guru. (Page 316)
Kemampuan berbahasa didapatkan
sejalan dengan proses pembelajaran topik atau subjek tertentu. (Page 344)
Orang belajar Bahasa kedua lebih
berhasil ketika mereka menggunakan Bahasa sebagai sarana untuk memperoleh
informasi, bukan sebagai tujuan itu sendiri. Dalam pengajaran berbasis konten, Bahasa
bukan subjek yang harus dipelajari, tetapi sebagai sarana untuk mempelajari
subjek (Konten). (Page 346)
Saat terbaik siswa belajar adalah
ketika pengajaran didasarkan pada kebutuhan siswa. (Page 347)
Peran siswa yang paling penting
sebagai pembelajar (learner) Bahasa yang mau mengambil resiko (risk taker)
untuk mengerjakan tugas tanpa khawatir berbuat kesalahan. (Page 365)
The call to teach, David Hansen
mencirikan mengajar sebagai sebuah panggilan (panggilan jiwa). (Page 379)
Hal itu berarti guru menjadi
arsitek dunia pada suatu kelas. (Page 379-380)
Teori dan praktik saling
menginformasikan, (Page 394)
Guru merupakan ikon penting dalam
proses pembelajaran. (Page 404)
Semangat belajar siswa akan
meningkat bila siswa dihargai. (Page 407)
Sebab, fungsi utama bermain
adalah untuk relaksasi dan menyegarkan (refreshing) kondisi fisik dan mental
yang berada di ambang ketegangan. (Page 412-413)
Guru diberi kebebasan untuk
menciptakan dan mengembangkan metode mereka sendiri berdasarkan pengalaman yang
mereka dapatkan baik dari kelas maupun dari pengetahuan mereka mengenai macam
metode dan pendekatan dalam mengajar Bahasa asing. (Page 415)
Pembelajaran adalah proses untuk
membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. (Page 419)
Self-reinforcement, memberikan
hadiah atau penguatan kepada diri sendiri apabila sukses dalam belajar. (Page
434)
Factor pendorong motivasi intrinsic
yang utama adalah emosi, rasa senang, dan minat. Motivasi intrinsic juga
menyebabkan perbuatan lebih konsisten, lebih serius, lebih kreatif, dan ‘time
on task’ lebih lama, sehingga lebih besar kemungkinan diperolehnya hasil perbuatan
belajar yang lebih baik. (Page 435)
Prinsip keaktifan peserta didik
dalam belajar untuk mendapatkan hasil belajar optimal, menurut Piaget to
understand to discover. (Page 438)
Independent Learning (IL)
merupakan model pembelajaran yang dominan dalam kehidupan manusia. (Page 438)
Keadaan bangsa yang tidak baik
akan menimbulkan ketidakpercayaan diri pada masyarakat dan akan menghilangkan
kebanggaan akan bangsa dan Bahasa Indonesia. (Page 449)
Bahasa adalah sesuatu yang
sistematis dan teratur. (Page 452)
Menjadikan siswa otonom adalah
membantu siswa betanggung jawab dan membawa perubahan perilaku. (Page 454)
Guru merancang dan
mengimplementasikan mikrostrategi yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan
siswa mereka. (Page 461)
Pendidikan merupakan salah satu
bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis. (Page 481)
Dalam pembelajaran Bahasa dewasa
ini kemampuan berbicara fasih menyerupai penutur asli bukan lagi menjadi hal
yang paling utama, pemahaman terhadap budaya dari Bahasa yang dipelajari
terbukti berperan penting dalam menentukan keberhasilan penyampaian pesan dan
terjalinnya komunikasi yang lancar antar penutur dan lawan bicaranya. (Page
482)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar