Jumat, 29 Maret 2019

TEORI PEMBELAJARAN BAHASA



Penguatan merupakan unsur penting dalam proses pembelajaran karena meningkatkan kemungkinan bahwa perilaku akan terjadi lagi dan akhirnya menjadi kebiasaan. (Page 46)

Guru berbicara sedikit dan mendengar lebih banyak pada output siswa. (Page 66)

Jika memilih topik atau hanya mengacu pada buku, siswa mungkin tidak tertarik, tetapi jika guru menggunakan buku untuk menjembatani siswa praktis yang berhubungan dengan kehidupan pribadinya dan minat dan pengalaman maka siswa akan lebih aktif dan terlibat dalam pelajaran sehingga akan lebih terkesan. (Page 71)

Proses pemahaman terus berlangsung bahkan setelah proses membaca itu selesai. (Page 76)

Pengalaman adalah dasar dari makna yang disampaikan dan dipahami dalam Bahasa tertentu. (Page 84)

Kemampuan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis semua bergantung pada kekayaan kosakata yang dimiliki. (Page 84)

Menurut kenyataan, belajar Bahasa merupakan proses coba-coba dan proses memecahkan masalah. (Page 87)

Penggunaan Bahasa yang bersifat produktif (berbicara dan menulis) dan reseptif (menyimak dan membaca), merupakan satu dasar keterpaduan. (Page 87)

Pelajar sekarang adalah produser. (Page 113)

Guru hanya sebagai moderator dan motivator. (Page 118)

Dengan demikian maka pengertian model pembelajaran ini (Bermain Peran) sebagai tataran tertinggi dalam model pengajaran berbicara. (Page 119)

Pengalaman merupakan hal yang penting dalam mendukung proses pembelajaran. (Page 138)

Adanya media jejaring social seperti facebook, twitter, dan blog juga dapat menjadi media yang bagus sekali untuk menampilkan semua karya siswa, (Page 140-141)

Menurut Richard, mem-publish tulisan adalah unsur yang tidak kalah pentingnya dalam mengajar proses keterampilan menulis, (Page 141)

Proses penilaian penting untuk mengetahui perkembangan siswanya. (Page 141)

Si pembelajar diharapkan untuk mengaplikasikan Bahasa yang dipelajari dalam kelas ke situasi di luar kelas. (Page 153)

Secara principal, buku teks seharusnya digunakan “hanya sebagai pemandu proses belajar. Pengajar diharapkan menjadi tuan atas buku teksnya” (Page 157)

Belajar Bahasa pada hakikatnya adalah belajar berkomunikasi. (Page 163)

Pembelajaran Bahasa diarahkan pada empat keterampilan berbahasa, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. (Page 163)

Padahal meniru tanpa mengetahui makna adalah suatu aktivitas sia-sia. (Page 176)

Pembelajar diharapkan dapat menemukan sendiri atau memperoleh pengetahuan secara inquiry/penemuan sendiri. (Page 195)

Keberhasilan dan kesuksesan seseorang untuk mendapatkan keistimewaan social, salah satunya bergantung pada kemampuan berbahasa dalam menyampaikan buah pikirannya atau idenya. (Page 213)

Self-confidence tercipta, maka rasa aman terpenuhi. Dan kalau rasa aman terpenuhi, maka murid akan terpancing untuk berani berkomunikasi dengan baik. (Page 226)

Apabila siswa memercayai dan menghargai wibawah guru, maka dia akan menerima dan mengingat informasi lebih baik. (Page 230)

Guru bukan penceramah lagi, melainkan pemotivasi, pengawas, pemberi semangat, dan teman. (Page 242)

Siswa dipacu untuk melakukan yang terbaik tanpa menuntut kesempurnaan. (Page 244)

There is no failure, only feedback. Feedback is simply information. (Tidak ada kegagalan, yang ada hanya umpan balik. Umpan balik adalah informasi biasa). (Page 278)

If what you are doing not working, do something different. (Jika yang dilakukan tidak menghasilkan, lakukan hal yang berbeda). (Page 278)

People have all the resources they need to achieve their desire outcome. They just need access, strengthen, and sequence them. (Semua individu sudah memiliki semua sumber daya yang diperlukan untuk meraih sukses, tinggal diakses, diperkuat, dan diurutkan). (Page 279)

Data dapat diperoleh melalui membaca literature, mengamati objek, wawancara dengan naras sumber, melakukan uji coba sendiri dan sebagainya. (Page 306)

Teknologi (video, TV, audio tape, internet, perangkat computer) bias membantu para guru. (Page 316)

Kemampuan berbahasa didapatkan sejalan dengan proses pembelajaran topik atau subjek tertentu. (Page 344)

Orang belajar Bahasa kedua lebih berhasil ketika mereka menggunakan Bahasa sebagai sarana untuk memperoleh informasi, bukan sebagai tujuan itu sendiri. Dalam pengajaran berbasis konten, Bahasa bukan subjek yang harus dipelajari, tetapi sebagai sarana untuk mempelajari subjek (Konten). (Page 346)

Saat terbaik siswa belajar adalah ketika pengajaran didasarkan pada kebutuhan siswa. (Page 347)

Peran siswa yang paling penting sebagai pembelajar (learner) Bahasa yang mau mengambil resiko (risk taker) untuk mengerjakan tugas tanpa khawatir berbuat kesalahan. (Page 365)

The call to teach, David Hansen mencirikan mengajar sebagai sebuah panggilan (panggilan jiwa). (Page 379)

Hal itu berarti guru menjadi arsitek dunia pada suatu kelas. (Page 379-380)

Teori dan praktik saling menginformasikan, (Page 394)

Guru merupakan ikon penting dalam proses pembelajaran. (Page 404)

Semangat belajar siswa akan meningkat bila siswa dihargai. (Page 407)

Sebab, fungsi utama bermain adalah untuk relaksasi dan menyegarkan (refreshing) kondisi fisik dan mental yang berada di ambang ketegangan. (Page 412-413)

Guru diberi kebebasan untuk menciptakan dan mengembangkan metode mereka sendiri berdasarkan pengalaman yang mereka dapatkan baik dari kelas maupun dari pengetahuan mereka mengenai macam metode dan pendekatan dalam mengajar Bahasa asing. (Page 415)

Pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. (Page 419)

Self-reinforcement, memberikan hadiah atau penguatan kepada diri sendiri apabila sukses dalam belajar. (Page 434)

Factor pendorong motivasi intrinsic yang utama adalah emosi, rasa senang, dan minat. Motivasi intrinsic juga menyebabkan perbuatan lebih konsisten, lebih serius, lebih kreatif, dan ‘time on task’ lebih lama, sehingga lebih besar kemungkinan diperolehnya hasil perbuatan belajar yang lebih baik. (Page 435)

Prinsip keaktifan peserta didik dalam belajar untuk mendapatkan hasil belajar optimal, menurut Piaget to understand to discover. (Page 438)

Independent Learning (IL) merupakan model pembelajaran yang dominan dalam kehidupan manusia. (Page 438)

Keadaan bangsa yang tidak baik akan menimbulkan ketidakpercayaan diri pada masyarakat dan akan menghilangkan kebanggaan akan bangsa dan Bahasa Indonesia. (Page 449)

Bahasa adalah sesuatu yang sistematis dan teratur. (Page 452)

Menjadikan siswa otonom adalah membantu siswa betanggung jawab dan membawa perubahan perilaku. (Page 454)

Guru merancang dan mengimplementasikan mikrostrategi yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan siswa mereka. (Page 461)

Pendidikan merupakan salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis. (Page 481)

Dalam pembelajaran Bahasa dewasa ini kemampuan berbicara fasih menyerupai penutur asli bukan lagi menjadi hal yang paling utama, pemahaman terhadap budaya dari Bahasa yang dipelajari terbukti berperan penting dalam menentukan keberhasilan penyampaian pesan dan terjalinnya komunikasi yang lancar antar penutur dan lawan bicaranya. (Page 482)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar