Sewaktu novel ini ditulis, tahun 2014, aku masih kuliah semester akhir dan galau karena skripsi. (Page v)
I'm single and very happy. (Page 2)
Dia (Kaylana Ameera) adalah adik perempuanku yang akan segera melepas masa lajangnya di usia 24 tahun. (Page 10)
Aku sedikit iri, karena di usiaku yang 26 tahun, aku masih lajang. Belum memiliki pendamping. (Page 10)
Tipe lelaki idamanku adalah laki-laki yang seperti Orlando Bloom yang maskulin. (Page 10)
Aku mengecek kembali situs onlinewedding.com yang merupakan biro jodoh yang kurintis. (Page 12)
Supaya tidak bosan, lebih baik aku melanjutkan kembali membaca novel yang sengaja kubaca untuk mengusir rasa sepi. (Page 15)
"Jodohku. Ya Tuhan, jodohku ada di sini. Aku mau menikah sama lelaki ini," bisikku dalam hati. (Page 26)
"Saya tidak memiliki kriteria khusus sebenarnya, hanya yang bisa membuat saya nyaman saja." (Page 28)
Senang sekali rasanya jika persahabatan kami nantinya meningkat menjadi keluarga. (Page 49)
"Keep your hands off my girl!" (Page 73)
"Sorry for the kiss," bisikku pelan.
"You stole my first kiss." (Page 75)
Ini sudah satu minggu kata 'you're mine' terucap dari bibir Arya. (Page 84)
Kami memang dekat, tetapi dari salah satu novel yang pernah kubaca, tanpa kata sakral 'i love you' sebuah hubungan belumlah dianggap resmi. (Page 85)
Kamu selalu kelihatan cantik. Hanya saja malam ini cantiknya lebih dari biasanya. (Page 95)
Aku lelah.
Hatiku juga lelah.
Lelah menunggu. (Page 128)
I'm sorry, Nara. Sorry for making you cry. (Page 140)
"Sleep tight, Sweetheart." (Page 143)
Fokus, Nara. Fokus pada harimu. (Page 149)
Usiaku mendekati 30 tahun dan dituntut untuk segera menikah oleh orang tuaku. Daripada dijodohkan, lebih baik aku mencari sendiri saja. (Page 187)
"PERTUNANGAN KITA BATAL!" (Page 200)
I miss him so much. (Page 206)
Pertunangan? Ah ya, pertunangan yang seharusnya dilakukan kemarin. Nara sudah membatalkannya. (Page 212)
Dia ada di sini. Dia nyata. Aku tidak berhalusinasi. (Page 219)
Arya mengecup pipiku sekilas kemudian pergi dari rumahku menuju mobilnya. (Page 232)
Acara pertunangan kami sudah selesai setengah jam yang lalu. Aku sedang menculik tunanganku sendiri sekarang. Aku membawanya ke sebuah rumah. Benar, rumah masa depan yang kuimpikan akan kutinggali bersama Nara nanti jika kami sudah menikah. (Page 236)
Aku ingin sekali mengecup bibir merahnya itu, namun tidak kulakukan. (Page 238)
Semoga saja keputusanku hari ini benar. Berikan kemudahan, ya Tuhan. (Page 251)
Kanarya, lelaki yang di awal pertemuan sudah kuyakini sebagai jodohku. Dengan penuh syukur, kupanjatkan ucapan terima kasih yang tiada habisnya kepada Tuhan. Lelaki yang menatapku dengan penuh cinta ini, aku berharap kami berdua akan hidup bahagia selamanya, seperti kisah-kisah dalam dongeng. (Page 256)
Seminggu setelah lamaran dadakan yang kulakukan, Lana memberiku ultimatum agar menikahi Nara secepat mungkin. Dia bilang tidak mau ada hal yang tidak diinginkan terjadi sebelum kami menikah. (Page 258)
Di usia semuda itu aku sudah bertanggung jawab mengelolah wedding organizer yang ditinggalkan mama karena Lana sepertinya tidak tertarik. (Page 260)
"Saya terima nikah dan kawinnya Kaynara Asheeva Risfandi binti Kalvin Risfandi dengan mas kawin seperangkat alat salat dan sebentuk cincin berlian dibayar tunai!" (Page 263)
"Happy anniversary, Sweetheart. I love you for a thousand years," ucapnya sambil tertawa kecil.
"I love you for a thousand more." (Page 269)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar