Kamis, 29 September 2022

1453


Apel Merah, lambang kekuasaan atas dunia. (Page 5)

Didorong firman Allah dan didisiplinkan melalui shalat jamaah, kafilah pengelana berubah menjadi angkatan perang yang rapi, (Page 10)

Karena pemerintahan yang adil dan baik, mereka memilih hidup di bawah pemerintahan Islam. (Page 31)

Sultan Murat menunggu berita di istana kerajaan di Edirne tentang kelahiran anaknya, tak bisa tidur, dia mulai membaca al-Quran. (Page 45)

Mehmet mengenal sosok Alexander di masa kanak-kanaknya; dia memiliki biografi Penakluk Dunia dalam bahasa Yunani yang dianggit penulis Romawi, Arrian, yang dibacakan untuknya setiap hari di istana. (Page 51)

Usia sultan baru itu 17 tahun. Sosok dengan perpaduan kepercayaan diri dan keragu-raguan, ambisi dan hati-hati. (Page 54)

Dia cuma percaya pada kata hatinya sendiri, angkuh, berjarak dari perasaan manusiawi, dan sangat ambisius, sebuah kepribadian yang penuh paradoks dan rumit. (Page 54)

Dia memiliki buku sejarah Romawi dan sejarah negeri lainnya yang dibacakan untuknya setiap hari. (Page 56)

Di dunia ini, katanya, hanya boleh ada satu kerajaan, satu keimanan dan satu kedaulatan. (Page 56)

Dia lebih suka berbuat ketimbang birokrat atau pemikir, (Page 59)

Mehmet sendiri mengawasi pekerjaan ini secara langsung di atas kudanya dan selalu bersama para arsiteknya, (Page 73)

Ciri kepemimpinan khas Mehmet, perpaduan antara ancaman dan imbalan. (Page 74)

Ia juga membuat catatan dan sketsa gambar serta menganalisis potensi kelemahan pertahanannya. (Page 78)

"Sebuah negeri lebih baik berada di bawah kekuasaan Islam ketimbang diperintah orang Kristen yang menampik hak-hak Gereja Katolik." Paus Gregorius VII (Page 83)

Karena tidak bisa tidur, dia menghabiskan malam-malamnya dengan menggambar sketsa benteng pertahanan yang telah dia amati selama musim panas sebelumnya dan merancang cara untuk menghancurkanya. (Page 93)

Dengan mempercayai kuasa Tuhan dan dengan doa Nabi, kita akan mengambil alih kota itu. (Page 94)

Di antara orang-orang Venesia yang datang saat itu adalah Nicolo Barbaro, seorang ahli perkapalan, yang menulis catatan harian yang merekam secara rinci peristiwa yang terjadi beberapa bulan berikutnya. (Page 97)

Orang Usmani mampu belajar cepat. Mereka sangat terbuka terhadap teknik-teknik baru dan berusaha menyatukan orang Kristen terampil ke dalam pasukan mereka sambil melatih dan mendidik prajurit mereka sendiri. (Page 112)

Sejak awal pemerintahannya, dia sudah bereksperimen menggunakan meriam besar. (Page 115)

Usmani selalu menyadari bahwa kecepatan adalah kunci untuk menyerang benteng pertahanan. (Page 123)

Dalam sebuah aksi militer, di dunia ini tidak ada angkatan bersenjata yang mampu menyamai organisasi pasukan Usmani. (Page 126)

Hari itu adalah hari Jumat, hari paling suci bagi muslim, dan memang sengaja dipilih untuk menambah kesakralan operasi militer ini. (Page 127)

"Walaupun mereka taklukan sultan, namun dia (sultan) tidak memaksa mereka untuk menanggalkan keimanan Kristen mereka. Jadi, mereka dapat menjalankan ibadah dan doa sesuai dengan keinginan mereka," (Page 131)

Setiap hari Mehmet melaksanakan shalat berjamaah di sebuah karpet di depan tenda merah dan keemasannya menghadap ke barat, ke Mekkah dan sekaligus menghadap St. Sophia. (Page 140)

Namun kepercayaan dirinya yang paling penting mungkin terlerak pada hasil kerja meriamnya. (Page 141)

Atas perintah Mehmet, yang seleranya akan inovasi-inovasi artileri tidak berbatas, pasukan Usmani memasang meriam-meriam kecil ke dalam kapal-kapal dayung mereka. (Page 169)

Mehmet tiada kenal lelah dalam meraih tujuannya: rajin bertanya, mengumpulkan segala macam sumber daya dan keterampilan teknis yang diperlukan, menginterogasi mata-mata, dan mengumpulkan informasi. (Page 190)

Betapa Mehmet punya begitu banyak sumber daya manusia dan material yang dapat dia libatkan dalam pengepungan. (Page 217)

Bagi penganut Kristen Ortodoks berdoa sama pentingnya dengan kerja keras malam hari mengangkut bebatuan dan dahan-dahan sebagai bahan memperbaiki tembok pertahanan untuk keselamatan kota. (Page 227)

Meninggalkan kota ini akan memancing cemoohan abadi terhadap namanya (Kaisar Konstantin). Dia akan bertahan dan mati bersama rakyatnya jika memang itu harus terjadi. (Page 233)

Lebih baik mati ketimbang hidup terbuang. (Page 238)

"Cobaan ini datang dari Tuhan. Pedang Islam ada di geggaman kita. Jika tidak memilih menanggung cobaan ini, kita tidak berhak disebut Gazi. Kita akan sangat malu berdiri di hadapan Tuhan pada hari pengadilan kelak." Mehmet II (Page 243)

Pasukan diperintahkan berpuasa sejak fajar, berwudu, lalu mendirikan shalat 5 waktu, berdoa dan memohon pertolongan Allah dalam menaklukkan kota ini. (Page 249)

Giustiniani tidak bisa dibeli. (Page 251)

Para mullah dan darwis berperan penting dalam menciptakan mental yang dibutuhkan untuk operasi ini. (Page 252)

Mereka membacakan ayat-ayat al-Quran dan hadis-hadis yang sesuai dengan keadaan serta menceritakan kisah perjuangan para syahid dan ramalan. (Page 252)

Taman indah yang dialiri sungai-sungai, di mana mereka akan tinggal di situ selamanya; istri-istri yang selalu suci dan rahmat dari Tuhan. (Page 253)

Bagi mereka, menyerah bukanlah pilihan. (Page 258)

Kembali terdengar sorak-sorai diiringi tiupan seruling dan terompet, yang memperkuat pesan tentang kehidupan yang makmur atau kematian yang mulia. (Page 260)

Dari petang hingga fajar... siap bertempur... bersatu melakukan pekerjaan mahapenting... menghabiskan malam dalam doa. (Page 261)

Pagi-pagi sekali pasukan Usmani sudah siap tempur. Dalam tendanya yang masih temaram, Mehmet berwudhu dan shalat, berdoa kepada Tuhan untuk kejatuhan kota. (Page 268)

Setelah hari makin tinggi, ketika kekacauan telah reda dan tatanan sudah bisa dikendalikan, Mehmet memasuki kota Konstantinopel dengan segala kebesaran dan kemenangan. Dia masuk melalui Gerbang Charisian, yang namanya kemudian ditukar ke dalam bahasa Turki menjadi Gerbang Edirne, dengan menunggang kuda, diiringi para wazir, bey, ulama, panglima perang dan prajurit perusak, pengawal pribadi, prajurit biasa, semuanya berjalan kaki, untuk menunjukkan arak-arakan yang sejak saat itu diagung-agungkan lewat legenda. (Page 301)

Peristiwa ini menjadi momen ikonik yang menyebabkan dia selalu dikenang dalam bahasa Turki dengan gelar, Fatih, Sang Penakluk, dan kian mewujud saat Kesultanan Usmani menjadi utuh. Saat itu Mehmet baru berusia 21 tahun. (Page 302)

Saat itu, suasananya begitu melankolis. Mehmet telah meraih segala impiannya; di ujung hari bersejarah kala dia membuktikan Kesultanan Usmani sebagai penguasa adidaya di zaman itu, (Page 304)

Sebagai panglima tertinggi Mehmet mendapat seperlima dari semua rampasan. (Page 307)

Sultan dan seluruh rakyatnya bergabung dalam sebuah penaklukan besar, (Page 313)

Aku (Mehmet) berterima kasih pada Muhammad yang telah memberi kita kemenangan besar ini; namun aku tetap berdoa agar dia memberiku umur yang cukup panjang sehingga bisa menyerang dan menaklukkan Roma Lama seperti dia memberiku kesempatan memiliki Roma Baru. (Page 314)

Di Roma, paus berencana melarikan diri, dan warga pun panik, namun pada saat genting ini berita kematian Mehmet sampai ke telinga pasukan. Operasi militer ke Italia pun batal. (Page 315)

Perseteruan ini (Perang Salib) adalah purwa rupa (prototipe) konflik ideologi global. (Page 317)

Temuan Gutenberg merevolusi komunikasi massa dan menyebarkan gagasan-gagasan baru tentang perang suci melawan Islam. (Page 317)

Eropa lebih takut pada kesultanan usmani yang lebih kaya, kuat, dan dengan organisasi lebih baik 200 tahun setelah kejatuhan konstantinopel, (Page 320)

Mehmet sendiri lebih tertarik membangun kekaisaran dunia ketimbang mengubah dunia menjadi dunia Islam. (Page 321)

Menciptakan "bayangan taman keindahan abadi" yang dijanjikan dalam al-Quran. (Page 324)

Lompatan besar dari sebuah suku menjadi kekaisaran (usmani) hanya dalam waktu 200 tahun. (Page 325)

Selama 30 tahun sultan telah membangun kerajaan yang mendunia, mengatur sendiri urusan kenegaraan: 
1. Mengangkat dan menghukum mati menteri
2. Menerima upeti
3. Membangun kembali Istanbul
4. Menata pemukiman penduduk dengan cara paksa
5. Menata ekonomi
6. Membuat perjanjian
7. Menghukum mati rakyat yang melawan dengan cara yang kejam
8. Menjamin kebebasan beribadah
9. Mengirim atau memimpin sendiri pasukan penakluk setiap tahun, baik ke timur maupun ke barat. (Page 327)

Dia wafat pada 3 Mei 1481, (Page 328)

Kejatuhan Konstantinopel, atau penaklukan Istanbul, adalah peristiwa yang jadi titik tumpu abad tengah. (Page 339)

Nicolo Barbaro, ahli kapal yang menulis catatan harian yang paling bisa dipercaya; (Page 339)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar