Rabu, 01 Mei 2013

Be Expert in Your Field

Kali ini penulis akan membahas tentang wacana sistem pendidikan baru yang mana bisa mendidik para siswanya menjadi ahli di bidangnya masing-masing "Be Expert in Your Field."

Menurut Imam Ghazali di dalam bukunya yang berjudul "Ihya' Ulumuddin" ilmu itu dibedakan menjadi 3 macam jenisnya berdasarkan hukum dalam mempelajari ilmu tersebut, yaitu:

1. Ilmu yang Fardhu 'Ain
Jenis ilmu ini harus dipelajari oleh kaum muslimin, dan yang termasuk ilmu jenis ini yaitu ilmu akidah, ilmu akhlaq, ilmu tentang beribadah, dan ilmu agama islam lainnya, atau secara ringkas ilmu yang wajib adalah ilmu yang diperlukan untuk mengamalkan kewajiban sebagai seorang muslim.

2. Ilmu yang Fardhu Kifayah
Jenis ilmu ini seperti: ilmu kedokteran, ilmu berhitung, ilmu astronomi, ilmu mesin, ilmu komputer, dan ilmu-ilmu lainnya yang berkenaan dengan peningkatan hidup manusia. Kaum muslimin tidak diharuskan mempelajari ilmu yang fardhu kifayah tetapi ada beberapa kaum muslimin yang mempelajarinya dan mengembangkannya.

3. Ilmu yang Haram
Ilmu perdukunan, ilmu hitam, ilmu santet, dan ilmu-ilmu yang memberikan kemudaratan bagi kehidupan manusia adalah ilmu yang haram untuk dipelajari.

Nah, dari jenis-jenis ilmu yang sudah dijelaskan tersebut kita bisa menarik kesimpulan bahwa ilmu yang utama dan yang terpenting adalah ilmu agama bukan ilmu eksak karena memang ilmu agamalah yang dapat memberikan kecerdasan spiritual dan emosional terhadap siswa. Mereka dididik untuk menjadi manusia yang beriman dan berakhlak yang sekarang diistilakan dengan kata berkarakter.

Maka dari itu sistem pendidikan kita haruslah disesuaikan dengan keadaan sekarang ini dan memperhatikan pemikiran-pemikiran dari para pemikir islam terdahulu. Menurut pendapat penulis sistem pendidikan kita harus dirubah total karena,

1. Selama ini pendidikan kita tidak mendidik siswa untuk menjadi seorang yang ahli dibidangnya yang dapat bersaing di kancah internasionl namun sistem pendidikan kita menjadikan siswa menjadi pekerja atau buruh.

2. Banyak terjadi penyimpangan-penyimpangan dan kenakalan remaja di kalangan siswa di sekolah-sekolah di seluruh indonesia karena para siswa belum memiliki tingkat kesadaran  beragama yang kuat atau kecerdasan spiritualnya rendah.

3. Kurikulum pendidikan yang membebani baik untuk siswa maupun guru, belum lagi perubahan kurikulum yang terjadi tiap tahunnya.

Maka dari itu solusi yang bisa diterapkan untuk sistem pendidikan yang baru dan lebih baik di negeri kita sebagaimana berikut ini,

1. Pendidikan Dasar
Di tingkatan ini siswa mempelajari tentang dasar ilmu yaitu baca, tulis, hitung (CaLisTung) dan belajar ilmu agama.

2. Pendidikan Menengah Pertama
Di tingkat ini siswa sudah dijuruskan sesuai dengan passion  mereka masing-masing. Jika mereka ingin menjadi pemain sepak bola maka mereka fokus belajar tentang sepak bola, jika mereka ingin menjadi pengusaha di bidang pertanian maka mereka fokus belajar tentang agrobisnis, jika mereka ingin menjadi seorang astronot maka dia akan fokus belajar tentang ilmu luar angkasa.

3. Tingkat Menengah Atas
Level ini sebagai wadah untuk meningkatkan dan mempraktekkan ilmu yang telah mereka dapatkan di level sebelumnya untuk diterapkan di masyarakat. Dan di harapkan setelah lulus mereka sudah menjadi manusia-manusia yang mandiri yang memiliki life skill di bidangnya masing-masing.

4. Perguruan Tinggi
Di level ini siswa yang telah mandiri dan dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dapat melanjutakan dan mengasah life skill yang dimilikinya untuk berkembang dan melakukan penelitihan-penelitihan sebagai upaya untuk meningkatkan ilmu di bidangnya tersebut.

Jika sistem pendidikan seperti ini diterapkan maka kita bisa "mencuri start" terhadap sistem pendidikan di negara maju saat ini karena Level SMP = Level Perguruan tinggi di negara maju, dan Level SMA = Level S2 di negara tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar