Selasa, 12 Juni 2018

9 Days Umratan



Tanpa memikirkan insentif, aku merasa tetap bahagia jika ada perorangan atau keluarga yang lebih mengedepankan datang ke tanah suci daripada ke negeri mana pun. (Page 6)

Kau mengisyaratkan pada nenek untuk bersabar menunggu giliran dan membiarkan jamaah lain maju lebih dulu, dan kesabaran serta keikhlasan hatimu membuat semua tempat di Raudhah ini lapang. (Page 86 – 87)  

“Kamu udah punya pacar?” Mbak Reni mengajak berbincang. Sepertinya dia belum ngantuk dan enggan pergi tidur sebelum suaminya pulang.
“Belum,” aku menjawab singkat.
“Enggak usah dicari, nanti juga datang sendiri. Aku aja gitu, nggak nyangka bisa jadi sama Bapak yang sudah pernah beristri dan punya dua anak lajang,” dengan santai Mbak Reni menceritakan. (Page 106)

Tak terbayang olehku melihat prosesi tersebut (Qisas), pasti mengerikan dan membuatku tak enak makan dan tak enak tidur. Namun, biar begitu aku berharap hukum ini diterapkan di Indonesia untuk para pelaku koruptor, sehingga memberi efek jera pada yang lainnya. Semoga Allah SWT mendengar doaku, amin ya rabbal alamin. (Page 252)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar