“Dalam Islam, kemenangan
sesungguhnya adalah pada saat kita berhasil meniadakan rasa menang di dalam
hati kita. Pada saat keakuan runtuh dan menghablur menjadi kesadaran sosial
kosmis bahwa segala kelebihan kita adalah faktor kontribusi produktif untuk
melengkapi sebuah kesetimbangan besar.” Page 157
“Hakikat dari menjalani sebuah
proses sesungguhnya adalah menanggap sebanyak mungkin pelajaran dan nilai yang
terdapat dan berkembang dari mekanisme proses itu sendiri. Itulah hakikat
hidup.” Page 163
“Semua hamba Allah dituntut
bertemu dengan Rabbnya dengan membawa pahala. Namun, tidak mungkin semua itu
tercapai, kecuali dengan ilmu dan amal. Ilmu dan amal tidak mungkin terwujud,
kecuali dengan badan yang sehat. Dan, badan yang sehat tidak mungkin hadir
tanpa makanan yang layak.” Abu Hamid al-Ghazali. Page 317
“Jadi, kata ‘melampaui batas’ ini
dapat ditafsirkan sebagai bersifat kuantitatif (jumlah) dan secara kualitatif
(kualitas), yaitu mengonsumsi makanan yang tidak diperlukan tubuh atau tidak
mengonsumsi makanan yang diperlukan tubuh. Artinya, bersikap zalim karena
menyia-yiakan nimat sehat dan membiarkan tubuh menjadi sakit. Inilah yang
termasuk melampaui batas.” Page 347
“Bukankah DZIKIR KULINER adalah
sebuah konsep untuk lebih mengenal Allah melalui makanan, di mana satu aspek
penting di dalamnya adalah bagaimana kandungan nutrisi dalam makanan bisa
meningkatkan kualitas ibadah dan kedekatan kita kepada-Nya?” page 355
Tidak ada komentar:
Posting Komentar