Rabu, 27 Juni 2018

DARI PUNCAK BAGDAD



Muhammad tidak pernah mengklaim memiliki kekuatan supranatural. (Page 69)

Ucapannya bukanlah hukum; kehendaknya bukan perintah; ia (Umar bin Khattab) menyerahkan semua otoritas kepada Allah – begitulah yang diklaim dalam kisahnya. (Page 88)

Dalam komunitas muslim, katanya (Umar bin Khattab), tidak seorang pun perlu takut pada keinginan atau kehendak manusia mana pun yang berkuasa karena komunitas ini memiliki Al-Quran sebagai hukum, dan teladan dari kehidupan Nabi sebagai panduan, dan tidak ada hal lain lagi yang diperlukan. (Page 88)

Dia (utsman bin Affan) kemudian menarik diri ke kamar pribadinya, tempat dia menyalakan sebuah lampu kecil dan berdiam di sebuah sudut untuk melakukan apa yang selalu ia lakukan pada masa-masa kebingungan dan keraguan: dengan rendah hati membaca Al-Qur’an. (Page 115)

Dia (Babur) menulis buku harian sepanjang petualangannya, dan kelak dalam hidupnya dia menulis otobiografi yang menjadi klasik dalam sastra Turki. (Page 312)

Pada akhir abad ke-14, seorang profesor Oxford bernama John Wycliffe mengejutkan pejabat gereja dengan menerjemahkan Alkitab ke dalam bahasa yang paling vulgar, bahasa Inggris awam. Dan mengapa? Agar orang awam, orang-orang biasa, dapat membaca dan memahami sendiri apa kata Alkitab. (Page 336)

Reformasi Protestan dengan demikian merupakan kunci kebangkitan Eropa. (Page 345)

Pada akhirnya, pedaganglah, bukan tentara, yang meruntuhkan Kekaisaran Utsmani. (Page 361)

Ijmak berarti “konsensus”. Konsep ini berasal dari ungkapan yang dinisbahkan pada Nabi: “Umatku tidak akan pernah bersepakat pada suatu kesalahan.” (Page 423)

Pembaru besar itu (Sayyid Jamaluddin-i-Afghan) mengatakan kepada mereka bahwa ijtihad, “berpikir bebas”, adalah prinsip utama Islam: tapi berpikir bebas, katanya, harus berangkat dari prinsip-prinsip pertama yang berakar pada Al-Quran dan hadis. (Page 427)

Auguste Comte mengatakan bahwa ketika orang-orang menjadi lebih beradab mereka berevolusi dari kesadaran agama ke kesadaran metafisik lalu ke kesadaran ilmiah. (Page 444)

Dia (Mustafa Kemal Ataturk) melarang poligami, tidak menganjurkan pemberian mahar, mencela adat pernikahan tradisional, dan mensponsori aturan baru untuk perceraian berdasarkan aturan sipil Swiss, bukan Al-Quran dan hadis. (Page 479 – 480)

Kemenangan tergantung pada kekuatan industri, industrialisme sekarang tergantung pada minyak bumi, dan sebagian besar minyak bumi dunia terletak di bawah tanah yang dihuni kaum muslim. (Page 497)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar