Rabu, 23 Januari 2019

MEMBACALAH AGAR DIRIMU MULIA



Aku tulis risalah ini dengan ber-“aku-aku” agar siapa pun yang membacanya dapat melibatkan dirinya. (Page 12)

Manusia yang membuat buku (mau dan mampu menulis) dapat dikatakan sebagai manusia terpilih karena sesungguhnya memang tidak mudah untuk menuangkan sebuah pengalaman hidup dalam kalimat-kalimat yang tertata dan dapat dipahami oleh orang lain. (Page 14)

“Buku bagi Lintang adalah obat dan sumur kehidupan yang airnya selalu memberi kekuatan baru agar ia mampu mengayuh sepeda menantang angina setiap hari.” ANDREA HIRATA (Page 23)

Kita membaca buku untuk mencari tahu tentang diri kita sendiri. (Page 28)

Ketika seseorang membaca, dia sesungguhnya sedang menyiapkan sel-sel saraf otak baru yang akan menggantikan sel-sel saraf otak lama yang aus. (Page 36)

Televise akan menjadikan otak pasif, melumpuhkan kemampuan berpikir kritis, dan merusak terutama kecerdasan spasial pada otak sebelah kanan. (Page 36)

Efek televise yang menakutkan pada saat ini adalah membuat orang hanya punya waktu sedikit untuk membaca, (Page 38)

Membaca sangat merangsang kedua belah otak dan juga sistem limbik. (Page 38)

“Kemauanlah yang menjadikan manusia itu manusia-besar atau manusia-kecil.” HEINRICH HEINE (Page 47)

Kegiatan membaca yang menghasilkan adalah kegiatan membaca dalam bentuk mencerna dan kemudian usai membaca, si pelaku membaca melanjutkan kegiatan “mengikat makna” (yaitu menuliskan hasil-hasil yang diperolah dari kegiatan membaca). (Page 54)

Aku harus merasa tersiksa jika ada waktu luang dan aku tidak melakukan kegiatan membaca. (Page 74)

SETIAP KALI SELESAI MEMBACA, HASILKANLAH SEBUAH TULISAN. (Page 79)

Manusia tidak akan menjadi manusia jika tidak mampu membugarkan dan mengembangkan otaknya secara terus-menerus. (Page 92)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar