Selasa, 28 Mei 2019

Dahsyatnya Puasa Daud



Apalah arti sebuah ilmu, jika tidak memberi manfaat bagi diri dan orang lain. (Page vii)

“Wahai diri, jika kau ingin ditinggikan dihadapan makhluk, merendahlah dihadapan Rabb-mu.” (Page xv)

Perasaan cinta dari sesama adalah suatu perasaan yang tidak bisa dipaksakan. (Page xv)

Salah satu parameter keimanan adalah ketika tidak ada satu pun orang lain yang terluka akibat ulah tangan dan lisannya. (Page xviii)

Di dunia modern ini, banyak yang sudah melupakan peran Tuhan terhadap keberhasilan hidupnya. (Page xix)

Sehingga dengan sikap takwanya, Allah membuka berbagai jalan keluar dari semua permasalahan yang dihadapinya. (Page xxi)

Rezeki yang luas, jodoh idaman, kesehatan, anggaplah sebagai bonus yang tak perlu diadikan tujuan dari ibadah kita. (Page xxii)

Kita saja saat menyayangi seseorang, berusaha dengan sangat keras agar bisa memenuhi kebutuhan dan keinginan orang yang kita sayangi. (Page xxiii)

Kehidupan Nabi Daud layak diteladani. Walaupun beliau sebagai seorang raja, beliau punya usaha sendiri, tidak menjadikan jabatan dan kekuasaannya sebagai alat memperbanyak materi. (Page 3)

Bahkan tidak ada satu pun puasa sunah yang lebih baik dibanding puasa Daud. (Page 9)

“Kerjakanlah puasa yang paling afdol di sisi Allah, yaitu puasa Daud. Beliau berpuasa sehari dan berbuka sehari.” (HR Muslim, dari Abdullah bin Amr bin Al ‘Ash).

Kita harus ingat, bahwa sekecil apa pun ibadah kita, akan membawa dampak baik. Tak hanya dampak akhirat, tapi sudah tampak semenjak kita hidup di dunia. (Page 22)

Sering ahli ibadah dunianya tampak biasa, bahkan terlihat kekurangan, tapi jiwanya jauh lebih bahagia dibandingkan orang suka bermaksiat berlimpah kekayaan. (Page 22)

Termasuk puasa Daud yang mengandung hikmah yang dahsyat untuk meraih kehidupan yang lebih baik di masa depan. (Page 27)

Dengan memiliki impian, keinginan, harapan, asa, hidup kita bisa lebih bersemangat, karena kita merasa ada yang kita ingin capai dalam hidup. (Page 36)

Kita perlu risau jika dalam kehidupan yang hanya sekali ini kita tidak meninggalkan warisan bagi dunia. (Page 37)

Bagaimana cara memupuk impian agar tidak layu dalam diri kita? Salah satunya dengan menuliskannya. Ketika kita sudah mengabadikan impian itu dalam bentuk tulisan, kita pun semakin yakin dan mantab untuk mengejarnya. Minimal kita selalu teringat dengan mimpi kita. (Page 38)

Dengan rintangan manusia akan terseleksi, siapa yang bersungguh-sungguh dengan impiannya, dan siapa yang tidak serius dalam memperjuangkan mimpinya. (Page 42)

“sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.” (QS. Al-Baqarah 214)

Karena memang ujian dihadirkan Allah untuk melihat keseriusan kita berusaha dan sampai seberapa tingkat kesabaran kita. (Page 43)

Kenikmatan dunia biasanya terlihat indah saat belum dimiliki, tetapi menjadi biasa saja jika sudah dalam genggaman. (Page 46)

Misalkan, kita memiliki Dream 100, yakni impian serba 100 sebelum menghadap Allah:

1.       Ingin mendirikan rumah mandiri yang memandirikan minimal 100 anak yatim.

2.       Ingin mendirikan pesantren tahfidz yang mencetak minimal 100 penghafal Al-Qur’an.

3.       Ingin mendirikan perusahaan yang minimal memberikan 100 lapangan pekerjaan.

4.       Ingin menulis 100 judul buku yang menginspirasi jutaan pembaca.

5.       Dan seterusnya. (Page 46)

Jika kemampuan kita masih jauh dari yang kita impikan, tugas kita hari ini adalah memulai langkah sekecil apa pun yang kita mampu. (Page 47)

Tidak ada satu pun problematika hidup di dunia ini yang tidak ada solusinya. (Page 53)

Dan yang membuat sang hamba jauh dari Tuhannya adalah kemaksiatan yang dikerjakannya. (Page 53)

Jika kita hanya mengandalkan kerja keras, sangat sulit bagi kita sebagai manusia yang lemah untuk menggapai semua harapan dan keinginan kita yang mungkin sangat tinggi. (Page 57)

Sesungguhnya manusia untuk bisa meraih kemudahan dalam hidupnya, maka ia tak boleh meninggalkan kebiasaan memberi. (Page 57)

Ia yang memiliki kontribusi luas pasti memiliki posisi tinggi dalam hati orang di sekitarnya. (Page 58)

Ia ikhlas menuntut ilmu agar bisa membagikannya ke orang lain. Dan hasilnya akan dia panen kelak di akhirat. Ilmu yang bermanfaat adalah salah satu warisan yang mengalir pahala meski kita sudah di alam barzakh. (Page 59)

Umat yang kuat lebih dicintai Allah ketimbang umat yang lemah. Termasuk kuat fisiknya. (Page 59)

Kalau di sini kita hanya hidup untuk menjalani aktivitas dan kepentingan diri, lalu untuk apa kita hidup? (Page 59)

Memberilah dengan didasari iman dan takwa kepada Allah, sehingga Allah akan membuktikan bahwa Dia akan memudahkan segala urusan kita. (Page 60)

Ibn Al-Qayyim berkata, “Puasa memberikan kekuatan luar biasa menjaga anggota badan dan kekuatan batin, serta melindungi badan dari kontaminasi unsur-unsur luar yang merusak dan menguasai diri manusia. Selain itu, puasa juga mengosongkan unsur-unsur buruk bagi kesehatan. Puasa mengontrol kesehatan hati dan anggota badan, serta membiasakan diri bagi yang berpuasa untuk menahan hawa nafsu. Ini adalah cara terbesar menuju ketakwaan.” (Page 81)

Doa orang yang sedang berpuasa hingga ia berbuka adalah salah satu doa yang sangat diijabah Allah. (Page 86)

Doa yang paling penting tentunya adalah doa agar dosa-dosa kita diampuni Allah. (Page 86)

Perbuatan dosa dan maksiat adalah pemutus mengalirnya rezeki yang berkah. (Page 89)

Jangan iri kepada orang yang jarang ibadah tetapi hartanya makin banyak. (Page 95)

Konsumen pun semakin mencintai kita karena pelayanan kita tulus, bukan hanya demi profit atau laba, tetapi juga adanya rasa empati dalam diri kita. (Page 103)

“Allah senantiasa menolong seorang hamba selama hamba itu menolong saudaranya.” (HR. Muslim)

Puasa Daud merupakan salah satu upaya kita dalam mengikhtiarkan hadirnya kekasih luar biasa itu. Bukankah Tuhan hanya akan mempertemukan kita dengan kekasih yang sepadan? (Page 112)

Penantian yang baik adalah penantian yang disertai dengan perbaikan diri. (Page 113)

Alangkah hebat pribadi-pribadi yang masih lajang, tetapi sudah memiliki kebiasaan menghidupkan amalan sunah dalam kesehariannya. (Page 113)

Puasa adalah ikhtiar yang sangat baik untuk menjaga kesucian diri dari berbagai dosa. (Page 114)

Puasa adalah benteng yang kuat untuk menjaga seorang hamba dari godaan nafsu yang tidak mengenal kata puas. (Page 116)

Rasulullah pun menganjurkan agar orang yang belum siap menikah hendaknya memperbanyak puasa. (Page 117)

“Dianjurkan bagi orang yang berpuasa untuk berdoa sepanjang waktu puasanya (selama ia berpuasa) dengan doa-doa yang sangat penting bagi urusan akhirat dan dunianya, bagi dirinya, bagi orang yang dicintainya, dan untuk kaum muslimin.” Imam An-Nawawi (Page 119)

Muhammad bin Sirin Al-Anshari, seorang ulama ahli fikih terkenal, sangat istiqomah melaksanakan puasa Daud. (Page 124)

Puasa Daud bisa dilaksanakan sepanjang tahun, kecuali pada bulan Ramadhan dan hari-hari tertentu kita dilarang berpuasa. (Page 142)

“Rasulullah saw, melarang berpuasa pada dua hari raya, yaitu Idul Fitrhri dan Idul Adha.” (HR. Muslim)

Tidak boleh berpuasa pada hari tasyrik (11, 12, 13 Zulhijah) menurut kebanyakan pendapat ulama. Alasannya adalah sabda Nabi saw, “Hari-hari tasyrik adalah hari makan dan minum.” (HR. Muslim).

Puas Daud adalah puasa yang paling maksimal. (Page 149)

Untuk puasa wajib, kita berniat sebelum terbit fajar berdasarkan hadis Rasulullah saw, “Barangsiapa yang tidak berniat untuk melakukan puasa sebelum fajar, maka tidak ada puasa baginya.”

Sedangkan khusus untuk puasa sunah, kita boleh berniat puasa setelah fajar terbit apabila sebelumnya kita tidak makan. (Page 153)

(Nawaitu sauma dawud sunnatan lillahi ta’ala)
Artinya, “Saya berniat puasa sunah Daud karena Allah ta’ala.” (Page 154)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar