Apalah arti sebuah ilmu, jika
tidak memberi manfaat bagi diri dan orang lain. (Page vii)
“Wahai diri, jika kau ingin
ditinggikan dihadapan makhluk, merendahlah dihadapan Rabb-mu.” (Page xv)
Perasaan cinta dari sesama adalah
suatu perasaan yang tidak bisa dipaksakan. (Page xv)
Salah satu parameter keimanan
adalah ketika tidak ada satu pun orang lain yang terluka akibat ulah tangan dan
lisannya. (Page xviii)
Di dunia modern ini, banyak yang
sudah melupakan peran Tuhan terhadap keberhasilan hidupnya. (Page xix)
Sehingga dengan sikap takwanya,
Allah membuka berbagai jalan keluar dari semua permasalahan yang dihadapinya.
(Page xxi)
Rezeki yang luas, jodoh idaman,
kesehatan, anggaplah sebagai bonus yang tak perlu diadikan tujuan dari ibadah
kita. (Page xxii)
Kita saja saat menyayangi
seseorang, berusaha dengan sangat keras agar bisa memenuhi kebutuhan dan
keinginan orang yang kita sayangi. (Page xxiii)
Kehidupan Nabi Daud layak
diteladani. Walaupun beliau sebagai seorang raja, beliau punya usaha sendiri,
tidak menjadikan jabatan dan kekuasaannya sebagai alat memperbanyak materi. (Page
3)
Bahkan tidak ada satu pun puasa
sunah yang lebih baik dibanding puasa Daud. (Page 9)
“Kerjakanlah puasa yang paling
afdol di sisi Allah, yaitu puasa Daud. Beliau berpuasa sehari dan berbuka
sehari.” (HR Muslim, dari Abdullah bin Amr bin Al ‘Ash).
Kita harus ingat, bahwa sekecil
apa pun ibadah kita, akan membawa dampak baik. Tak hanya dampak akhirat, tapi
sudah tampak semenjak kita hidup di dunia. (Page 22)
Sering ahli ibadah dunianya
tampak biasa, bahkan terlihat kekurangan, tapi jiwanya jauh lebih bahagia
dibandingkan orang suka bermaksiat berlimpah kekayaan. (Page 22)
Termasuk puasa Daud yang
mengandung hikmah yang dahsyat untuk meraih kehidupan yang lebih baik di masa
depan. (Page 27)
Dengan memiliki impian,
keinginan, harapan, asa, hidup kita bisa lebih bersemangat, karena kita merasa
ada yang kita ingin capai dalam hidup. (Page 36)
Kita perlu risau jika dalam
kehidupan yang hanya sekali ini kita tidak meninggalkan warisan bagi dunia.
(Page 37)
Bagaimana cara memupuk impian
agar tidak layu dalam diri kita? Salah satunya dengan menuliskannya. Ketika kita
sudah mengabadikan impian itu dalam bentuk tulisan, kita pun semakin yakin dan
mantab untuk mengejarnya. Minimal kita selalu teringat dengan mimpi kita. (Page
38)
Dengan rintangan manusia akan
terseleksi, siapa yang bersungguh-sungguh dengan impiannya, dan siapa yang
tidak serius dalam memperjuangkan mimpinya. (Page 42)
“sesungguhnya pertolongan Allah
itu amat dekat.” (QS. Al-Baqarah 214)
Karena memang ujian dihadirkan
Allah untuk melihat keseriusan kita berusaha dan sampai seberapa tingkat
kesabaran kita. (Page 43)
Kenikmatan dunia biasanya
terlihat indah saat belum dimiliki, tetapi menjadi biasa saja jika sudah dalam
genggaman. (Page 46)
Misalkan, kita memiliki Dream
100, yakni impian serba 100 sebelum menghadap Allah:
1. Ingin
mendirikan rumah mandiri yang memandirikan minimal 100 anak yatim.
2. Ingin
mendirikan pesantren tahfidz yang mencetak minimal 100 penghafal Al-Qur’an.
3. Ingin
mendirikan perusahaan yang minimal memberikan 100 lapangan pekerjaan.
4. Ingin
menulis 100 judul buku yang menginspirasi jutaan pembaca.
5. Dan
seterusnya. (Page 46)
Jika kemampuan kita masih jauh
dari yang kita impikan, tugas kita hari ini adalah memulai langkah sekecil apa
pun yang kita mampu. (Page 47)
Tidak ada satu pun problematika
hidup di dunia ini yang tidak ada solusinya. (Page 53)
Dan yang membuat sang hamba jauh
dari Tuhannya adalah kemaksiatan yang dikerjakannya. (Page 53)
Jika kita hanya mengandalkan
kerja keras, sangat sulit bagi kita sebagai manusia yang lemah untuk menggapai
semua harapan dan keinginan kita yang mungkin sangat tinggi. (Page 57)
Sesungguhnya manusia untuk bisa
meraih kemudahan dalam hidupnya, maka ia tak boleh meninggalkan kebiasaan
memberi. (Page 57)
Ia yang memiliki kontribusi luas
pasti memiliki posisi tinggi dalam hati orang di sekitarnya. (Page 58)
Ia ikhlas menuntut ilmu agar bisa
membagikannya ke orang lain. Dan hasilnya akan dia panen kelak di akhirat. Ilmu
yang bermanfaat adalah salah satu warisan yang mengalir pahala meski kita sudah
di alam barzakh. (Page 59)
Umat yang kuat lebih dicintai Allah
ketimbang umat yang lemah. Termasuk kuat fisiknya. (Page 59)
Kalau di sini kita hanya hidup
untuk menjalani aktivitas dan kepentingan diri, lalu untuk apa kita hidup?
(Page 59)
Memberilah dengan didasari iman
dan takwa kepada Allah, sehingga Allah akan membuktikan bahwa Dia akan
memudahkan segala urusan kita. (Page 60)
Ibn Al-Qayyim berkata, “Puasa
memberikan kekuatan luar biasa menjaga anggota badan dan kekuatan batin, serta
melindungi badan dari kontaminasi unsur-unsur luar yang merusak dan menguasai
diri manusia. Selain itu, puasa juga mengosongkan unsur-unsur buruk bagi
kesehatan. Puasa mengontrol kesehatan hati dan anggota badan, serta membiasakan
diri bagi yang berpuasa untuk menahan hawa nafsu. Ini adalah cara terbesar
menuju ketakwaan.” (Page 81)
Doa orang yang sedang berpuasa
hingga ia berbuka adalah salah satu doa yang sangat diijabah Allah. (Page 86)
Doa yang paling penting tentunya
adalah doa agar dosa-dosa kita diampuni Allah. (Page 86)
Perbuatan dosa dan maksiat adalah
pemutus mengalirnya rezeki yang berkah. (Page 89)
Jangan iri kepada orang yang
jarang ibadah tetapi hartanya makin banyak. (Page 95)
Konsumen pun semakin mencintai
kita karena pelayanan kita tulus, bukan hanya demi profit atau laba, tetapi
juga adanya rasa empati dalam diri kita. (Page 103)
“Allah senantiasa menolong
seorang hamba selama hamba itu menolong saudaranya.” (HR. Muslim)
Puasa Daud merupakan salah satu
upaya kita dalam mengikhtiarkan hadirnya kekasih luar biasa itu. Bukankah Tuhan
hanya akan mempertemukan kita dengan kekasih yang sepadan? (Page 112)
Penantian yang baik adalah
penantian yang disertai dengan perbaikan diri. (Page 113)
Alangkah hebat pribadi-pribadi
yang masih lajang, tetapi sudah memiliki kebiasaan menghidupkan amalan sunah
dalam kesehariannya. (Page 113)
Puasa adalah ikhtiar yang sangat
baik untuk menjaga kesucian diri dari berbagai dosa. (Page 114)
Puasa adalah benteng yang kuat
untuk menjaga seorang hamba dari godaan nafsu yang tidak mengenal kata puas.
(Page 116)
Rasulullah pun menganjurkan agar
orang yang belum siap menikah hendaknya memperbanyak puasa. (Page 117)
“Dianjurkan bagi orang yang
berpuasa untuk berdoa sepanjang waktu puasanya (selama ia berpuasa) dengan
doa-doa yang sangat penting bagi urusan akhirat dan dunianya, bagi dirinya,
bagi orang yang dicintainya, dan untuk kaum muslimin.” Imam An-Nawawi (Page
119)
Muhammad bin Sirin Al-Anshari,
seorang ulama ahli fikih terkenal, sangat istiqomah melaksanakan puasa Daud.
(Page 124)
Puasa Daud bisa dilaksanakan
sepanjang tahun, kecuali pada bulan Ramadhan dan hari-hari tertentu kita
dilarang berpuasa. (Page 142)
“Rasulullah saw, melarang
berpuasa pada dua hari raya, yaitu Idul Fitrhri dan Idul Adha.” (HR. Muslim)
Tidak boleh berpuasa pada hari
tasyrik (11, 12, 13 Zulhijah) menurut kebanyakan pendapat ulama. Alasannya adalah
sabda Nabi saw, “Hari-hari tasyrik adalah hari makan dan minum.” (HR. Muslim).
Puas Daud adalah puasa yang
paling maksimal. (Page 149)
Untuk puasa wajib, kita berniat
sebelum terbit fajar berdasarkan hadis Rasulullah saw, “Barangsiapa yang tidak
berniat untuk melakukan puasa sebelum fajar, maka tidak ada puasa baginya.”
Sedangkan khusus untuk puasa
sunah, kita boleh berniat puasa setelah fajar terbit apabila sebelumnya kita
tidak makan. (Page 153)
(Nawaitu sauma dawud sunnatan lillahi ta’ala)
Artinya, “Saya berniat puasa sunah Daud karena
Allah ta’ala.” (Page 154)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar