Sabtu, 18 Mei 2019

MENJAWAB TANTANGAN PORNOGRAFI REMAJA INDONESIA



Pemain-pemain andal di bidang ini (pornografi) adalah perusahaan multinasional, yang juga telah mencatat dirinya di bursa saham internasional. (Page 15)

Pornografi juga seharusnya menjadi pertimbangan masuk sebagai salah satu Daftar Negatif Investasi. (Page 17)

Bahkan menggambarkan seolah-olah kasus-kasus bugil depan kamera sebagai kasus biasa yang remeh temeh. Lama kelamaan, masyarakat bisa memandangnya sebagai dekriminalisasi, tidak lagi menganggap sebagai perbuatan jahat atau pelanggaran. (Page 18)

Kasus Budi Han, fotografer yang mencuri adegan di ruang ganti pakaian saat casting terhadap beberapa model dan artis, yang jelas-jelas kriminal saja dikomplain para korban sangat tidak adil. Bayangkan, seumur hidup sampai kiamat, video telanjang itu akan tetap ada dan terus diedarkan, bahkan dijual murah meriah bergenari generasi. Bandingkan dengan penjara yang dikenakan pada Budi Han yang hanya 1 tahun 2 bulan sebelum dipotong masa tahanan. (Page 18)

Mengingat internet mustahil dikuasai kekuatan tunggal manapun (Page 19)

‘Don’t Try Pornography at Home!’ (Page 21)

Adalah sebuah kesempatan istimewa bagi kita untuk dapat menyayangi dan merawat seorang anak. (Page 23)

Menurut NetValue, pada bulan September tahun 2000, anak-anak menghabiskan waktu 64,9% lebih banyak untuk mengunjungi situs porno dibandingkan situs game. (Page 23)

Salah satu persembahan terindah yang bisa anda berikan pada anak adalah kasih saying tulus dan rasa percaya diri yang sehat. (Page 29)

Perilaku seksual ditentukan bukan hanya oleh pengetahuan, melainkan oleh nilai-nilai luhur yang dianut. (Page 30)

“Menikmati materi pornografi menorehkan kenangan buruk di benakmu sepanjang sisa hidupmu.” (Page 31)

Mereka (para penyedia pornografi) mencari pelanggan seumur hidup, karena mereka tahu pornografi menyebabkan ketagihan. (Page 35)

Pornografi menciptakan dorongan untuk memuaskan diri dan kegoisan. (Page 35)

Sebagai dewasa muda yang masih lajang, anda berada pada titik yang kritis dalam hidup anda. (Page 37)

Anda (dewasa muda lajang) adalah target utama dari usaha keras industry hiburan untuk mengeruk keuntungan dari seks. (Page 37)

Pornografi bisa dan akan meracuni pikiran, tutur kata, dan nilai-nilai moral anda. Anda akan terkejut mendapatkan betapa mudahnya pornografi menghempaskan rasa harga diri dan rasa hormat anda pada orang lain. (Page 37-38)

Ketergantungan terhadap pornografi layaknya sumur tanpa dasar, di mana hanya tindakan drastislah yang dapat menolong anda. (Page 38)

Lindungi diri anda dari efek destruktif materi pornografi. (Page 38)

Cinta dalam pernikahan adalah hal yang pribadi. Tapi itu tak berarti bagi para pebisnis pornografi. (Page 38)

Sebagian besar pasangan dalam pernikahan mengakui mereka hancur lebur ketika pasangan mereka berselingkuh. Tapi sebagian dari orang-orang itu meracuni hubungan mereka dengan memperkenalkan “orang ketiga” – dalam bentuk film, majalah, dan materi pornografi lain. Benda-benda itu merusak ikatan antar pasangan, efeknya bisa terasa langsung atau dalam jangka panjang. (Page 38-39)

Para ayah yang menggunakan pornografi –apapun alasannya- menghancurkan rasa aman si anak gadis dan membuatnya menganggap bahwa perempuan hanyalah obyek seksual belaka. (Page 39)

Satu dari tiga anak perempuan dan satu dari tujuh anak laki-laki akan mengalami penganiayaan di usia 18. (Page 40) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar