Minggu, 19 Juli 2020

37 MASALAH POPULER


Ini membuktikan bahwa para sahabat ikhtilaf (Perbedaan dengan dalil), baik ketika Rasulullah Saw masih hidup, maupun setelah Rasulullah Saw wafat. Namun kedua ikhtilaf itu diselesaikan dengan tuntunan Sunnah Rasulullah Saw. (Page 14)

Yang populer di kalangan Ahlussunah Waljama'ah adalah 4 mazhab: Hanafi, Maliki, Syafi'i, dan Hanbali. (Page 16)

Mereka (Imam Mazhab) tetap shalat berjamaah, meskipun ada perbedaan diantara mereka pada hal-hal tertentu, (Page 17)

"Sesungguhnya sebaik-baik cerita adalah kitab Allah (Al-Quran). Sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad." Rasulullah Saw (Page 30)

Rasulullah Saw berkata, "Cintamu kepada surat al-Ikhlas membuatmu masuk surga". (Page 45)

Yang menjadi standar bukanlah perbuatan itu pernah dilakukan Rasulullah Saw atau tidak pernah dilakukan Rasulullah Saw. Tapi yang dijadikan sebagai dasar adalah bahwa perbuatan itu tidak bertentangan dengan dasar-dasar syariat Islam. Jika bertentangan, maka bidah dhalalah. Jika sesuai dengan sunnah, maka bidah hasanah. (Page 49-50)

Rasulullah Saw bersabda, "Hendaklah kalian mengikuti sunnahku dan sunnah Khulafa Rasyidin". (Page 54)

Abu Hurairah tidak tidur sebelum bertasbih menggunakan 1000 simpul tali benang itu. (Page 56)

Imam Baqi bin Makhlad seorang imam mujtahid, shaleh, rabbani, jujur, ikhlas, induk dalam ilmu dan amal, tidak ada bandingannya, tidak banyak bergaul (karena ibadah), berfatwa berdasarkan atsar (Segala sesuatu yang berasal dari sahabat yang juga disandarkan kepada Nabi SAW), tidak bertaqlid kepada seorang pun. (Page 63)

Syekh Abdul Aziz bin Baz mengajarkan doa menjaga diri agar selamat dari gangguan jin dan sihir, "Diantara sebab-sebab keselamatan juga adalah membaca surat al-Ikhlas, surat al-Falaq, dan surat an-Nas setiap selesai shalat." (Page 66-67)

Imam an-Nawawi berkata, "Makna Isbal adalah memanjangkan kain di bawah kedua mata kaki, hanya bagi orang yang sombong. Jika pada orang yang tidak sombong, maka makruh." (Page 91)

Mazhab Syafi'i, "Makruh hukumnya mencabut jenggot pada awal tumbuhnya untuk orang yang baru tumbuh jenggot dan untuk penampilan yang bagus". (Page 96)

Rasulullah Saw menjawab: "Jenazah yang kamu puji baik, ia wajib masuk surga. Jenazah yang kamu cela, ia wajib masuk neraka. Kamu adalah para saksi Allah di atas bumi". (Page 100)

Rasulullah Saw bersabda, "Salah seorang kamu duduk di atas batu api hingga pakaiannya terbakar hingga sampai ke kulit, itu lebih baik baginya daripada ia duduk di atas kubur". (Page 103)

Rasulullah Saw bersabda, "Talqinkanlah (membisikkan) orang yang sakaratul maut diantara kamu dengan ucapan la ilaha illallah". (Page 109)

Imam Safi'i berkata, "Dianjurkan membaca sebagian al-Quran di sisi kubur. Mereka berkata, jika mereka mampu mengkhatamkan al-Quran secara keseluruhan, maka itu baik." (Page 124)

Imam an-Nawawi, "Tidaklah makruh membaca (al-Quran) berjamaah bersama-sama, bahkan dianjurkan." (Page 130)

Rasulullah Saw bersabda, "Ia (Allah Swt) malu kepada hamba-Nya jika hamba itu mengangkat kedua tangannya kepada-Nya lalu Ia tolak kedua tangan itu dalam keadaan kosong". (Page 183)

Rasulullah mengaqiqahkan dirinya setelah ia diutus menjadi nabi. (Page 188)

Sesungguhnya keduanya ini (sutera dan emas) haram bagi laki-laki dari umatku dan halal bagi perempuan. (Page 190)

Adapun peringatan hari-hari besar Islam seperti tahun baru hijrah, isra miraj, nuzul al-quran, dan peristiwa-peristiwa penting lainnya, maka sebenarnya tidak lebih dari sekedar mengisi taushiyah atau kajian dengan tema-tema tersebut untuk mengingatkan ummat islam tentang peristiwa yang pernah terjadi di masa silam. (Page 200)

Karena hanya orang munafik dan kafir yang menyakiti Rasulullah Saw. (Page 205)

Adapun batas salaf, sebagaimana pendapat al-Hafizh Ibnu Hajar al-Aqsalani adalah orang-orang yang hidup pada 3 abad pertama Hijrah, (Page 216)

Ketika terjadi konflik antara golongan Ali dengan golongan Muawiyah, konflik itu berakhir dengan at-tahkim/arbitrasi (Sebuah cara penyelesaian masalah di luar pengadilan), namun gagal. Sejumlah pasukan Ali keluar, mereka disebut dengan Khawarij. Sedangkan yang bertahan disebut dengan Syiah Ali (Golongan Ali). Namun hanya sekedar dukungan politik, tidak ada perbedaan dalam masalah aqidah, karena Imam Ali menyatakan sendiri keutamaan Abu Bakar dan Umar ketika ia ditanya tentang itu, (Page 228)

Kita di Indonesia golongan Sunni. (Page 240)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar