Penyajian informasi kebudayaan yang dikembangkan dalam bentuk alur cerita yang menarik menjadikan film sebagai sarana transformasi nilai dan sosialisasi satu arah yang efektif. (Page 3)
Hegarmanah merupakan salah satu desa yang terdiri atas 4 dusun, yaitu Dusun Ciwaru, Dusun Salaeurih, Dusun Karangtengah, dan Dusun Sadang. (Page 6)
Kelompok pengajian ini (Majelis Taklim) menyajikan bacaan surat-surat Al Quran pada keluarga yang memperingati hari kematian keluarganya. (Page 23)
Kebijaksanaan TVRI seperti yang diungkapkan oleh Onong Uchyana (1975), yakni sebagai berikut :
1. Menambah dan mengembangkan kecerdasan secara imajinasi;
2. Meningkatkan dan memperluas pengetahuan;
3. Meningkatkan apresiasi dan daya cipta kebudayaan nasional yang sesuai dengan masyarakat Indonesia;
4. Turut membina mental dan menanamkan semangat positif dalam mempercepat jalannya pembangunan. (Page 32)
Ksatria Baja Hitam (KBH), adalah serial televisi yang paling digemari remaja. Film asal jepang yang dibuat sejak tahun 1971 mencapai sukses besar dan telah diekspor ke berbagai negara selain Indonesia, yakni Hongkong, Thailand, dan Singapura. (Page 55)
Remaja bukan untuk dimusuhi, tetapi diajak kompromi, diskusi, dan musyawarah, sehingga rasa jiwa mudanya akan benar-benar tersalurkan pada hal-hal yang membuat dinamisasi kehidupannya, mampu berjalan di dalam segala kondisi dan cuaca, tanpa melupakan tugas dan fungsinya yakni belajar. (Page 57)
Pengembangan pengetahuan dan pertukaran informasi budaya antar bangsa ataupun negara, adalah sangat baik sekali. Namun seharusnya kita tidaklah akan lupa dengan kebudayaan bangsa sendiri. (Page 59)
Peranan media masa berperan sangat cepat dalam perubahan sosial. (Page 62)
Sisi positif yang lain dari siaran televisi bisa jadi sarana penggerak aktivitas sosial. (Page 62)
Pakar komunikasi Dr. Alwi Dahlan menilai 50 juta hingga 60 juta anak-anak generasi Indonesia dibesarkan oleh televisi (Page 67)
Nampak jelas perilaku mereka, yang lebih banyak menghabiskan waktunya di depan televisi dibandingkan membaca, belajar, ataupun bermain. (Page 71)
Prosentase menonton bagi kaum remaja/anak-anak hampir separuh waktunya sehari-hari adalah menonton televisi, artinya kurang lebih 50%, (Page 75)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar