Menyekolahkan anak berarti mengikatkan diri pada biaya selama belasan tahun dan hal itu bukan perkara gampang bagi keluarga kami. (Page 3)
Adapun sekolah ini, SD Muhammadiyah, juga sekolah kampung yang paling miskin di Belitong. (Page 4)
Kami memiliki enam kelas kecil-kecil, pagi untuk SD Muhammadiyah dan sore untuk SMP Muhammadiyah. Maka kami, sepuluh siswa baru ini bercokol selama sembilan tahun di sekolah yang sama dan kelas-kelas yang sama, bahkan susunan kawan sebangku pun tak berubah selama sembilan tahun SD dan SMP itu. (Page 17)
Beliau (Pak Harfan) menghidupi keluarga dari sebidang kebun palawija di pekarangan rumahnya. (Page 21)
Sebuah kisah (Nabi Nuh) yang sangat mengesankan. Pelajaran moral pertama bagiku: jika tak rajin shalat maka pandai-pandailah berenang. (Page 22)
Pak Harfan tampak amat bahagia menghadapi murid, tipikal "guru" yang sesungguhnya, seperti dalam lingua asalnya, India, yaitu orang yang tak hanya mentransfer sebuah pelajaran, tapi juga yang secara pribadi menjadi sahabat dan pembimbing spiritual bagi muridnya. (Page 23)
Bahwa hiduplah untuk memberi sebanyak-banyaknya, bukan untuk menerima sebanyak-banyaknya. (Page 24)
Aku merasa telah terselamatkan karena orangtuaku memilih sebuah sekolah Islam sebagai pendidikan paling dasar bagiku. Aku merasa amat beruntung berada di sini, di tengah orang-orang yang luar biasa ini. (Page 25)
Inilah sel Pak Karno di sebuah penjara di Bandung, di sini beliau menjalani hukuman dan setiap hari belajar, setiap waktu membaca buku. Beliau adalah salah satu orang tercerdas yang pernah dimiliki bangsa ini. (Page 31)
Bagi kami Pak Harfan dan Bu Mus adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang sesungguhnya. Merekalah mentor, penjaga, sahabat, pengajar, dan guru spiritual. (Page 32)
Memegang amanah sebagai pemimpin memang berat tapi jangan khawatir, banyak orang yang akan mendoakan. (Page 73)
Ibu adalah pusat gravitasi hidupnya. (Page 75)
Maka Lintang sesungguhnya adalah pewaris darah orang-orang pintar masa lampau. (Page 98)
Buku baginya (Lintang) adalah obat dan sumur kehidupan yang airnya selalu memberi kekuatan baru agar ia mampu mengayuh sepeda menantang angin setiap hari. (Page 100)
Dan Lucretius, juga seorang pemimpi, menuliskan ilmu dalam puisi-puisi. (Page 104)
Ia (Lintang) tak pernah tinggi hati, karena ia merasa ilmu demikian luas untuk disombongkan dan menggali ilmu tak akan ada habis-habisnya. (Page 108)
Karena seperti halnya kebodohan, kepintaran pun sesungguhnya demikian mudah menjalar. (Page 111)
Belajar kata terlebih dulu, bukan belajar bahasa, itulah inti paradikma belajar bahasa Inggris versi Lintang. (Page 116)
Bahwa bahasa, baik lokal maupuan asing, adalah permainan kata-kata, tak lebih dari itu! (Page 117)
Dan tak ada yang lebih membahagiakan seorang guru selain mendapatkan seorang murid yang pintar. (Page 123)
Mahar membaca puisi yang ditulisnya sendiri dengan judul "Doa" dan dibawakan secara memukau dengan gaya tilawah Qur'an, belum pernah aku melihat orang membaca puisi seperti itu. (Page 142)
Karena kegemaran kolektif terhadap pelangi maka Bu Mus menamai kelompok kami Laskar Pelangi. (Page 160)
KAMI, orang-orang Malayu, adalah pribadi-pribadi sederhana yang memperoleh kebijakan hidup dari para guru mengaji dan orang-orang tua di surau-surau sehabis salat magrib. (Page 162)
Puisiku ini membuktikan bahwa karya seni yang baik, setidaknya baik bagi Bu Mus, adalah karya seni yang jujur. (Page 182)
A Ling, lihatlah ke langit
Jauh tinggi di angkasa
Awan-awan putih yang berarak itu
Aku mengirim bunga-bunga krisan untukmu. (Page 257)
Ya, Allah, cita-citaku adalah menjadi seorang penulis atau pemain bulu tangkis, (Page 278)
Aku terkesima pada desa kecil Edensor. (Page 334)
Cita-cita adalah doa, (Page 343)
Seorang sahabat pernah mengatakan bahwa guru yang pertama kali membuka mata kita akan huruf dan angka-angka sehingga kita pandai membaca dan menghitung tak kan putus-putus pahalanya hingga akhir hayatnya. (Page 350)
Hiduplah hanya dari ajaran Al-Qur'an, hadits, dan sunatulah, itulah pokok-pokok tuntunan Muhammadiyah. (Page 350)
VINI, VIDI, VICI artinya AKU DATANG, AKU LIHAT, AKU MENANG. (Page 365)
Hari ini aku belajar bahwa setiap orang, bagaimana pun terbatas keadaannya, berhak memiliki cita-cita itu, dan keinginan yang kuat untuk mencapai cita-cita itu mampu menimbulkan prestasi-prestasi lain sebelum cita-cita sesungguhnya tercapai. (Page 383)
Penggunaan komputer akan merasuki seluruh segi kehidupan. (Page 398)
INILAH PESAN TUK-BAYAN-TULA UNTUK KALIAN BERDUA (Mahar & Flo), KALAU INGIN LULUS UJIAN: BUKA BUKU, BELAJAR!! (Page 424)
Ibunda guru,
Ayahku telah meninggal, besok aku akan ke sekolah.
Salamku, Lintang. (Page 430)
Tuhan tidak tunduk pada postulat dan teorema mana pun. Oleh karena itu, Tuhan sama sekali tak dapat diramalkan. (Page 441)
Satu titik dalam relativitas waktu: Saat inilah masa depan itu (Page 455)
Ia berhasil menemukan kebenaran hakiki melalui penderitaan pergolakan batin. Tuhan mencintai orang-orang seperti ini. (Page 466)
Jika dulu ia tak menulis artikel maka ia tak kan pernah menulis buku. (Page 477)
TAHUN 1991 perguruan Muhammadiyah ditutup. (Page 486)
Bu Mus dan guru-guru muda Muhammadiyah mendapat kesempatan dari Depdikbud untuk mengikuti Kursus Pendidikan Guru (KPG) lalu diangkat menjadi PNS. (Page 488)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar