Senin, 09 Januari 2023

Negeri 5 Menara


Beruntunglah kalian sebagai penuntut ilmu karena Tuhan memudahkan jalan kalian ke surga, malaikat membentangkan sayap buat kalian, bahkan penghuni langit dan bumi sampai ikan paus di lautan memintakan ampun bagi orang yang berilmu. (Page 47)

Kami datang dari semua sudut bumi
Untuk menjadi gelas yang kosong yang siap diisi
Mengharap ilmu dan hikmah
Dengan hati yang lapang
Dari kebijakan para guru kami yang ikhlas
Di Pondok Madani yang damai (Page 49)

Seperti kata orang bijak, penderitaan bersamalah yang menjadi semen dari pertemanan yang lekat. (Page 81)

Siapa yang bersabar akan beruntung, jangan risaukan penderitaan hari ini, jalani saja dan lihatlah apa yang akan terjadi di depan. Karena yang kita tuju bukan sekarang, tapi ada yang lebih besar dan prinsipil, yaitu menjadi manusia yang telah menemukan misinya dalam hidup, (93)

"Misi yang dimaksud adalah ketika kalian melakukan sesuatu hal positif dengan kualitas sangat tinggi dan di saat yang sama menikmati prosesnya. Bila kalian merasakan sangat baik melakukan suatu hal dengan usaha yang minimum, mugkin itu adalah misi hidup yang diberikan Tuhan. Carilah misi kalian masing-masing. Mungkin misi kalian adalah belajar Al-Quran, mungkin menjadi orator, mungkin membaca puisi, mungkin menulis, mungkin apa saja. Temukan dan semoga kalian menjadi orang yang berbahagia," Ustad Salman (Page 93)

Menjelang tidur, aku menulis sebuah tekad di dalam diariku. Apa pun yang terjadi, jangankan sebuah surat dari Randai, serbuan dari Tyson, bahkan langit yang runtuh, tidak akan aku izinkan menggoyahkan tekad dan cita-citaku. Aku ingin menemukan misi hidupku yang telah disediakan Tuhan. (Page 95)

Bahasa Arab diajarkan dengan sederhana, menggunakan metode "dengar, ikuti, teriak, ulangi lagi". Tidak ada terjemahan bahasa indonesia sama sekali. Belakangan aku tahu bahwa pengulangan dan teriakkan tadi adalah metode ampuh untuk menginternalisasi bahasa baru ke dalam sel otak dan membangun refleksi bahasa yang bertahan lama. Inilah sistem bahasa yang membuat PM (Pondok Madani) terkenal dengan kemampuan muridnya berbicara aktif. Mereka menyebut "direct method". (Page 97)

Bacalah Al-Quran dan hadist dengan mata hati kalian. Resapi dan lihatlah mereka secara menyeluruh, saling berkait menjadi pelita bagi kehidupan kita, (Page 99)

Thank God, It's Friday (Page 105)

"Melihat yang bukan muhrim bisa menghilangkan hapalan Al-Quranku," kata Baso (Page 113)

Pasang niat kuat, berusaha keras dan berdoa khusyuk, lambat laun, apa yang kalian perjuangkan akan berhasil. Ini sunnattullah - hukum Tuhan. (Page 120)

Beruntunglah kalian yang masih punya orangtua, karena pintu pengabdian itu terbuka lebar. (Page 125)

"Pilihlah kegiatan berdasarkan minat dan bakatmu sehingga bisa mengerjakannya dengan penuh kesenangan dan hasil bagus." Kiai Rais (Page 142)

"Kalau kalian ingin bisa menulis berita dengan baik dan enak dibaca, menggunakan bahasa yang bercerita dan sastrawi, maka sering-seringlah membaca Tempo. Mereka punya standar bahasa yang tinggi," Ustad Salman (Page 151)

Maka, di diari terpercayaku, aku tuliskan rencana konkrit untuk mengatasi masalah ujian ini. Yang pertama, aku ingin meningkatkan doa dan ibadah. Salah satu hikmah ujian bagiku ternyata menjadi lebih mendekat padaNya. Bukankah Tuhan telah berjanji kalau kita meminta kepadaNya, maka akan dikabulkan? (Page 155)

Untuk mendongkrak stamina dan gizi, aku berketetapan untuk membeli multivitamin, madu, dan telur ayam kampung. (Page 156)

Aku membentang sajadah dan melakukan shalat Tahajud. Di akhir rakaat, aku benamkan ke sajadah sebuah sujud yang panjang dan dalam. Aku coba memusatkan perhatian kepadaNya dan menghilang selain-Nya. Pelan-pelan aku merasa badanku semakin mengecil dan mengecil dan mengkerut hanya menjadi setitik debu yang melayang-layang di semesta luas yang diciptakanNya. Betapa kecil dan tidak berartinya diriku, dan betapa luas kekuasaanNya. Dengan segala kerendahan hati, aku bisikkan doaku. (Page 157)

Malam itu, menjelang tidur, aku tulis di halaman diari tentang mimpi-mimpi kami di bawah menara tadi sore. (171)

Sebuah piagam yang diterbitkan oleh PBNU untuk oran tua said atas dukungan dan sumbangan besarnya buat pembangunan sekolah NU di Sidoarjo. (Page 182)

Keajabia-keajaiban bisa diciptakan dengan usaha-usaha tak kunjung menyerah. (Page 206)

Jangan dipaksakan untuk menghapal. Kalau sudah tamat sekali, ulangi lagi dari awal sampai akhir. Lalu ulangi lagi, kali ini sambil mencontreng setiap kosa kata yang sering dipakai. Lalu tuliskan juga di buku catatan. Niscaya, kosa kata yang dicontreng di kamus tadi dan yang sudah ditulis ke buku tadi tidak akan lupa. Sayidina Ali pernah bilang, ikatlah ilmu dengan mencatatnya. Proses mencatat itulah yang mematri kosakata baru di kepala kita. (Page 213)

Jiwa keikhalsan dipertontonkan setiap hari di PM. Guru-guru kami yang tercinta dan hebat-hebat sama sekali tidak menerima gaji untuk mengajar. Mereka semua tinggal di dalam PM dan diberi fasilitas hidup yang cukup, tapi tidak ada gaji. Dengan tidak adanya ekspektasi gaji dari semenjak awal, niat mereka menjadi khalis. Mengajar hanya karena ibadah, karena perintah Tuhan. Titik. (Page 240)

Dalam ikhlas, sama sekali tidak ada transaksi yang merugi 'Nothing to lose'. Semuanya dikerjakan all-out dengan mutu terbaik. Karena mereka tahu, cukuplah Tuhan sendiri yang membalas semua. Tidak ada transfer duit dan materi di PM. Hanya trasfer amal doa dan pahala. Indah sekali. (Page 241)

Selain Sahibul Menara, kawan karibku adalah diari-diariku. Aku sudah menulis diari sejak berumur 12 tahun. Selama satu tahun, aku bisa menamatkan satu sampai dua buku diari. Awalnya aku melihat Amak rajin menulis sebuah buku tebal yang kemudian aku lihat judulnya "Agenda 1984". Menurut Amak, isinya gado-gado: rekaman catatan penting kehidupan, batas pelajaran kelas yang diajarkan, catatan pengeluaran penting, catatan belanja di pakan dan potongan-potongan petuah religius yang didengarnya di pengajian induak-induak setelah subuh di surau Payuang, sebuah mushola kecil di Nagari Bayur, Maninjau. (Page 265)

Inti hidup itu adalah kombinasi niat, ikhlas, kerja keras, doa dan tawakkal. (Page 319)

Negaraku surgaku, bila tiba waktunya, kita wajib pulang mengamalkan ilmu, memajukan bangsa kita, (Page 339)

Man jadda wajada, siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil.... (Page 340)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar