Rabu, 01 Februari 2023

Tidak Ada yang Tidak Bisa


Mereka (anak-anak Karmaka) semua berkembang dengan bakat yang berbeda-beda, namun saling menjalin dan melengkapi. (Page xiii)

Rupanya, Karmaka memang masih ditakdirkan untuk harus menyaksikan kejayaan Bank NISP, sebagai hadiah dari Tuhan terhadap orang yang dalam hidupnya mau bersungguh-sungguh bekerja keras, bersikap fair, menggunakan akalnya sebaik-baiknya dan mau menyesali akan dosa-dosanya. (Page 4)

Sudah menjadi ciri banyak masyarakat Tionghoa di mana pun berada, soal pendidikan bagi anak-anak mereka adalah urusan nomor satu yang harus dilakukan. Karena itu perlu juga mendatangkan guru-guru bermutu. (Page 10-11)

"Kalau kami mau sekolah ke Bandung, berarti tiap hari harus naik delman. Itu pun memerlukan waktu perjalanan lebih dari satu jam dan biayanya mahal sekali. Maka kami sekolah di rumah saja. Dengan guru ibu sendiri," kata Karmaka. (Page 14)

Saya tidak mau jadi orang kejam. Saya mau membantu orang yang lagi susah, (Page 23)

Menjadi guru olahraga adalah pekerjaan tetap pertama Karmaka dalam hidupnya. (Page 33)

Meski harus bekerja mulai pukul 06.00 sampai pukul 18.00 (pukul 06.00 s/d 08.00 mengajar di Sekolah Han Hua, pukul 09.00 s/d 15.00 bekerja di pabrik tekstil, & pukul 16.00 s/d 18.00 mengajar lagi di Sekolah Han Hua), Karmaka merasa masih punya waktu untuk menambah penghasilan. Yakni di malam hari. Apalagi memang dia dikenal sebagai guru yang baik sehingga dibutuhkan banyak orang. Malam hari Karmaka diminta oleh beberapa orang kaya untuk memberikan les kepada anak-anak mereka. Yakni les untuk mata pelajaran penting seperti biologi, matematika, kimia dan ilmu alam. Karena itu malam hari Karmaka masih harus bekerja lagi selama 3 jam. Yakni mulai pukul 19.00 sampai pukul 22.00. (Page 36)

Salah satu anak yang dia berikan les itu, seorang perempuan yang kemudian menjadi istrinya. (Page 36)

Setelah 95% saham NISP berada di tangan istrinya, Karmaka semakin terdorong untuk lebih mati-matian lagi menyelamatkan bank yang didirikan mertuanya itu. Kini praktis seluruh tanggungjawab kepada pihak luar sepenuhnya berada di tangan keluarga. Tidak akan bisa lagi berbagi dengan orang lain. (Page 169)

Modal utama untuk menjalankan bisnis adalah kepercayaan, (Page 177)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar