Sabtu, 15 Juli 2023

Catatan Seorang Demonstran


Buku ini menjadi bagian penting dalam masa transisi saya (Mira Lesmana). Juga, buku ini ikut mengantar perjalanan saya dari seorang remaja yang beranjak menjadi manusia dewasa. (Page xxv)

"Saya tidak ingin menjadi pohon bambu, saya ingin menjadi pohon oak yang berani menentang angin." Gie (Page xxix)

"Soekarno telah menjadi jelmaan dari raja-raja tanah Jawa." Gie (Page xxix)

Gie seorang anak muda yang membuka diri terhadap hidup, selain membaca buku ia juga menikmati pesta dansa dan makanan enak. (Page xxx)

Nasib terbaik adalah tidak dilahirkan
Yang kedua dilahirkan tapi mati muda, dan
Yang tersial adalah umur tua. Rasa-rasanya memang begitu.
Bahagialah mereka yang mati muda. (Page 7)

Semuanya ini membuat aku cemas menghadapi masa depan.
Gairah, senang, tapi di lain pihak putus asa, takut, cemas dan lain-lain. (Page 7)

Terus terang, aku kepingin sekali bertemu sendiri dengan Nabi Muhammad dan ingin mengajaknya untuk hidup di abad XX ini dan memberikan jawaban-jawabannya. Aku sudah kurang percaya pada orang-orang yang disebut pewaris-pewarisnya. (Page 16)

Alangkah mencekam kebekuan pikirannya. Dia menyerah terhadap keadaannya. (Page 17)

Bagiku dalam bekerja itu harus terjamin dan diperjuangkan 2 hal:
1. Penghasilan harus meningkat.
2. Pengalaman dan pengetahuan harus terus bertambah. (Page 17)

Minggu-minggu ini adalah hari-hari yang berat untuk saya, karena saya memutuskan bahwa saya akan bertahan dengan prinsip-prinsip saya. Lebih baik diasingkan daripada menyerah terhadap kemunafikan. (Page 19)

Kesanku hanya satu, aku tidak bisa percaya dia sebagai pemimpin negara karena dia begitu immoral. (Page 27)

Aku lebih cenderung untuk berkata bahwa stimulus dan selera adalah faktor yang sangat berpengaruh pada pemikiran seseorang. Belajar tanpa selera tidak akan berhasil. Tanpa fighting-spirit, maka kita bukan apa-apa. Hanya dengan inilah kita dapat belajar dengan bersemangat. (Page 36)

Kalau aku ingat akan pesimismenya aku sekarang, betapa senangnya kalau aku ingat dulu ketika aku menghayalkan aku adalah anak Tuhan. (Page 42)

Kalau Tuhan ada dan ia makhluk yang aktif maka aku kutuki Tuhan. Ia bagai raja yang mahakuasa, lalu dia ciptakan manusia-manusia, semuanya ini dan kalutlah semuanya. Dia seolah-olah cuma bergurau dan iseng-iseng... Aku pokoknya menolak semua agama yang membebek. Bagiku Tuhan adalah kebenaran. (Page 43)

Manisku, aku akan jalan terus
Membawa kenangan-kenangan dan harapan-harapan
Bersama hidup yang begitu biru. (Page 45)

Saya tak tahu mengapa, saya merasa agak melancholic malam itu. Mungkin karena terlalu lama tidur siang. (Page 46)

Dua pendaki gunung dari Jakarta tewas ketika mendaki Gunung Semeru, Jawa Timur. Kapan persis peristiwa ini terjadi, sampai saat berita ini ditulis, belum terdapat kepastian. Dua yang tewas itu masing-masing Drs. Soe Hok Gie dan Idan Lubis. (Page 49)

Now I see the secret of the making
Of the best person
It is to grow in the open air
And to eat and sleep with the earth. (Page 51)

There are men and women so lonely they believe, God too is lonely. (Page 84)

Kerja saya hanya makan, tidur dan membaca. (Page 184)

Sabtu, 14 Juni 1969
Saya menulis sedikit dan membaca buku "Penakluk Ujung Dunia". Ternyata bagus karangan Bokor ini. Lalu tidur, makan. Istirahat sehari penuh. (Page 260)

Minggu, 22 Juni 1969
Sehari-hari saya cuma istirahat. Membaca cerita detektif. Saya kira saya perlu istirahat mental. Tak ada selera untuk menulis atau membaca yang berat-berat. Motor pun memerlukan istirahat. (Page 268)

Kamis, 26 Juni 1969
Di FSUI tak ada kerja. Suasana membosankan. Saya hanya menulis surat pada Ben dan Boedi (tidak selesai). (Page 271)

Antara pacar dan temannya, temanlah yang lebih berharga. (Page 278)

Minggu, 19 Oktober 1969
Sepanjang pagi saya menulis diary saya. Soal-soal di UI banyak membawa tekanan-tekanan mental bagi diri saya. (Page 330)

Rabu, 12 November 1969
Kompasiana menyebutkan saya sebagai patriot. Dan Maria langsung memberikan komentar tentang soal ini. Di sekolah saya bosan sekali, tidak tahu apa yang musti saya perbuat. (Page 341)

Kamis, 13 November 1969
Saya merasa bosan dan resah sekali. Mungkin karena tidak ada persoalan. Biasanya saya mempunyai kedudukan dan sibuk. (Page 342)

Minggu, 16 November 1969
Buku "How to avoid martimony" adalah buku yang lucu dan enak dibaca. Saya baca sepanjang hari. Kadang-kadang tidur. (Jam 10.00-13.00), jam 16.00-17.00. Sore jam 18.30 saya telah tidur. Dan jam 05.00 pagi saya bangun tidak bisa tidur lagi. (Page 344)

Sebagai bangsa merdeka yang semakin dewasa wajarlah bila semakin meluas dan mendalam pemikirannya. (Page 385)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar