Sabtu, 22 Juli 2023

#Doa


Saya punya impian, satu malam jumat, di perusahaan multinasional beromset satu triliun setahun, ada khataman Quran. (Page 20)

Jangan sampe tidur, di dada, majalah porno. Ancur dah alamatnya. (Page 27)

Qurannya jangan ganti-ganti. (Page 29)

Pengen ngafal Quran mudah? Sambil jalan aja sebagian tazkiyatun nufus-nya. Istighfar jelang sahur kira-kira 100 kali terus puasa Daud. (Page 32)

Yang rajin membaca (Alquran), menghafal, mengulang-ulang hafalannya, mencoba membaca-baca artinya, mencari tahu pemahamannya, wajahnya akan bersinar. (Page 35)

Jangan ngandelin duit. Andelin Allah. Allah yang punya duit, bagiin duit, ngatur duit. (Page 40)

Manusia banyak yang butuh Allah. Deketin, jangan jauhin. (Page 48)

Belajar bab sabar, baik sangka, ikhlas, ridho dan syukur, supaya jadi pribadi yang matang. (Page 48)

Semua amalan, membuat semua doa kita lebih memungkinkan untuk dikabulkan. (Page 50)

Bisa berdoa dan beribadah saja harusnya sudah jadi karunia terbesar dari Allah (Page 55)

Konsepnya sama di setiap doa: mujahadah (sungguh-sungguh) dan mudawamah (terus-terusan). (Page 55)

Nikmati juga perjalanan doa dan ibadah. Nikmati perpanjangan waktu dari Allah, di mana Allah panjangin dulu jarak kita dengan kematian kita. Nikmati ini semua. (Page 56)

Dan sebaik-baiknya meminta adalah yang diiringi dengan amal saleh/ibadah (Page 60)

Ada yang sedang menikmati "kesendiriannya", lantaran belum berjodoh, tapi menikmatinya bersama Allah. Subhaaanallaaah. (Page 64)

Persoalan seberat apapun, doa ibu dahsyat sekali. Minta doa dari ibu, dan minta maaf atas segala kesalahan. (Page 69)

Andai hidup terasa berat dan susah, koreksi dari hubungan antara kita dengan ibu/mertua kita. (Page 69)

Coba shalat malam untuk memperbaiki perangai istri. Dijajal 40 malam. Sekalian perbaiki shalat fardhunya, dengan berjamaah. (Page 71)

Selama menempuh jalan itu, jangan konsen ke istri, konsennya ke Allah dulu. (Page 71)

Pagi cape, siang cape, malam cape. Tapi jadi enak makannya. Lahap. Anak sekarang makan susah, sebab hidupnya banyak diem. Ga gerak. (Page 79)

Sesibuk apapun, coba luangin main sama anak... (Page 85)

Sesibuk apapun, coba luangin bercengkrama dengan istri/suami. Masak bareng, ngeteh bareng, lari pagi bareng, ngaji/tahajjud bareng, hang-out... (Page 85)

Sesibuk apapun, pijitin bahunya ibu dan ayah. Pijitin kepala ibu dan ayah. Pijitin kakinya ibu dan ayah. Dengerin ceritanya, curhatnya, doanya... (Page 85)

Sesibuk apapun, luangin waktu cukup, dan serius, buat Allah. Yang cukup, yang serius. Jangan sambil lalu, apalagi lupa sama sekali. (Page 85)

Sesibuk apapun jangan lupa sama Rasul, hingga tidak ada 1 hari yang terlewati tanpa sholawat, (Page 85)

Sesibuk apapun, olahraga. Jaga diri. (Page 86)

Sesibuk apapun, luangin waktu buat anak-anak. Nganter anak kursus renang. (Page 86)

Masak, kalo pake cinta, pake hati yang senang, insyaAllah bakal enak. Suasana hati yang masak, pengaruh. (Page 89)

Jika mau makmur, hidupkanlah ibadah. Maka Allah akan gerakkan juga ekonomi satu bangsa, satu negeri. (Page 96)

Bikin anak sebanyak-banyaknya. Jangan KB. Perbaiki aja ibadahnya dan doa. Demokrasi ke depan butuh generasi yang banyak sebagai pemilih. (Page 96)

40% tentara Rusia sekarang adalah muslim. Bukan karena kesempatan semata, tapi karena populasi muslim bertambah gila-gilaan. Yang lain berkurang. (Page 99)

Lagi susahnya tambah deket sama Allah, lagi jayanya gak lalai, pasti dijaga Allah di semua suasana. (Page 105)

Lebih baik banyak introspeksi sendiri daripada sibuk nyari-nyari kesalahan orang lain. (Page 115)

Buat pemuda-pemudi muslim-muslimah, jangan jauh-jauh dari masjid dan ilmu pengetahuan, al Quran dan sunnah, akhlak dan prestasi. (Page 117)

Di antara adabnya, melihat guru dengan rasa riang, senang, ridho, ikhlas. (Page 118)

Kesenangan-kesenangan dunia, kalau gak dibatasi, malah melalaikan. Kalau udah lalai, gak bagus lagi. Secukupnya aja. Sekadar rileks barangkali. Dengan jumlah yang terus dikurangi. (Page 121)

Di majelis ilmu, malaikat berkumpul, diperintah Allah mencucurkan rahmat buat yang ada di situ. Demenin ada di majelis-majelis ilmu. (Page 126)

Di shof pertama, di belakang sajadah imam, di sinilah harusnya proposal kehidupan dan segala keperluan dibawa. (Page 132)

Kadang Allah pisahkan istri yang baik, anak yang baik dari ayah yang berezeki haram, dengan perceraian, lalu Allah carikan ayah baru. (Page 148)

Dan selamatkan juga anak-anak, keluarga, dan keluarga-keluarga Indonesia, dari maksiat, dengan pecerahan, pendidikan, dan nasihat. (Page 153)

Nah di sini saya melihat, yang tidak ada batasnya. Yakni doa. Doa deh, supaya Allah bisa nyelametin, ngasih hidayah, dan ampunan. (Page 156)

Doa lebih hebat dari segala metode, cara, dan strategi. (Page 157)

Mundur dikit ke belakang. Buat lebih maju ke depan. Sedekah itu kayak gitu. Mundur dikit, tadinya punya, jadi ga punya. Gapapa. Tar berlimpah. (Page 160)

Di situasi manapun, kaya atau miskin, tetep aja suruhan sedekah diutamakan oleh Allah. Maju terus. Sedekah terus. (Page 161)

Makin ga dibales, makin kasih sama Allah. Makin belum dibales, makin banyakin aja keluarinnya. Sampe dateng janji Allah. (Page 161)

Obat miskin, obat sakit, obat susah, obat gelisah, supaya bisa punya jodoh, anak keturunan, adalah di antaranya juga dengan cara bersedekah. (Page 161)

Jangan bercanda dengan kehidupan ini. Maut mengintai. Tempat kembali hanya dua: surga atau neraka. (Page 166)

Al Quran itu rezeki. Mindset-nya kudu begitu. Jadi ga sayang ngeluangin waktu buat Quran. Jangan ampe merasa buang waktu kalau ngurus Quran. (Page 170)

Istidraj itu keadaan di mana rezeki Allah ngalir, berlimpah, namun keadaan diri jauh dari ibadah, banyak maksiat. (Page 173)

Bukan disebut ibadah juga, bila pekerjaan kita lalu tidak berselimut ibadah-ibadah sunnah, dan malah berbalut perbuatan-perbuatan haram. (Page 174)

Pepatah menabung: Sedikit demi sedikit, HABIS JUGA. Kalo pepatah sedekah: sedikit demi sedikit LANGSUNG jadi bukit. (Page 176)

Dan keinginan Allah adalah: Kita semua beribadah kepada-Nya. Menyembah-Nya. Ini esensi kita hidup. (Page 181)

Afirmasi akan mengingatkan kita tentang niat. (Page 183)

Dan memang, Allah Maha Bercanda... Bahkan buat yang bermaksiat, Allah tunjukkan Candaan-Nya... (Page 192)

Jika bangga, senang, diundang sama orang penting, orang kaya, harusnya lebih bangga, lebih senang, diundang Allah. Sebelum adzan dah di masjid. (Page 194)

Datanglah seperti orang penting yang diundang orang penting. Macam itu lah kau datang mendatangi Allah, Tuhanmu. (Page 197)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar