Anwar dilahirkan pada 5 Agustus 1942 di Sipirok, Kabupaten Tapsel. (Page 3)
Ia pun kembali ke Jakarta dan mengikuti tes masuk FEUI. Untungnya juga ia bisa lolos dan diterima di FEUI. Sebenarnya, saat SMA, Anwar sama sekali tidak suka dengan mata pelajaran ilmu ekonomi sehingga ia memilih jurusan IPA. "Tapi, kebetulan, di fakultas ekonomi memang diperlukan kalkukus, aljabar, dan geometri yang memang saya suka. Jadi, saya akhirnya menyukai kuliah di fakultas ekonomi," katanya. (Page 13)
Setelah diterima di FEUI (kini Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI), Anwar menetap di Jakarta. (Page 14)
Di bidang politik, krisis kepemimpinan terus terjadi, ditandai pergantian kabinet berkali-kali sehingga mendorong munculnya ketidakpercayaan masyarakat terhadap kepemimpinan Soekarno. (Page 17)
Salah satu bentuk kesalahan pemerintah Soekarno di bidang ekonomi di antaranya pembelanjaan anggaran yang tidak terkontrol yang dibelanjai dengan pencetakan uang, (Page 19)
"Mahasiswa berani karena ABRI di belakang kami," aku Anwar terus terang tentang dukungan ABRI untuk menjatuhkan Presiden Soekarno. (Page 20)
Saat masa kanak-kanak di Sipirok, selain dididik kejujuran, Anwar juga diajarkan oleh orang tuanya untuk berani menghadapi 7kuliah, di kamar asramanya, Anwar belajar dan mengerjakan tugas-tugasnya. (Page 28)
Hari-harinya boleh dibilang habis untuk belajar dan membaca buku-buku perpustakaan dan mengerjakan tugas-tugas lainnya. (Page 28)
Hingga kini, meskipun sudah menjadi Guru Besar Emeritus di FEUI, Anwar di hari tuanya tetap meneruskan tradisinya membagi ilmu kepada mahasiswa-mahasiswanya. (Page 31)
Setelah masuk kuliah di FEUI, berbagai bahan bacaan, diktat sampai buku-buku pegangan yang berbahasa Inggris "dilalap"-nya habis. Berbagai diskusi saat itu diikutinya untuk menambah pengetahuannya, selain rajin mengikuti setiap perkuliahan. (Page 34)
Waktu itu (pernikahannya), baik Anwar maupun Yuna sudah sama-sama tua. Yuna berusia 39 tahun dan Anwar 48 tahun. (Page 49)
Sebagai penulis, peneliti, dan pembicara, Anwar Nasution dikenal di luar negeri sehingga banyak undangan mengalir sebagai pembicara, peneliti, dan dosen. (Page 58)
Meskipun Presiden Soeharto yakin pemerintah dapat berhasil mengendalikan perekonomian secara bertahap, kredibilitas dan kepercayaan pemerintah sudah jatuh di mata rakyat. Berbagai aksi mahasiswa yang menyatakan keprihatinan dan tuntutan reformasi di sejumlah kampus perguruan tinggi di Jakarta mulai bermunculan. (Page 73)
Kamis (21 Mei 1998) pagi, Presiden Soeharto menyatakan berhenti dan menunjuk Wakil Presiden B.J. Habibie sebagai penggantinya. Pengalihan kekuasaan yang bersejarah itu hanya berlangsung 10 menit di ruang kredential Istana Merdeka. Setelah Soeharto berhenti, Wapres Habibie mengambil sumpah di hadapan ketua MA sebagai Presiden ke-3 RI. Malam harinya, Habibie memberikan pidato pertamanya sebagai Presiden baru. Era Orba pun berakhir. (Page 77)
Untuk memperkuat BPK, Anwar menarik tenaga-tenaga, baik dari Kementerian Keuangan, BPKP, UGM, UNPAD, & UI untuk memperkuat BPK. (Page 123)
Suatu organisasi itu akan bekerja baik bila anggota-anggota punya motivasi tinggi. Jika ada yang korupsi dan melakukan penyimpangan, menurut Anwar, hal itu akan membuat ketidakseimbangan penerimaan rezeki sehingga demotivasi orang yang semula baik dan jujur menjadi sebaliknya. Ibarat virus, yang menjalar, dari orang yang satu ke orang lainnya sehingga itu akan membuat sistem secara keseluruhan menjadi rusak. Untuk itu, Anwar memutuskan virus tersebut harus dipotong dan dibuang. (Page 136)
Opung adalah panggilan untuk kakek dari orang-orang Sumatera Utara yang menunjukkan kedekatan dan kehormatan. (Page 143)
Anwar adalah salah satu referensi dan narasumber favorit wartawan dalam membaca kerja perekonomian dan menganalisis berbagai kebijakan publik. (Page 159)
Saya (Akbar Tandjung) juga mengenal dengan baik Syarief Thayeb, Rektor UI yang kemudian menjadi mertua Anwar. (Page 174)
Namun, jika ada hal-hal yang tak sesuai dengan prinsip hidupnya, ketegasan, keberanian & integritas, Anwar tak akan menutup-nutupinya. (Page 176)
Gagasannya tentang kebijakan ekonomi Indonesia sangat visioner. Salah satunya tentang pentingnya menggerakkan industri dalam negeri berorientasi ekspor dari daerah-daerah sesuai keunggulan masing-masing. (Page 181)
APBN punya 3 fungsi pokok.
1. Pengeluaran negara menumbuhkan perekonomian negara di Indonesia, bukan saja memproduksi produk-produk publik seperti jasa-jasa pemerintahan, ketertiban, dan keamanan. Melalui BUMN & BUMD, negara sekaligus merupakan produsen komoditas privat yang diminati dunia usaha swasta.
2. APBN adalah untuk pemerataan pendapatan dengan memajaki orang kaya dan mengarahkan pengeluaran negara untuk menciptakan lapangan kerja dan mengentaskan kemiskinan dengan membantu orang duafa.
3. APBN sebagai instrumen stabilitas perekonomian. Memupuk cadangan sewaktu ekonomi tumbuh pesat dan meminjam untuk menumbuhkan perekonomian saat paceklik. (Page 206)
Berbeda dengan umumnya pengusaha Indonesia, Jokowi bukan seorang pengusaha yang menjadi kaya karena memangsa rente (riba), tergantung pada izin dan kemudahan, serta pengadaan negara, dan KKN. Sebagai eksportir mebel dari Solo, yang tak mendapatkan fasilitas apa-apa dari pemerintah, Jokowi sudah memiliki pengalaman melakukan penetrasi pasar internasional. (Page 233)
Orang yang menjadi kaya karena menjadi pemangsa rente akan terus-menerus menjadi pemangsa rente tiada hentinya hingga akhir hayatnya. (Page 234)
Seperti halnya dalam film 'The Godfather' itu, sogok menyogok di lembaga eksekutif, legislatif, dan judikatif adalah bagian dari kehidupan sehari-hari di Indonesia yang meningkat setelah era reformasi. (Page 235)
Sektor traded, seperti pertanian, pertambangan, dan perikanan, dianggap lebih efisien karena menghasilkan barang dan jasa yang dipasarkan di pasar dunia. Sebaliknya, sektor non-traded, seperti pemerintahan, listrik, dan real estates kurang efisien karena hanya menjual produknya di pasar lokal. (Page 236)
Suatu negara disebut sebagai pisang atau negara gagal, antara lain, karena tidak mampu menegakkan aturan hukum di negaranya sendiri. (Page 239)
Sumber penyebab kenapa terus-menerus terjadi pelarian tenaga kerja profesional serta modal ke luar negeri sejak Indonesia merdeka 17 Agustus 1945 adalah karena gabungan antara ketidak stabilan politik, sosial dan ekonomi. (Page 242)
Setelah berakhirnya pemerintahan Orba pada 1998, salah satu prioritas pemerintahan reformasi satu tahun setelah itu adalah memberikan otonomi yang seluas-luasnya kepada pemerintah daerah. Pemberian otonomi daerah ini bertolak belakang dengan sistem pemerintahan yang sentralistis di masa sebelumnya. Dengan otonomi itu, pusat memberikan kepada pemda otoritas politik & keuangan yang luas. (Page 250)
Peningkatan efisiensi perekonomian nasional termasuk restrukturalisasi BUMN & BUMD agar motto mereka sebagai "agent of development" bukan saja hanya sebagai semboyan kosong belaka. (Page 261)
Diaspora atau pelarian modal, wirausaha, dan tenaga terampil ke luar negeri sangat merugikan Indonesia. Indonesia tidak akan mungkin dapat keluar dari perangkap negara miskin (low middle income trap) kalau terus-menerus terjadi diaspora modal, tenaga terampil, dan wirausaha! (Page 283)
Indonesia adalah pengirim jemaah haji dan umrah yang terbesar jumlahnya di dunia. Namun, produsen pakaian untuk keperluan mereka adalah China: baju ihram, kopiah, kerudung, dan baju kebaya wanita, sandal, tasbih, hingga tikar shalat. Indonesia pun masih tak berperan dalam bisnis transportasi ataupun penginapan jemaah dan pengemasan air zamzam. (Page 313)
Hanya dengan adanya kepastian hukum, efisiensi pasar dapat ditingkatkan dan biaya transaksi pasar dapat diminimalkan. Kepastian hukum itu sekaligus meniadakan kegagalan pasar dan kegagalan campur tangan pemerintah. (Page 320)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar