Bahwa apa yang kita dapatkan sekarang bisa jadi adalah doa-doa orangtua kita, guru-guru, dan siapa pun yang pernah memohonkannya bagi kita. (Page XIII)
Tahukah anda? Ikan di laut dan burung di udara, bahkan Allah SWT dan para malaikat juga bershalawat. Semesta ini berada dalam vibrasi yang sama: bershalawat. (Page 4)
Shalawat adalah sebuah getaran. Shalawat adalah sebuah melodi yang ketika anda benar-benar menghadirkannya dalam benak, sebuah orkestra semesta menyayikan lagu agung bersama jutaan malaikat. Lalu, bagaimana mungkin kita bisa menolak keindahan. Jika keindahan itu justru menarik anda lebih dekat lagi? (Page 6)
Shalawat mengubah sudut pandang (point of view), cara berpikir (mindset), perilaku, dan perasaan kita. Begitu banyak macam, kecepatan, keluarbiasaan, keunikan, dan keindahan dari shalawat. (Page 8)
Uniknya, shalawat membantu para pelakunya mengikuti perilaku (sunah) Rasulullah saw, tanpa paksaan. Ada kelembutan hati, yang menggiring kerelaan. Membangkitkan kecintaan untuk dengan suka cita mengikuti jejak beliau. Ada sebuah jalan yang membuat kesedihan dan kesetiaan menjalani hidup ditemani shalawat. (Page 11)
Sepulang kerja, dia terjebak macet selama 3 jam, yang kemudian dia lakukan sambil bershalawat. Tak disangka, dalam 3 jam itu dia bisa bershalawat hingga 5.000 kali! (Page 14)
Kesibukan, gadget, jarak kantor dan rumah yang jauh, membuat kebanyakan dari kita melakukan apa yang kita lakukan seperti zombie. Makan sambil melihat gadget, menonton televisi sambil menelepon, dan seterusnya, membuat kesadaran terhadap kondisi saat ini menjadi hilang.
'Mindfulness' (Penghayatan) cenderung berfokus pada pengalaman diri seseorang, biasanya sensasi, perasaan, atau pikiran. Sebagian pelaku shalawat dapat mengalami efek mindfulness, melalui latihan bershalawat yang dilakukannya. Mereka lebih menerima peristiwa-peristiwa yang terjadi pada hidupnya, lebih mampu untuk hadir dalam kondisi saat ini. (Page 20)
Jika ditanyai secara umum maka manfaat nyata yang dirasakan para pelaku shalawat sebagian besar adalah manfaat psikologis seperti berikut.
1. Kebahagiaan
2. Ketenangan
3. Jalan keluar
4. Mampu mengatasi masalah
5. Menjadi lebih kreatif
6. Merasa lebih damai
7. Menjadi lebih spiritual. (Page 25)
Berlatih shalawat seperti berlatih meditasi ringan. (Page 33)
What you think, you become. (Page 35)
Repetition is a mother of skills. (Page 36)
Jika kita baru sekali mengulang serangkaian teks, jejak jalur dalam ingatan sangat tipis. Kita perlu mengingatnya dengan konsentrasi tinggi. Namun, jika semakin sering diulang, kita dapat mengulangnya dengan mudah, effortlessly. (Page 36)
Bayangkan betapa menakjubkannya shalawat, dapat mengubah state seseorang menjadi lebih baik dan kesedihannya dihilangkan. Lalu kita mengarahkan seluruh pikiran sadar (conscious mind) dalam repetisi hingga pindah ke alam bawah sadar (unconscious mind). (Page 41)
Berlatih "terapi shalawat" artinya 'pelatihan sistematis dengan repetisi yang banyak' (systematic training by multiple repetitions). Pengulangan pengucapan shalawat berulang-ulang dengan perhatian penuh dalam kondisi duduk seperti sebuah mental exercise dalam diri anda. Sesungguhnya dengan cara ini kita melatih otak untuk berfungsi lebih kuat, lebih sehat seperti halnya melatih otot. (Page 47)
Semakin anda menikmati pengucapan shalawat, semakin akan ada ritme yang tercipta melalui pengulangan tersebut. (Page 48)
Wahai Rasulullah, manisnya madu ini berkat kami (lebah) bershalawat kepadamu dan keluargamu, (Page 50)
Menurut para terapis, spiritualitas memang memiliki dampak positif pada kehidupan klien-klien mereka. (Page 53)
Penyebutan nama Allah SWT berulang-ulang dianggap sebagai suatu cara untuk membersihkan jiwa dan menyembuhkan penyakit-penyakit yang ada di dalamnya. (Page 56)
Setiap lupa akan suatu hal kemudian membaca shalawat, tiba-tiba saja ingatannya muncul kembali. Misalnya ketika ia lupa meletakkan suatu benda. (Page 60)
Kebiasaan baru artinya (bershalawat dalam jumlah banyak setiap hari) membangun jutaan koneksi antarsel di otak kita. (Page 61)
Getaran dan pancaran energinya (orang yang rajin berzikir) menyenangkan; membuat kita nyaman berada di sekitar mereka. Sebaliknya, berada di sekitar orang yang "energinya kacau", sering marah-marah, dan gelisah, juga sangat tidak menyenangkan. (Page 62)
Bahwa, belajar adalah proses perubahan perilaku yang terjadi permanen dalam diri seseorang bukan karena pengaruh obat. (Page 65)
All learning takes place in the subconscious mind. (Page 69)
Shalawat itu semacam superpower (Page 91)
Ketika anda terus bershalawat, anda mengalihkan energi ketegangan anda dan kecemasan anda kepada shalawat. (Page 99)
Di antara keutamaan dari bershalawat adalah dapat mengingatkan sesuatu yang kita lupa. (Page 100)
Otak tidak bisa dipaksa. Ia tidak bisa ditekan berlebihan untuk mengingat dan berpikir. Justru, ketika sedang melepaskan ketegangan (bershalawat), ketika sedang mandi, duduk di bawah pohon, terjadilah proses berpikir yang luar biasa. (Page 104)
Ia (Dr. Herbert Spencer) juga mengatakan bahwa lebih dari 90% penyakit tubuh disebabkan oleh jiwa (pikiran). (Page 107)
Melalui shalawat secara rutin sambil beraktivitas apa pun, kita memelihara perasaan dan pikiran positif, sehingga ruang dan kesempatan dari hal negatif untuk berkembang menjadi mengecil. Tanpa anda sadari, alam bawah sadar anda terkoneksi dengan doa, (Page 114)
Sesungguhnya membaca shalawat kepada Rasulullah saw, merupakan sebuah kefarduan yang tidak berbatas oleh waktu. (Page 120)
Nggak tahu mau ngapain?
#ShalawatSaja (Page 127)
Karena shalawat adalah doa maka doa yang dilakukan Habib (Mahasiswa, 19 tahun, Madinah) adalah doa yang "tajam" ketika semakin fokus dan berulang-ulang diucapkan. (Page 152)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar