Syarat masuk surga itu amal, tapi yang menjadikan pasti masuk surga adalah rahmat Tuhan. (Page 12)
Dekati Dia dengan rayuan yang begitu romantis. (Page 13)
Ibadah itu bukan hanya untuk dijalankan secara fisik, melainkan secara batin. Begitu juga pahami dan resapi apa yang dibaca saat shalat, apa filosofinya sujud, apa makna thawaf, dan lain-lain. (Page 26)
Ibadah adalah yang akan bikin kita jadi crazy rich di akhirat. (Page 27)
Output dari semua ibadah adalah akhlak yang baik dan pikiran yang bijak. (Page 27)
Ingat, ibadah itu rayuan, seperti kamu ke kekasihmu: tulus! (Page 27)
Orang yang tersenyum, sejatinya dia tak hanya membahagiakan orang lain, tapi juga membahagiakan Allah. (Page 29)
Bisa jadi lebih baik pendosa yang selalu merasa rendah diri ketimbang penggemar ibadah yang selalu tinggi hati. (Page 33)
Siapa yang berhati rahmat kepada sesama makhluk, maka Allah akan menurunkan rahmat-Nya. (Page 38)
Berbeda dengan cinta terhadap makhluk, rasa cinta kepada Allah itu otomatis akan berbalas, kok. (Page 50)
Jika kau ingin Tuhan berbicara denganmu, bacalah Al-Quran. Adapun jika kau ingin bicara dengan Tuhan, berdoalah. (Page 54)
Ketika sujud, usahakanlah untuk sekalian berdoa karena di saat itulah jarak kita dengan Tuhan begitu dekat. (Page 54)
Tuhan murka kepada hamba-Nya yang tak mau berdoa. (Page 54)
Berdoa merupakan momentum paling syahdu untuk merayu Tuhan. (Page 55)
Memanjatkan doa secara spesifik tentu boleh-boleh saja. Tapi, jangan sampai mendikte. Artinya begini, boleh berdoa minta jodoh secara spesifik hingga menyebut nama, tapi jangan sampai ditutup dengan kata-kata, "Kalau bukan dia, tolong atur agar dia jodoh saya. Karena saya tak mau kalau selain dia." (Page 55)
"Jika Allah mengabulkan doaku, maka aku berbahagia. Tapi, jika Allah tidak mengabulkan doaku, maka aku lebih berbahagia. Karena yang pertama adalah pilihanku, sedangkan yang kedua adalah pilihan-Nya." Ali bin Abi Thalib (Page 56)
"Aku tak pernah mengkhawatirkan apakah doaku akan dikabulkan atau tidak. Sebab, setiap kali Allah mengilhamkan hamba-Nya untuk berdoa, maka Allah sedang berkehendak untuk memberi karunia. Yang aku khawatirkan adalah jika aku tidak berdoa." Umar bin Khattab (Page 56)
Dan, tentu yang penting juga dalam rayuan untuk Tuhan dalam doa kita adalah mempersembahkan kebaikan yang telah kita lakukan, sekecil apa pun, sebagai perantara (tawasul) dalam doa kita. (Page 60)
Dalam hadis yang diyakini oleh para sufi, bahwa kalau bukan karena Nabi Muhammad, semesta ini tak akan diciptakan oleh Allah. (Page 62)
Bahwa amal hati seberat atom lebih utama dari bergunung-gunung amal anggota tubuh. (Page 65)
Kebahagiaan tak ada hubungannya dengan besar atau kecilnya gaji, tapi bagaimana kita mensyukuri gaji yang kita terima. (Page 70)
Tak ada tarekat tanpa syariat, (Page 78)
Begitulah cinta, ia punya kekuatan yang melampaui segalanya, mampu "menyihir" siapa saja. (Page 81)
Ikhtiar (usaha) semaksimal mungkin secara halal dan baik (thayyib), selebihnya tawakal (berserah kepada Allah). (Page 89)
Siapa yang belum selesai dengan dirinya, tak akan pernah bisa memyelesaikan urusan-urusan orang lain. (Page 93)
Dan, kalaupun akhirnya gagal menjadi sempurna, usaha yang sudah kita lakukan itulah yang sudah mewakili kesempurnaan itu sendiri. (Page 93)
Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain. (Page 94)
Cara terbaik menghadapi orang sombong adalah dengan diam. (Page 94)
Makin pintar, kita akan merasa makin bodoh. (Page 95)
Bahwa sebenarnya fanatisme pada suatu pendapat, bukanlah ajaran Islam. (Page 98)
Obat dari tidak tahu adalah bertanya. (Page 101)
Bahwa ilmu agama itu ada 3, yakni Al-Quran, Sunnah, dan perkataan "aku tidak tahu". (Page 103)
Kesyahidan itu menghapus semua dosa dan salah, tapi tak menghapus utang. (Page 109)
Bahwa siapa yang bukan saudaramu dalam agama adalah saudaramu dalam kemanusiaan (Page 110)
Membahagiakan atau menjaga kebahagiaan orang lain sebenarnya juga merupakan jalan kebahagiaan bagi kita sebagai saudara dalam kemanusiaan. (Page 115)
Juga ada kisah Nabi Sulaiman, sosok crazy rich pada zamannya, (Page 116)
Kemiskinan bisa membawa kita pada kekafiran. (Page 116)
Menjadi seorang muslim memang diharuskan membatasi nafsu dunia, tapi bukan berarti seorang muslim harus anti-dunia. (Page 117)
Muslim tak boleh tertinggal dalam urusan dunia juga: terdepan dalam ekonomi, ilmu pengetahuan, kebudayaan, dan lain-lain. (Page 117)
Dunia ini diposisikan sebagai tempat menanam dan akhirat tempat memanen. (Page 117)
Dunia kita dengan segala kemewahannya: harta dan takhta, dijadikan alat untuk beramal saleh agar beruntung kelak di akhirat. (Page 118)
Bahwa zuhud itu urusannya bukan apa yang tampak secara kasat mata, melainkan apa yang ada di dalam hati. Seseorang yang terlihat miskin bisa saja punya sifat tamak. Sebaliknya, orang yang zuhud pun bisa muncul dari sosok yang terlihat begitu kaya raya. (Page 120)
Nabi membingkai seluruh penduduk Madinah, apa pun agama dan sukunya dalam 1 ikatan persaudaraan di bawah 1 konstitusi yang kemudian disebut "Piagam Madinah". (Page 122)
Bahkan, lebih jauh, kita mesti bersaudara dengan seluruh makhluk sebagai sesama makhluknya Allah, baik itu binatang maupun tumbuhan. Kita bisa menyebutnya 'Ukhuwah Makhluqiyyah' atau persaudaraan kemakhlukkan. (Page 125)
Tidak menjawab seorang yang bodoh itu adalah sebuah jawaban. (Page 138)
Salah satu misi utama Nabi Muhammad Saw adalah melawan kebodohan (jahiliah) yang ada di masyarakat Arab kala itu. (Page 141)
Akal dalam Islam disebut sebagai nikmat teragung yang diberikan Allah kepada manusia. (Page 141)
Jihad utama dalam Islam adalah melawan kebodohan. (Page 142)
Berislam adalah menghadirkan kesempurnaan Islam bagi semesta alam (rahmatan lil-alamin), dalam berbagai bidang: ekonomi, sosial, budaya, politik, dan lain sebagainya. Sehingga kehadiran Islam dirasakan oleh dunia dan seluruh manusia sebagai suatu kekuatan positif yang mengubah dunia dari ragam kebodohan menuju kemajuan. (Page 143)
Allah menantang kita untuk terus berpikir menggunakan akal. (Page 147)
Jika Sang Pencipta saja menghargai pilihan hamba-Nya, bagaimana mungkin kita dengan enteng memaksa orang lain jadi sependapat dengan kita? (Page 148)
Sifat dakwah itu menolong, bukan ngajak ribut. (Page 150)
Nabi katakan bahwa agama adalah akhlak yang baik. (Page 161)
Bumi ini adalah 'Sajadah Panjang', di mana setiap perilaku kita bisa bernilai ibadah jika itu adalah kelakuan baik dan diniatkan untuk Allah: bekerja, mencari ilmu, bahkan tidur sekalipun. (Page 162)
Memperlihatkan kebaikan kita tak apa, alias tetap baik, asal hatinya tetap ikhlas. Bahkan, dalam beberapa perkara menjadi perlu dan bernilai pahala tambahan. Misalnya, nge-share di media sosial dengan tujuan 'campaign' agar orang lain juga ikut berbagi. (Page 175)
"Jika seseorang berbuat dosa 100 kali, 1000 kali, atau bahkan lebih, dan setiap itu dia bertobat, maka tobatnya diterima. Bahkan jika dari ribuan dosa dia hanya sekali bertobat." Imam Nawawi (Page 181)
Islam memgajarkan kepada kita untuk memaknai kepemimpinan bukan dari segi kuantitas (tingginya jabatan atau pengaruh), melainkan kualitas (mutu ucapan dan sikap). (Page 187)
Para orang saleh memiliki 1 kunci utama yang disebut dengan 'Riyadhah' yang artinya 'latihan'. Yakni memulai dari hal-hal kecil, konsisten atau istiqamah, dan terus meningkatkan lagi setiap harinya. (Page 195)
Yang sudah terjadi itu milik Allah, bukan kita lagi. (Page 201)
Hikmah itu sudut pandang. Yakni melihat kebaikan dalam samudra keburukan, melihat kebahagiaan dalam samudra kesedihan, melihat keindahan dalam samudra kejelekan, dan begitu seterusnya. Seseorang bisa melihat segala sesuatu secara positif. (Page 203)
Pengendalian terbaik atas waktu adalah dengan menyadari pergerakan waktu, bukan lewat begitu saja seperti saat kita asyik nongkrong. Oleh karena itu, kata Sayyidina Ali bin Abi Thalib, hiduplah seolah-olah besok akan mati, sehingga kamu akan benar-benar merasakan pergerakan waktumu tiap detik, menghargainya, dan mengisinya dengan hal-hal yang bermanfaat (waktu yang autentik). (Page 205)
Melalui shalat, Allah dan Nabi-Nya mau ajari kita bagaimana cara menyadari, mengendalikan, sekaligus me-manage waktu (waktu yang autentik). (Page 205)
Basmalah adalah 1 kalimat Allah bagi umat manusia untuk menjadikan segala tindakan manusia menjadi berkah. Menjadikan sesuatu tidak hanya bersifat duniawi, tapi juga ukhrawi. (Page 206)
Bahwa Nabi Sulaiman telah menjadikan basmalah sebagai awal dari tindakannya. (Page 207)
Lebih dari separuh muslim indonesia, khususnya generasi muda (milenial dan gen z) belajar agama dari media digital. (Page 211)
Algoritma Facebook ditentukan oleh Mark Zuckerberg dan kawan-kawan. Begitu juga algoritma YouTube, Google, dan media sosial lainnya, diatur oleh founder-nya. (Page 215)
Kita membentuk algoritma akun kita sendiri secara saleh atau baik (caranya adalah dengan mengakses, nge-like, nge-follow, atau subscribe akun atau konten-konten tulisan, gambar, audio, dan video yang positif dan inspiratif) sehingga kita bisa mencapai kesalehan algoritma, bukan hanya kesalehan ritual dan sosial, melainkan juga kesalehan media sosial. (Page 217)
Kesalehan algoritma juga berarti dengan tidak memyebarkan hoaks, kebencian, bullying, dan lain-lain di media sosial. (Page 218)
"Akhlak itu seperti angka 1. Kalau seorang muslim yang berakhlak itu kaya, kekayaan itu seperti tambahan angka 0 di belakang angka 1, maka jadi 10. Kalau dia juga tampan atau cantik, itu seperti tambahan angka 0 satu lagi sehingga menjadi 100. Begitu juga kalau dia berilmu, maka itu seperti tambahan angka 0 satu lagi sehingga menjadi 1000. Begitu seterusnya." Al-Khawarizmi (Page 221)
Tanpa akal, agama riskan termitologisasi: jumud, jahiliah, mitologis, dan seterusnya. (Page 224)
Semua tempat adalah masjid jika digunakan untuk menebar dan menjalankan nilai Islam. (Page 225)






