Pada bulan ini pula, amal-amal ibadah, sekecil apa pun, dilipatgandakan pahalanya oleh Allah. (Page 7)
Ada 2 adab utama dalam menghadiri jamuan agung Allah SWT pada bulan Ramadhan. Pertama, terimakasih dan rasa syukur yang sangat bahwa sudah diundang ke jamuan yang agung dan nikmat ini, yang sebetulnya hanya layak untuk para wali Allah. Kemudian, kedua, selalu menjaga antusiasme dan kegairahan yang luar biasa dalam beramal. (Page 26)
Kita harus berusaha untuk mengungkapkannya (rasa syukur) dalam bentuk, setidaknya, menahan diri dari segala hal yang diharamkan Allah semampu kita. Mudah-mudahan Allah memberi kita taufik untuk itu. (Page 28)
Kita meminta taufik kepada-Nya untuk diizinkan berpuasa dan tilawah Al-Quran. Hal ini harus dilakukan secara terus-menerus. (Page 33)
Jadi, bersyukur kepada Allah dan selalu bershalawat kepada Nabi Saw dan keluarganya yang suci as dimulai pada malam hari, lalu pada saat bersahur, pada tengah hari, dan sebelum berbuka. (Page 45)
Bersyukurlah untuk jalan kehadiran nikmat Allah kepada kita. (Page 46)
Doa tidak akan terkabul kecuali disertai dengan bacaan shalawat untuk menaikkan doa itu ke langit. (Page 46)
Nabi Saw adalah nikmat terbesar dari Allah Swt. (Page 50)
Apabila jawaban-Mu lambat (yakni, jawaban Allah atas doa kita kepada-Nya), maka aku mencerca-Mu karena kebodohanku. Padahal kelambatan itu mungkin lebih baik bagiku karena Engkau mengetahui akibat dari semua urusan. (Page 86)
Kita berdoa saja kepada-Nya dan yakinlah bahwa Dia akan mengijabah doa kita. Ketika doa kita diijabah, itu bukan karena kesalehan kita, tetapi semata-mata karena rahmat-Nya, dan karena cinta-Nya kepada para kekasih-Nya. (Page 88)
Para kekasih Allah sendiri ada yang berdoa, dan 40 bahkan 60 tahun kemudian doanya baru dikabulkan. Namun, hal itu tidak menambah kecuali cinta mereka kepada Allah. Mereka tau bahwa Dia akan memberikan yang terbaik kepada mereka sesuai dengan ilmu-Nya. (Page 88)
Tentang Nabi Zakariya yang berdoa ingin punya anak. Setelah menikah pada usia 20 tahun, setiap hari ia berdoa. Meski terus berdoa sampai usia 80 tahun, doanya tidak juga terkabul. Berhentikah beliau berdoa? Kecewakah beliau kepada Tuhan? Tidak. Beliau justru terus berdoa. Maka, Tuhan memuji Zakariya, setelah Zakariya memuji Tuhan. (Page 89)
Setelah Nabi Zakariya as berdoa selama kira-kira 60 tahun, akhirnya doanya dikabulkan oleh Allah Swt dengan kelahiran seorang anak yang bernama Yahya as. (Page 90)
Ia (Nabi Musa as) berjuang dan berdoa untuk kejatuhan Firaun dalam waktu yang tidak sebentar. Ada rentang waktu 40 tahun antara permulaan doa Musa as dengan tenggelamnya Firaun, (Page 91)
Jangan sampai engkau berputus asa bila Dia tidak segera mengabulkan doamu. Sebab, pemberian-Nya itu selalu seimbang dengan niat yang menyertai setiap permintaan. Adakalanya pengabulan doa itu ditangguhkan bagimu agar hal itu menjadi lebih besar pahalanya bagi si peminta dan lebih berharga bagi si pengharap. Dan adakalanya pula engkau meminta sesuatu, tetapi engkau tidak memperolehnya dan akan memperoleh yang lebih baik daripadanya, baik disegerakan maupun ditangguhkan. Atau, hal itu memang sengaja dialihkan darimu agar engkau memperoleh ganti yang lebih baik bagimu. Betapa banyak hal yang kamu minta dan di dalamnya terdapat kerusakan bagi agamamu kalau diberikan kepadamu. (Page 93)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar