Kamis, 28 Juli 2022

Para Pecinta Ilmu


Di antara sebaik-baiknya perkara untuk memanfaatkan waktu kita adalah dengan menyibukkan diri dengan menuntut ilmu, baik itu ilmu agama maupun ilmu umum. Kita mempelajari sesuatu, mengkajinya, mengulangnya lagi, itu pahalanya, Masya Allah! (Page 4)

Para ulama, baik dahulu maupun sekarang itu pasti cinta ilmu. (Page 6)

Ilmu itu ya sebenarnya adalah sebuah bentuk ketaatan dan ibadah. Belajar itu ibadah. Ibadah itu ya emang kan gak sekadar shalat, baca quran, puasa, tetapi buanyak buanget. Bekerja ya ibadah juga, bertani, bertanam, beternak, itu ibadah semua. (Page 16)

Ikhlaskan dalam menuntut ilmu adalah mencari ridha Allah dengan ilmu tersebut. Maka, ketika kita punya ambisi, punya impian, punya cita-cita dari mempelajari semua ilmu asalkan niatnya nyari ridho Allah, ya boleh-boleh aja. (Page 19)

Tinggal kemudian jangan lupa juga kembaliin ke Allah, hasilnya sedekahin, zakatin, jangan sampe lupa tuh. (Page 20)

Ya terima aja, Allah mau ngapain kita juga, yang penting emang hati kita hanya kepada Allah, minta kepada Allah, niat kepada Allah, jangan sampe ke makhluk. (Page 22)

Cinta ilmu cinta Allah (Page 24)

Kita itu sebagai orang tua atau yang masih anak-anak apalagi, kita itu harus cinta buku, karena cinta buku itu tanda cinta ilmu. (Page 24)

Kita juga harus mencintai ilmu. Karena Allah mencintai ilmu. Allah menyukai mengajar. Ketika turun ayat-ayat pertama, itu berbicaranya kan tentang mengajar, mengajar, dan belajar. (Page 27)

Allah itu ya Maha Guru. Rabbul 'Alamin ya artinya pengajarnya semesta. (Page 31)

Maka, memang orang-orang yang cinta ilmu artinya mereka ini mencintai Allah. Dengan demikian, semoga kita yang cinta ilmu, dicintai balik oleh Allah. Saya senang sekali mengajar ya, salah satunya karena itu, karena ingin dicintai Allah, ingin diberikan sama Allah cinta. (Page 32)

Karena saya berusaha membuktikan cinta ke Allah dengan mencintai ilmu, dengan belajar, dengan mengajar. (Page 33)

Kan siapa orang yang menunjukkan jalan kebaikan, maka baginya pahala dan kebaikan yang sama seperti orang yang mengerjakan kebaikan tersebut. (Page 36)

Ya, kan kalau kata Almarhum Syekh Ali Jaber, ya kita kayak anak kecil aja ke Allah. Anak kecil ke orang tua kan nangis kalau gak dipenuhi permintaannya. (Page 50)

Orang pintar kalah sama orang rajin, orang rajin kalah sama orang beruntung. Makanya, supaya beruntung terus jangan lupa niatin ke Allah. (Page 55)

Oh iya, ketidaktahuan itu juga bukan dosa loh. Bilang aja gak tahu, kalau emang gak tahu jangan sotoy! Ikutin aja pendapat ahli. (Page 58)

Ini saya nulis juga buat pengingatan saya pribadi. (Page 59)

Jalan ilmu itu jalan sukses. Jalan surga, jalan beruntung, jalan mantab dah, pokoknya mah. (Page 60)

Coba deh bukan pacaran tapi sholat istikharah, deketin Tuhan, deketin Allah, bukan deketin cowok/cewek, tapi deketin Allah. (Page 64)

Terus aja jadi jomblo dan doa, daripada pacaran zina dan lain sebagainya. Itu lebih baik. Allah kemudian ngapus dosa dulu kan. 1 tahun, 2 tahun, 3 tahun, umur uda 40 tahun nih misalnya. Tadi doa umur 37. Dateng ke kondangan, di situlah dia dapat jodohnya langsung. Allahukabar! Jadi sekalian juga nikahannya dibayarin, hehehe. (Page 64)

Pokoknya di setiap sendi segi kehidupan terapkan 3 hal itu dah. Sabar, tekun dan rajin. (Page 68)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar