Shalawat, Shalawat, Shalawat

"Allahumma shali ala sayyidina Muhammad wa ala ali sayyidina Muhammad." (Page 8)

Cari gambarnya tempat yang anda ingin kunjungi! Shalawatin! Yakin bahwa anda akan ke sana! (Page 20)

Bayangin nominalnya berapa! Bayangin kerja di mana! Sebagai apa! Bayangin itu semua kemudian shalawat! (Page 24)

Kalau mau sukses, mau jadi raja, mau jadi pemimpin ya harus jatuh dulu, ada proses di sana. (Page 30)

Jadi silahkan yah yang dompetnya kosong, taroh di depan sajadah, shalat, istighfar seratus sampai seribu kali, terus shalawat, "Allahumma shali ala sayyidina Muhammad wa ala ali sayyidina Muhammad." Kemudian doa dah, "Ya Allah, besok, tolong kasih saya satu milyar ya Allah, saya mau beli rumah di perumahan elite itu ya Allah." (Page 32)

Kemudian abis selesai dia menuliskan semua syair shalawat burdah. Beliau ketiduran. Tertidur. Di dalam tidurnya itulah kemudian diceritakan oleh beliau, bahwa beliau bermimpi yang luar biasa. Apa mimpinya? Beliau bermimpi berjumpa dengan Rasulullah SAW. (Page 38)

Khasiat shalawat: 

1. Mendapat syafaat Nabi.

2. Mempercepat doa, hajat, keinginan, impian agar terkabul.

3. Menyembuhkan penyakit. (Page 40)

Bahwa kalau kita bershalawat sekali maka akan dibalas sepuluh kali. (Page 46)

Saya dulu waktu masih ngajar di kelas ya, murid cuma 40, ya saya suruh shalawat dulu bareng-bareng sebelum kelas. Bayangin nih atau coba hitung, 40x10 shalawat aja udah berapa? Udah 400 shalawat kan. (Page 56)

Makanya, jadi guru itu berkah banget dah. Asal guru yang bener, ikhlas juga dan jangan sampe dah, jadi guru yang asal-asalan. (Page 58)

Ajak murid baca Bismillah dulu, ajak mahasiswa shalawatan dulu. (Page 58)

Guru itu memang pekerjaan paling kaya, paling manfaat, paling baik dah. Pokoknya mah, makanya saya seneng. (Page 60)

Saya senang menjadi guru, menjadi pengajar, menjadi pedagang, menjadi pengusaha. Semua itu niatnya biar bisa mengajak orang lebih banyak kepada kebaikan. (Page 62)

Jadi kunci untuk dapat pahala ya ikhlas. (Page 66)

Saya selalu nyuruh kawan-kawan selain ngajar juga belajar. Biar ilmunya terus bergulung, gak stuck, gak berhenti, gak butek di situ aja. Tapi luas. (Page 70)