Terapi Musik

Salah satu yang paling awal menyebutkan terapi musik adalah Al-Farabi. (Page 7)

Dalam Kekaisaran Utsmaniyah, penyakit mental diobati dengan musik. (Page 7)

Terapi musik secara umum bertujuan untuk:

a. Membuat hati dan perasaan seseorang menjadi senang dan terhibur.

b. Membantu mengurangi beban penderitaan seseorang.

c. Tempat penyaluran bakat seseorang. (Page 12)

Jenis musik yang digunakan dalam terapi musik dapat disesuaikan dengan keinginan, seperti musik klasik, instrumental, slow music, orkestra, dan musik modern lainnya. (Page 14)

Mendengar musik pula adalah sejenis hiburan. (Page 18)

Musik bisa meredam rasa sakit, mengurangi stres, menurunkan tekanan darah, memperbaiki mood, serta menyembuhkan insomnia. (Page 33)

Penderita insomnia yang mendengarkan piano klasik selama 4 minggu mengalami perbaikan tidur. Terapi ini, menurut peneliti, meningkatkan kadar melatonin, zat kimia otak yang mendorong tidur nyeyak. (Page 34)

Phil Eichling menganjurkan anda agar menjadikan musik sebagai bagian dari ritual tidur. Menurut Eichling, semua musik yang berkaitan dengan relaksasi bisa membantu. (Page 34)

Musik mengembangkan intuisi, meningkatkan kecepatan berpikir sampai imajinasi. (Page 52)

Musik adalah bahasa internasional yang menyatukan orang dari berbagai negara, budaya, usia dan profesi. (Page 52)

Metabolisme yang lebih baik akan mengakibatkan tubuh mampu membangun sistem kekebalan yang lebih baik, dan dengan sistem kekebalan yang lebih baik tubuh menjadi lebih tangguh terhadap kemungkinan serangan penyakit. (Page 53)

Terapi musik dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu menyanyi, mencipta lagu, memainkan alat musik, improvisasi, mendiskusikan lirik dan mendengarkan musik. (Page 53)

Al-Kindi merupakan filsuf pertama yang lahir dari kalangan Islam. (Page 62)

Menurut al-Kindi, agama dan filsafat tidak mungkin bertentangan. Agama di samping sebagai wahyu juga menggunakan akal, dan filsafat juga menggunakan akal. (Page 65)

Al-Farabi adalah penerus tradisi intelektual al-Kindi, (Page 66)