Rabu, 01 Maret 2023

Pesan-Pesan Cinta Jalaluddin Rumi


"Dengan hidup hanya sepanjang tarikan napas, jangan tanam apa-apa kecuali Cinta." Jalaluddin Rumi (Page iii)

Hati yang bersih berpotensi menghangatkan jiwa siapa pun yang berada di dekatnya. (Page 10)

Penampilan kita di dunia maya merupakan representasi kita di dunia nyata. (Page 25)

Jalaluddin Rumi adalah seorang penyair sufi. (Page 29)

Seorang sufi tidak selalu berpenampilan kumuh dan lusuh lho, ya. Pilihan untuk menjadi seorang sufi itu lebih ke penampilan hati. (Page 32)

Perlu diketahui bahwa tasawuf tidak ada hubungannya dengan kuantitas (jumlah) ibadah. Seorang yang berusaha memperbanyak jumlah ibadahnya dari hari ke hari, tidak otomatis menjadi sufi. Orang yang banyak beribadah belum tentu melakukannya dengan penuh keikhlasan. Sementara tasawuf itu beribadah dengan ikhlas; sepenuhnya tertuju pada Allah Swt. (Page 35)

Dengan tasawuf kita akan menjadi manusia yang lebih tertata, harmonis, dan tenang. (Page 38)

Bisa jadi hatinya bersih dan murni sehingga hubungannya dengan Allah Swt seakan tak berjarak. (Page 39)

Dihadapnmu terbentang 100 jalan menuju langit, setiap subuh kau terbang tinggi ke langit seperti seuntai doa. (Page 51)

Untuk menstabilkan diri, Jalaluddin Rumi menyibukkan diri dengan sajak-sajak yang sangat berpengaruh pada siapa pun yang mendengarkannya. (Page 51)

Jika orang salah memahamimu, jangan khawatir. Memang suaramulah yang mereka dengar. Tapi apa yang terlintas dalam batin mereka adalah pemikiran mereka sendiri. (Page 71)

Pemahaman dan kedalaman ilmu-ilmu keislaman Jalaluddin Rumi membawanya pada puncak hakikat. (Page 72)

Rumi disukai berbagai kalangan sebab "spirit universalisme" yang diusungnya. (Page 87)

Di dalam cahaya-Mu aku belajar mencintai. Di dalam keindahan-Mu aku belajar menulis puisi. (Page 94)

Dalam kedermawanan dan menolong, jadilah seperti sungai. (Page 96)

Dalam kebaikan dan ketulusan, jadilah seperti matahari. (Page 97)

Dalam memaafkan kesalahan orang lain, jadilah seperti malam. (Page 99)

Dalam hal kemarahan dan temperamen, jadilah seperti mayat (orang mati). (Page 100)

Dalam kesederhanaan dan kerendahan hati, jadilah seperti bumi. (Page 101)

Dalam toleransi, jadilah seperti laut. (Page 104)

Jangan melihat ke luar. Lihatlah ke dalam diri sendiri. Jadilah engkau apa adanya. (Page 107)

Jika kau bisa menjauhi kecintaanmu pada diri sendiri, semua yang kaulakukan, dari kepala hingga ujung kaki akan disukai. (Page 108)

Cinta adalah suatu penyakit. Orang yang dihinggapinya tidak pernah ingin disembuhkan. (Page 113)

Setiap waktu yang berlalu tanpa Cinta akan menjelma menjadi wajah memilukan di hadapan Tuhan. (Page 115)

Cinta dan kelembutan adalah sifat manusia, amarah dan gairah nafsu adalah sifat binatang. (Page 133)

Dan Cinta membawa perubahan-perubahan bagi siang dan malam. (Page 135)

Ketika Allah mencintai seorang hamba, Dia akan mengujinya. Bila hamba bersabar, Allah akan memilihnya, dan bila hamba bersyukur, Allah akan membuatnya menjadi orang terpilih. (Page 138)

Berbuat baiklah kepada orang demi Tuhan dan kedamian hatimu sendiri (Page 146)

Semua yang selain Allah dicintai atas nama Allah. (Page 160)

Lalu kau mencintai Dia demi Dia semata, bukan demi selain Dia. (Page 161)

Di hadapan Allah, yang sedikit adalah banyak. (Page 165)

Jika kebahagiaan merasuk dalam hati seseorang, itu merupakan balasan baginya karena telah membahagiakan seseorang. (Page 170)

Tanpa Cinta semua ibadah hanyalah beban, semua tarian hanyalah rutinitas, semua musik hanyalah bunyian belaka. (Page 171)

Tanpa manisnya Cinta, hidup ini adalah beban. (Page 172)

Usaha dan doa tergantung pada cita-cita. Manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya. (Page 173)

Ulama paling buruk adalah yang mengunjungi penguasa dan penguasa paling baik adalah yang mengunjungi ulama. (Page 183)

Jangan putus harapan pada-Nya. (Page 189)

Kau menganggap ketaatan itu datang dari dirimu sendiri maka kau terjerumus dalam kemaksiatan ini. (Page 189)

"Sungguh tidak ada yang putus asa dari rahmat Allah kecuali orang-orang yang kafir." QS. Yusuf: 87 (Page 190)

Allah adalah Sang Perekayasa yang sangat cerdas. (Page 190)

Jangan terlalu yakin pada persepsi dan pikiranmu sendri. Tidak bisa kita memastikan kebenaran hanya berdasarkan persepsi dan pikiranmu sendri. Oleh sebab itu, jadilah manusia yang merendahkan diri dan takut di hadapan Allah. (Page 191)

Jangan jual dirimu dengan harga murah. Karena di mata Allah engkau sangat berharga. (Page 195)

Nabi Muhammad saw membebaskan Kota Makkah dan kota-kota di sekitarnya bukan untuk kepentingan pribadi. Ia membebaskan Makkah untuk kehidupan semua manusia dan untuk memuliakan mereka dengan cahaya. (Page 196)

Lihatlah betapa banyak tafsir ditulis untuk menjelaskan al-Quran, berjilid-jilid, tetapi tujuan para penyusunnya hanya untuk menampakkan keutamaan mereka. (Page 201)

Dasar segala sesuatu adalah ucapan dan kata-kata. (Page 209)

Allah menciptakan dunia dengan kata-kata, yaitu ketika Dia berkata, "Jadilah! Maka ia pun ada." (Page 209)

"Kalian lebih butuh kepada pemimpin yang banyak bekerja daripada pemimpin yang banyak bicara." Utsman r.a. (Page 213)

Mereka membagi waktu secara disiplin sehingga setiap malam selalu punya waktu untuk beramal. (Page 219)

Ada ratusan ribu derajat manusia di hadapan Allah. Semakin suci seseorang, semakin tinggi derajatnya. (Page 220)

Mereka (manusia) adalah makhluk akal dan nafsu. Mereka setengah malaikat dan setengah binatang. (Page 222)

Barang siapa akalnya bisa menguasai nafsunya, ia menjadi lebih mulia daripada malaikat. Barang siapa nafsunya mengalahkan akalnya, ia sungguh lebih rendah daripada binatang. (Page 222)

Pertanyaan adalah separo ilmu. (Page 226)

Sebenarnya yang dicari oleh semua adalah Allah. Dalam pencarian itulah setiap orang menghabiskan usia. (Page 226)

Sikap bersyukur, meskipun rekayasa, merupakan usaha untuk mendapatkan Cinta Allah. (Page 230)

Teladan hidup Rasulullah saw yang patut dicontoh umatnya adalah mengharuskan diri menanggung derita (Page 233)

Seorang salik pun tidak mesti menyepi atau menyendiri. Adakalanya ia justru perlu terjun ke masyarakat. Tentu dengan tujuan untuk mengajar dan membimbing mereka supaya lebih mengenal-Nya. (Page 238)

Barang siapa memiliki 10 cita-cita tetapi ia menyibukkan diri dengan 1 cita-cita agama maka Allah akan memenuhi sembilan cita-citanya yang lain tanpa susah payah. (Page 239)

Siapa saja yang mencari kerelaan Allah maka di dunia ini dan di alam sana ia akan bersama para nabi dan menjadi teman duduk mereka. (Page 240)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar