"Barangsiapa yang bersuci (berwudhu) di rumahnya, kemudian berjalan menuju salah satu rumah Allah (masjid) untuk mengerjakan suatu kewajiban yang telah diwajibkan Allah, maka semua langkah kakinya, yakni yang satu (menghapus) kesalahan sedangkan yang lain mengangkat derajat." HR. Muslim (Page 37)
Sesungguhnya Allah dan para Malaikat-Nya bershalawat kepada orang yang (shalat) pada barisan terdepan. Dan muadzin diampuni dosanya sepanjang suaranya. Dan siapa saja yang mendengar ucapannya, maka dia turut membenarkannya, baik benda yang basah maupun yang kering. Dan dia mendapat pahala sebanyak pahala orang yang shalat bersamanya." HR. Ahmad (Page 45)
Kelak di hari kiamat, para muadzin akan menjadi sosok-sosok yang paling mulia, insya Allah mendapatkan pahala sebanyak orang yang datang ke masjid karena suaranya, dan mendapatkan doa dari Rasulullah SAW agar Allah SWT berkenan mengampuni dosa dan kesalahannya, karena ia adalah sosok yang dipercaya. (Page 45)
Memenuhi panggilan azan yang kemudian ditindaklanjuti dengan shalat berjamaah merupakan satu hal yang harus menjadi perhatian utama setiap diri yang mengaku bertuhankan Allah SWT dan bernabikan Rasulullah Muhammad SAW dalam hidup dan kehidupannya. Berani melalaikannya, tanpa adanya udzur, jelas menunjukkan pembangkangannya yang nyata pada perintah Allah SWT dan Rasul-Nya SAW! (Page 49)
Bagi orang yang bersedia datang ke masjid untuk shalat berjamaah akan mendapatkan sebuah keuntungan agung, mengingat salah satu waktu dikabulkannya doa oleh-Nya adalah ketika doa tersebut dipanjatkan di dalam masjid. (Page 61)
Saling ingat-mengingatkan dalam shalat berjamaah antara imam dan makmum adalah perilaku terpuji yang bisa diterapkan dan menjadi ibrah (pelajaran) dalam kehidupan sehari-hari. (Page 73)
"Shalatlah kalian semua di rumah masing-masing, karena shalat yang paling utama adalah shalat seseorang di rumahnya, kecuali shalat fardhu." (Page 130)
"Apabila seseorang dari kalian mengantuk ketika shalat, hendaklah ia tidur dahulu hingga ia mengetahui apa yang dibacanya." HR. Bukhari (Page 142)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar