Karena sesungguhnya orang yang hatinya senang dan bahagia dengan Allah SWT, maka setiap hati menjadi senang oleh karena dirinya, (Page xv)
Status Nabi Muhammad SAW sebagai bapak bagi kaum Mukminin ini memunculkan hukum cabang atau turunan, yaitu isteri-isteri beliau adalah para ibu kaum Mukminin (Ummul Mukminin). (Page 20)
Jika kamu tidak memiliki kemampuan, kapasitas dan kompetensi terhadap sesuatu, maka tinggalkanlah. Dan beralihlah kepada apa yang kamu memiliki kemampuan dan kompetensi terhadapnya. (Page 37)
Bahwa segala sesuatu tidak lain dan tidak bukan adalah atas kehendak Yang Maha Berkehendak; Allah SWT, (Page 45)
Allah SWT menjadi penyenang hatinya, sehingga dirinya menjadi penyenang setiap hati, ia merasa cukup dengan Allah SWT. (Page 46)
Semakin besar cobaan, maka semakin besar pula kemakrifatan dan perkenalannya dengan Dzat Yang menimpakan cobaan. Semakin besar cobaan yang menimpanya, maka ia akan semakin mengenal Dzat Yang menimpakan cobaan. (Page 48)
Karena makhluk semuanya adalah kepunyaan-Nya, urusan semuanya adalah kepunyaan-Nya, dan putusan semuanya adalah kepunyaan-Nya. (Page 49)
Tiada daya upaya dan kekuatan melainkan dengan izin dan kehendak-Nya. (Page 56)
Kaya bukanlah karena banyaknya harta, akan tetapi kaya yang sejati adalah kaya hati atau jiwa. (Page 60)
Perang berakhir dengan kesudahan dan hasil yang terpuji bagi orang-orang yang sabar dan tabah. Sedangkan bagian orang yang kalah dan lari adalah penyesalan. (Page 62)
Menyelamatkan kemaluan dengan toga iffah (pengekangan hawa nafsu) dan pemeliharaan. (Page 63)
Begitu juga ketika ia sakit adalah dengan qadar (kuasa) Allah SWT, maka ia melawan, menolak dan menghalau qadar ini dengan qadar yang lain dalam bentuk menggunakan obat yang bisa menghilangkan sakit yang dideritanya itu. (Page 69)
Qadar tidak akan melesat dari titik-titik hikmah, dan tidak akan melesat dari sasaran-sasaran yang semestinya, bahwa semua itu sesuai dengan keadilan Allah SWT, hikmah-Nya, keagungan-Nya, ilmu-Nya, kekuasaan dan otoritas-Nya yang adil. (Page 71)
Allah SWT memonopoli segala yang terpuji dan keutamaan, sedangkan segala hal yang tercela adalah dipikul oleh makhluk. (Page 71)
Wahai bilal, rilekskan kami dengan shalat. (Page 74)
Di antara dunia kalian yang aku dijadikan senang kepadanya adalah perempuan dan wewangian, sedangkan kebahagiaan dan kegembiraan hatiku (qurratul 'ain) dijadikan dalam shalat (shalat dijadikan sebagai penyenang dan penggembira hatiku). (Page 74)
Dan sesungguhnya kekayaan yang tinggi adalah kaya (tidak butuh) kepada sesuatu, bukannya kaya dengan sesuatu itu. (Page 87)
Duhai kefakiran yang sirna dan berakhir, kekayaan yang abadi, dan kehidupan yang jauh lebih nikmat dari apa-apa yang dihasrati. (Page 89)
Kedermawanan bukanlah orang yang berpunya memberi orang yang tidak berpunya. Tetapi kedermawanan adalah orang yang tidak berpunya memberi orang yang berpunya. (Page 97)
Tidak merasa dirinya memiliki kelebihan atas orang lain dan tidak pula merasa telah berjasa kepada orang lain. (Page 99)
Seandainya seorang hamba mendapatkan kebahagiaan, kenyamanan, kenikmatan dan kegembiraan dengan selain Allah SWT, maka itu tidak akan bertahan lama baginya dan tidak bersifat permanen. (Page 113)
Keceriaan hati dan kesenangannya adalah ada pada shalat, haji, puasa, dzikir dan membaca Al-Qur'an. (Page 115)
Maka, barangsiapa yang keinginannya hanya Allah SWT, hidupnya adalah dalam makrifat dan mahabbah kepada-Nya, (Page 116)
Bala tentara raja, para hamba sahaya seorang majikan, para buruh pekerja seorang pemilik lapangan pekerjaan, para pembantu seorang pemimpin, mereka sebenarnya tidak lain bekerja demi untuk meraih apa yang mereka inginkan. (Page 123)
Hal yang baik dan hal yang buruk tidak lain adalah dari Allah SWT (Page 128)
Jika kamu berada dalam suatu nikmat, maka jaga dan peliharalah nikmat itu. Karena sesungguhnya kemaksiatan-kemaksiatan bisa menghilangkan nikmat-nikmat. (Page 129)
Jika kamu mengadu kepada anak Adam, maka sesungguhnya berarti kamu mengadukan Dzat Yang Maha Penyayang, kepada orang yang tidak menyayangimu. (Page 130)
Perumpamaan hati adalah seperti sehelai bulu di tengah gurun yang dibolak-balikkan oleh embusan angin. (Page 133)
Dan orang yang bahagia adalah orang yang bisa memetik pelajaran dari orang lain. (Page 171)
Adapun ilmu, kemampuan dan kekayaan yang ada padanya itu tidak lain datangnya dari Allah SWT karena karunia dan rahmat-Nya. Kesempurnaan dan kebaikan yang dimiliki manusia tidak lain adalah dari Allah SWT. Sedangkan apa yang ada pada diri manusia berupa kelemahan, kefakiran, kebodohan yang menjadi faktor munculnya kezaliman dan kejelekan, maka itu adalah dari diri manusia itu sendiri dan dari hakikat diri manusia. (Page 212)
Prinsip dasar mereka adalah apa yang ditunjukkan oleh Kitabullah dan sabda Rasul-Nya, serta diakui dan dinyatakan oleh fitrah dan akal. (Page 250)
Karena sesungguhnya harta benda yang kalian keluarkan hanya memberi manfaat dan keuntungan kepada kalian. (Page 287)
Apabila umat Islam melihatmu, maka mereka meyakini adanya bidadari surga dalam kebahagiaan abadi. (Page 297)
Kaum Muktazilah (Antropomorfisme) (Page 334)
Allah SWT mencintai orang-orang yang bertaubat dan senang dengan pertaubatan mereka. (Page 347)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar