Beberapa tokoh sejarah mungkin mengawalinya sebagai korban, tapi mereka memberdayakan diri mereka sendiri untuk menjadi pemenang. (Page 20)
Tak ada yang bisa mengontrol orang lain, tapi mereka dapat mengontrol secara penuh diri sendiri dalam cara mereka berpikir, bertindak, dan bereaksi. (Page 20)
Cinta bukanlah apa yang orang katakan, tapi bagaimana ia bertindak. (Page 21)
Anak laki-laki bisa mengubah perilakunya kekerasannya jika:
1. Ia memahami bahwa perilakunya tidak pantas dan kejam.2. Ia tidak bisa melemparkan kesalahan atas perilakunya kepada pacar, orangtua, guru, atau orang lain.
3. Ia bertanggung jawab penuh atas perilaku kekerasannya.
4. Ia punya keinginan untuk berubah. Ia melakukannya tidak untuk menghindari masalah di sekolah atau berkaitan dengan hukum, atau karena pacarnya terus memintanya untuk melakukannya.
5. Keinginannya untuk berubah diikuti dengan tindakan konkret. Cinta adalah sebuah perilaku!
6. Tindakan barunya terus berlanjut, tidak hanya sementara. Kebanyakan penyiksa meminta maaf atas perilakunya yang buruk dan mengatakan kepada pacarnya hal itu tidak akan pernah terjadi lagi. Sering kali, mereka merasa menyesal hanya untuk beberapa hari. (Page 106)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar