"Jangan kalian merendahkan Quraisy, karena orang alimnya memenuhi bumi ini dengan ilmu." Muhammad Rasulullah (Page 1)
Beliau (Asy-Syafi'i) tidak merasa cukup dengan hanya memeroleh ilmu dari salah seorang alim atau seorang syaikh, (Page 7)
Al-Quran itulah yang menjadi pokoknya, sedangkan as-Sunnah, itu semata-mata adalah rincian dan pengurai al-Quran. (Page 10)
Beliau (Imam Syafi'i) memulai pengajaran beliau setiap harinya sesudah shalat subuh, yang mana beliau mengkhususkan majlis pertama itu untuk al-Quran. (Page 13)
NASIHAT EMAS IMAM SYAFI'I R.A. :
Bersusah-payahlah, sebab kelezatan hidup akan terasa setelah lelah berjuang. (Page 74)
Yang disebut cela adalah bila aku yang mencelanya. (Page 75)
Menuntut ilmu lebih baik di bandingkan melakukan ibadah sunnah. (Page 104)
Orang yang menginginkan duniawi, ia harus memiliki ilmunya. Dan orang yang menginginkan akhirat, maka ia harus memiliki ilmunya. (Page 105)
Musibah adalah ketika seseorang kehilangan kemerdekaan, (Page 110)
Seribu teman tidaklah banyak bagi seorang budiman, tetapi musuh yang hanya seorang, benar-benar sudah banyak. (Page 111)
Tidak seorang pun yang banyak bicara lalu menjadi beruntung. (Page 120)
Orang yang memelajari Al-Quran, niscaya akan menjadi terhormatlah pribadinya. (Page 125)
Ilmu adalah benih seluruh kebanggaan maka berbanggalah, (Page 129)
Aku telah hafal al-Quran ketika saya berusia 7 tahun. (Page 131)
Bahwa ilmu adalah cahaya, dan cahaya Allah tidaklah dikaruniakan kepada orang yang bermaksiat. (Page 131)
Kemuliaan jiwa ada pada orang yang membiasakan puas diri dengan apa yang ia dapat, (Page 138)
Seorang hamba tetap merdeka selama ia bersikap sederhana. (Page 141)
Cukuplah bagiku hidup dengan ilmuku, jika ilmu itu berguna. (Page 142)
Ilmu bagai hewan buruan, sedangkan penulisan bagaikan pengikatnya. (Page 147)
Orang yang merasa hina hidupnya di tengah keluarganya di negerinya, maka keluar dari tempat tinggal adalah termasuk budi paling terpuji. (Page 149)
Begadang pada malam hari untuk menyerap ilmu terasa lebih lezat bagiku, dibandingkan bergaul dengan biduwanita, maupun lezatnya pelukan. (Page 153)
Kecenderunganku yang mengguncang karena gelora untuk mengajar adalah lebih kuminati dibanding tuangan minuman keras. (Page 153)
Kulihat, bahwa puas diri dengan apa yang dimiliki merupakan pangkal kekayaan, (Page 156)
Belajarlah, karena tiada orang yang dilahirkan langsung pintar, (Page 157)
Orang kecil di tengah kaumnya, apabila ia seorang yang berilmu, akan menjadi besar apabila ia dihadapkan pada suasana majelis. (Page 157)
Aku telah bersikap santun kepada setiap orang, (Page 161)
Begitu pula seorang pemimpin, ia adalah pemimpin melalui budinya. (Page 166)
Begitu pula orang kaya, adalah ia yang kaya dengan kebijakannya, (Page 166)
Tidak akan dapat mencapai hikmah, orang yang sepanjang umurnya, disusahpayakan untuk kebutuhan keluarga. (Page 171)
Jika bukan karena ilmu, niscaya para lelaki tiada menjadi bahagia, (Page 173)
Untuk meraih ilmu, bertanyalah kepada orang yang memiliki pemahaman . Ilmu dapat menjernihkan hati dari ketidakjelasan penglihatan, (Page 174)
Di antara keunggulan ilmu bagi orang yang melayani ilmu, adalah dapat membuat manusia seluruhnya menjadi pelayannya. (Page 183)
Sesungguhnya zina itu adalah suatu utang, dan jika engkau mengutanginya, maka ketahuilah bahwa keluargamulah yang akan membayarnya. (Page 184)
Sungguh Tuhan yang telah mencukupimu kemarin, akan pula mencukupimu dari apa-apa yang akan terjadi besok. (Page 190)
Ilmu itu teramat dalam samuderanya. Oleh karena itu, pada masing-masing bidang ambillah bagian terbaiknya. (Page 193)
Jaman kita tidak memiliki aib, kecuali kita sendiri. Berulang-ulang kita mencela sang jaman yang tanpa dosa. (Page 193)
Dan bersabarlah, sebab sabar itu suatu kenikmatan tersendiri. (Page 194)
Saudaraku, engkau tidak akan dapat memeroleh ilmu kecuali melalui enam hal: kekuatan berpikir, hasrat, kesungguhan, kecukupan bekal, bergaul dengan ustadz, dan sepanjang jaman. (Page 195)
Sikap santun dan memiliki ilmu tidak akan sempurna tanpa adab, (Page 200)
Dan (orang) yang terbanyak keunggulannya adalah yang tidak melihat keunggulan dirinya. (Page 206)
Bersikaplah di antara menahan diri dan bergaul bebas (kepada masyarakat). (Page 210)
Menjauhlah dari orang bodoh yang dungu. (Page 215)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar