Shalat merupakan penyejuk kalbu para pecinta Allah, kenikmatan ruhani orang yang mengesakan Allah, taman para ahli ibadah, kelezatan batin orang yang khusyu', (Page 91)
Si hamba pun menuntut penyempurnaan rahmat dan kebaikan-Nya dengan mempersiapkan sebuah jamuan yang menghimpun segala jenis, hadiah, harta pilihan, dan pemberian. Allah lalu mengundang hamba ke jamuan tersebut sehari lima kali. (Page 93)
Hamba yang diundang pulang dari jamuan ini dalam keadaan kenyang dan segar, berhias dengan penerimaan Allah dan segala kecukupan. (Page 95)
Allah menjadikan shalat sebagai media yang mengantarkan hamba pada kedekatan, munajat, cinta dan kerinduan dengan-Nya. (Page 110)
Mendatangi rumah Allah, tempat ibadah, merupakan bagian dari pengabdian kepada Allah. Karena itu, datang ke masjid, menurut sebagian kalangan ulama, merupakan penyempurna ibadah shalat wajib, (Page 114)
Ketika seorang insan memohon perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk, Allah menjauhkan dirinya dari setan. (Page 120)
Ketika anda mulai membaca Al-Qur'an, sebenarnya anda layaknya sedang berdialog dan bermunajat dengan Tuhan. (Page 121)
Allah mengajarkan kita untuk lebih mengedepankan ibadah (amal perbuatan) daripada memohon pertolongan, karena ibadah itu untuk Allah sedangkan memohon pertolongan bagi hamba. (Page 135)
Ibadah merupakan hak Allah atas makhluk-Nya, sedangkan isti'anah (permohonan pertolongan kepada Allah SWT) berisi permohonan sang hamba kepada Tuhannya atas segala masalah yang dihadapi. Penggalan kedua ayat ini berisi hak sang hamba. (Page 136)
Setiap ibadah yang tidak didasari sikap ikhlas karena Allah dan atas tuntunan Allah, batil dan sia-sia. Setiap permohonan pertolongan yang tidak diajukan kepada Allah semata, adalah suatu kehinaan dan kerendahan. (Page 136)
Shalat dibangun di atas 5 rukun, yaitu: membaca Al-Qur'an, berdiri (qiyam), ruku', sujud dan zikir, (Page 146)
Namun, kasih sayang Allah menuntut pensyariatan shalat bagi anda, yang membalik semua pengabaian tersebut, mengembalikan nilai positif yang sirna dari anda, dan juga memperbarui tekad baik, keimanan, dan segala yang hilang dari anda. (Page 171)
Waktu sela itu bisa anda gunakan untuk memberikan hak ibadah kepada setiap anggota tubuh anda, menjadikan buah dan ruh shalat untuk menghadapkan anda kepada Allah secara total, (Page 172)
Maka, buah shalat adalah menghadap kepada Allah dan Allah menghadap kepada sang hamba. (Page 173)
"Penyejuk kalbuku dijadikan dalam shalat." Nabi (Page 173)
Dirikanlah shalat agar kami beristirahat dari deretan kesibukan, seperti orang yang kelelahan beristirahat ketika sampai di tempat aman dan rumahnya, (Page 175)
Ketika melaksanakan shalat, ia terasa disiksa sampai selesai shalat dan beralih pada sang penyejuk hati: hawa nafsu dan dunia. (Page 178)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar