Aku menikah dijodohkan orang tuaku, karena usiaku yang memang sudah saatnya menikah. (Page 10)
Secara hukum negara, jika pasangan sudah pergi dalam waktu yang lama, kalau tidak salah 5 tahun, meninggalkan dan tidak menjalankan tugasnya sebagai suami (atau isteri), yang ditinggalkan berhak minta diceraikan dan menikah lagi, karena suami tidak memenuhi kewajibannya. (Page 15)
Bertahun-tahun menikah, seingatku, selalu aku yang berinisiatif mengajak bercinta (sex). (Page 18)
Bahwa yang pakai ayat belum tentu benar, yang pakai ayat, belum tentu kehendak Tuhan, jika ayat tersebut dicomot begitu saja dari konteksnya. (Page 19)
Kalahkan kemarahan dengan kelemah lembutan cinta. (Page 47)
Kita tidak bisa menyelesaikan masalah dengan berbuat dosa. (Page 50)
Bahwa pasangan adalah 'pemegang saham 50%' dalam berkat-berkat yang Tuhan sediakan. (Page 53)
Sekeras dan sebejatnya manusia, akan berubah jika merasakan kasih. (Page 107)
Isi hidupmu dengan Firman, ucapkan syukur dan banyak berdoa. (Page 107)
Mereka akan melakukan hubungan sex, karena keduanya pernah merasakan sex, yang tentu godaannya lebih besar daripada yang belum pernah. (Page 128)
Semua suku buatan Allah dan dicintai Allah. (Page 133)
Pertimbangkan masukan orang tuamu (dalam memilih pasangan), apakah logis, masuk akal dan berhikmat. Jika alasannya hanya soal suku atau ekonomi, engkau bisa bedoa, berpuasa dan baru berargumen dengan orang tuamu. (Page 133-134)
Mari kita selesaikan semua masalah hidup ini dan nikmati kebahagiaan. (Page 141)
saya tertarik dengan page 19, bahwa dalam memahami ayat memang tidak bisa dicomot begitu saja dan lepas dari konteksnya atau asbabul nuzulnya.
BalasHapus