Kalau tak sedang bersyair
Aku benar-benar diam dan hampir-hampir tak pernah bicara .... (Page vii)
Semua yang bukan cinta kepada Tuhan Paling Yang Indah adalah penderitaan jiwa. (Page xi)
Dengan akhlak yang mulia, hati kita bisa menampung cinta. (Page xviii)
"Cinta tak punya definisi," Ibn 'Arabi (Page xxi)
Ia (cinta) lautan tak bertepi, tanpa awal tanpa akhir. (Page 7)
Jika ada cahya di hatimu, kan kautemukan jalan pulang. (Page 10)
Mencintai adalah meraih Tuhan. (Page 18)
Setiap malam, bulan diam-diam mencium sang pencinta yang menghitung gemintang. (Page 28)
Temukan rasa manis di hatimu, kan kautemukan rasa manis di setiap hati. (Page 52)
Aku adalah pelancong.
Kaulah jalanku.
Aku berjalan darimu kepadamu. (Page 60)
Kata-kata adalah dalih. Ikatan batinlah yang menarik satu orang kepada yang lainnya. Bukan kata-kata .... (Page 63)
Solusi selalu ada, hanya saja kau belum bisa melihatnya. Mintalah langsung dari-Nya. (Page 66)
Bebaskan diri dari obsesi duniawi. Kosongkan. Agar merdeka ruh suci kita membumbung tinggi. (Page 70)
Manusia adalah wadah tajali-Nya, dia miniatur alam semesta. (Page 72)
Sebelum nafsu sirna, kita tak pernah menjadi manusia sejati. (Page 73)
Jalan menuju Allah memang dipandu oleh ujian. (Page 82)
Hati adalah wadah kebenaran tertinggi. Maka, biarkan ia terus suci, tak terkotori. (Page 88)
Ketidaktahuan adalah penjara Allah. Pengetahuan adalah istana-Nya. (Page 95)
Maka teruslah merasa tak tahu, betapapun banyak pengetahuanmu. (Page 95)
Kadang uzlah (menyepi) diperlukan untuk memelihara diri dari kotoran-kotoran interaksi dengan kerumunan manusia. (Page 97)
Bersihkan hati dari nafsu, itulah jihadmu. Maka kau kan jadi pemenang agung. (Page 99)
Kematian adalah awal perjalanan menuju kehidupan sejati yang abadi. (Page 101)
Lebur egomu, agar kau bisa jadi manusia sejati penaka Tuhan. (Page 106)
Sebelum kematian mengambil apa-apa yang diberikan kepadamu, berikan apa saja yang bisa kauberikan. (Page 112)
Pengetahuan tertinggi adalah pengetahuan batin. (Page 113)
Perkataan adalah sungai.
Diam adalah laut. (Page 114)
Jaga dirimu dari pikiran-pikiranmu sendiri. (Page 115)
Kesombongan adalah akar semua kejahatan. (Page 120)
Kebahagiaan sudah Tuhan siapkan di hatimu. Tak perlu kaukejar. Raih saja dengan kepasrahan. (Page 121)
Hartamu adalah kekuatan batinmu. Remeh temeh dunia tak bermakna apa-apa di hadapan-Nya. (Page 123)
Keindahan adalah soal batin. Seberapa cantik pun itu badan, ia kan tampak buruk jika batin kotor. (Page 124)
Dermawanlah kepada orang, agar Tuhan menjadi sahabatmu. (Page 126)
Apa yang melukaimu, memberi berkah kepadamu. (Page 127)
Hidup tanpa kekasih adalah kebangkrutan. (Page 129)
Dengan memberikan cobaan, Tuhan hanya ingin kita jadi lebih baik. (Page 132)
Pancaroba kehidupan hanya sementara. Ini pun demi kebaikan kita juga. (Page 133)
Jangan sia-siakan waktu. Kehidupan kita hanya sebentar. Isi dengan kebaikan sebanyak-banyaknya. (Page 134)
Terangi dunia dengan kebaikanmu. (Page 135)
Untuk sesaat saja, berhentilah bersedih. (Page 139)
Sering kali kesedihan cuma akibat kegagalan mensyukuri limpahan cinta-Nya di sekitar kita. (Page 139)
Biarkan cinta dan kebaikan kita mengalir ke mana-mana. (Page 140)
Tuhan itu indah dan sumber keindahan. Bukan dirimu. (Page 141)
Buka saja hatimu untuk cahaya Tuhan, jangan berupaya terlalu keras. (Page 142)
Sibukkan dirimu dengan yang benar-benar kauhargai. (Page 144)
Cinta hanya bisa lahir dari matinya egoisme. (Page 145)
Cinta menaklukkan semua halangan dan cobaan hidup. (Page 149)
Kekuatan nafsu luar biasa besar. Selalu mohonlah pertolongan Allah, yang tanpa-Nya kita akan kalah. (Page 151)
Penderitaan dan cobaan membebaskan jiwa kita dari apa-apa yang membebaninya. (Page 152)
Bersujudlah agar kerinduanmu pada-Nya terpuasi. (Page 154)
Selalu kendalikan nafsumu. Jangan biarkan bebas, agar ia tak malah membunuhmu. (Page 155)
Untuk berubah, seseorang mesti hadapi naga-nafsunya dengan naga lain, energi-hidup jiwa (ketuhanan)nya. (Page 172)
Segala puji bagimu, wahai cinta, kegilaan yang manis! Kau yang menyembuhkan semua lara kami. (Page 176)
Cinta berasal dari yang tak terbatas dan akan tetap begitu sampai kapan pun. (Page 192)
Cinta bersumber dari Yang Abadi. Mencintai adalah menjadi abadi. (Page 192)
Ego adalah sumber penyia-nyiaan hidup. (Page 196)
Dia (Tuhan) takkan menyia-nyiakanmu. Pasrah lebih baik. (Page 197)
Raih kemuliaan dan cinta-Nya dengan kelembutan dan kebersihan jiwa. (Page 198)
Tundukkan nafsu, hati akan bercahaya, dan semua keindahan akan tampil berkilau. (Page 203)
Jawaban dari semua pertanyaan kita ada dalam hati. Bersihkan saja. (Page 205)
Rasa syukur adalah anggur jiwa. Sana, mabuklah. (Page 211)
Syukur jadikan jiwa ringan, tenteram .... (Page 211)
Yang kita harapkan kan datang, pada waktunya. Bersabarlah. (Page 214)
Dekat dengan orang-orang baik hidupkan jiwa .... (Page 217)
Ketabahan taklukkan kesulitan, kerinduan membakar kesulitan. (Page 218)
Bersangka baiklah, supaya kebaikan juga yang kau lihat .... (Page 219)
Berlapang dadalah selapang-lapangnya dan siap menampung pandangan-pandangan yang berbeda .... (Page 223)
Jangan mengira persoalan kita terpecahkan karena upaya dan kepintaran kita. Semuanya adalah pertolongan dari-Nya. (Page 238)
Tinggalkan karut-marut hidup penuh nafsu. Maka kau kan merasakan keindahan. (Page 263)
Dalam cinta ada semua pengetahuan. (Page 264)
Kosongkan diri dari nafsu, kau kan menyatu kembali dengan-Nya. (Page 268)
Shalat (dan kerendahatian) melembutkan jiwa, melahirkan kebaikan. (Page 271)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar