Bangun kamu. Seninku mati tanpamu. (Page 78)
Burung berkicau di telingaku. Tawaf 7 kali kulihat rindu. (Page 79)
Kamu, pria yang tidak teromantis sedunia. Tapi kusuka. (Page 81)
7 tahun dalam seminggu merindu. Kamu. Sungguh madu dalam rerimbunan pagiku. (Page 82)
Di bawah Eiffel Tower akan kusebut namamu. (Page 86)
Bahwa wanita yang "sedikit jual mahal" akan membuat pria "penasaran". (Page 89)
Mungkin aku segera membuat novel saja. Ya, sebuah novel tentang pengkhianatan cinta. (Page 92)
Atau puisi saja. Pagi yang kelam. Hati yang temaram. Kesepian. (Page 92)
Juga buat kesimpulan jejaring mana yang efektif mencari pasangan (fb & twitter) versus biro jodoh. Pasti akan menarik sekali! (Page 95)
Punya 2 atau 3 pacar untuk menentukan jodoh yang tak kita tahu. Matahari pagi menertawakan, haha siapa kamu? (Page 121)
The sun is smiling on me. I hope everyday as beautiful as this or more. (Page 124)
"Pulang, kalau malam jangan makan banyak tapi doa yang banyak. Ingat Tuhan!" Katanya dengan keriput awan. (Page 137)
Sebelum matahari terbit, novel akan terbit. Dalam semalam, seribu jari-jari mengetik sebelum bunyi lumbung padi. (Page 141)
Satu kata untuk malam: kamu.
Satu kata untuk kamu: malam. (Page 146)
Sheila melenguh kesal. Mengapa negeri yang dicintainya ini tidak bisa menjaga mutu & standar, serta sering mempergunakan kesempatan? (Page 150)
Saat mengetik ini saya mengingat Pak Ijang. Dan menangis. (Page 156)
Ketika menulis ini, Lebaran hampir tiba. (Page 157)
Saya susah merangkai kata-kata. Seakan berserakan semua. Saya mencari makna. (Page 163)
Saya meracau. Saya kacau. Saya berkicau. (Page 163)
God. Family. Love. Life. And work should adjust among these. (Page 164)
Dia pikir semua manusia harus sama. Padahal yang SAMA TUHAN kita. (Page 173)
Di balik raga. Dunia memang sandiwara. (Page 174)
Saya capek sekali. Tolong peluk saya erat sekali. (Page 175)
Aku (yang akan berusia 40 tahun) akan dikategorikan menjadi "senior" seperti jabatanku di kantor, Senior Manager. (Page 180)
Ketika belum tahu apa itu penulis saya bilang: pokoknya yang nulis-nulis. Dan menulislah saya. Selalu. (Page 185)
Menjadi penulis itu menyenangkan. Imajinasi bisa membawa terbang ke awan. Ini positif kecanduan. (Page 185)
Seni bermain kata. Positif atau negatif tergantung pencernanya. (Page 186)
Seni di antara malam dan pagi. Indah sekali. (Page 186)
Please pemerintah pajak penulis 15% itu tinggi. Royalti penulis pemula aja rata-rata cuma 10% dari penjualan bukunya. (Page 187)
Somehow books are sexy creatures to me. (Page 188)
I am not good in talking. I should do more writing in silent moment privately. Or talking to Allah. (Page 188)
Tentu saja ibu layak dinomersatukan. (Page 191)
Raining. Tears from heaven. (Page 202)
Sujud di titik jagad raya. Dari atas ada yang Mahamenjaga. Rasa duka akan meninggalkanmu, Ramadhan, bercampur suka. Sebentar lagi Hari Raya. (Page 214)
Saya, bangun sendiri, merasa sepi. (Page 220)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar