Sabtu, 02 Mei 2020

Risalah Cinta dan Kebahagiaan


Agama adalah mengenal Allah (ma'rifatullah). Mengenal Allah adalah berlaku dengan akhlak (yang baik). (Page 21)

ada tiga bentuk usaha yang mungkin diupayakan manusia untuk mewujudkan kebahagiaan.
1. Bekerja keras untuk mengupayakan dan memenuhi apa saja yang kita dambakan dalam hidup.
2. Mengurangi atau menekan kebutuhan.
3. Memiliki sikap batin sedemikian rupa sehingga apa pun yang terjadi atau datang pada diri kita selalu kita syukuri. (Page 31-32)

Manusia berbakat berbahagia, dan bahwa tugas psikologi hanyalah mencuatkan (meng-unleash) bakat berbahagia itu. (Page 41)

Ya, kebahagiaan memerlukan latihan. Bagaimana cara melatihnya?
1. Kuatkan kesadaran dan pengetahuan bahwa hidup pada dasarnya adalah baik.
2. Timbulkan kemauan. Cobalah untuk selalu melihat kedepan, melampaui kejadian-kejadian itu sendiri.
3. Latihlah agar dalam diri kita terpatri kebiasaan (habit) kebahagiaan. Selalu upayakan kesadaran-penuh dan kendali atas kejadian-kejadian yang terjadi dalam hidup kita. (Page 42-45)

Hidup adalah perjalanan cinta (Page 49)

Dalam kebijaksanaan (hikmah) Islam, satu siklus lengkap perjalanan hidup manusia melewati dua busur yang membentuk sebuah lingkaran penuh: busur turun (al-qaws al-nuzul) dari Allah ke alam ciptaan; dan busur naik (al-qaws al su'ud) dari alam ciptaan kembali kepada Allah. (Page 52)


Sesungguhnya, cinta adalah sifat hakiki Allah. (Page 69)

Bahwa kita harus selalu belajar untuk mengenal Allah dengan sebaik-baiknya. (Page 81)

Menurut Ibn 'Arabi, puncak kemuliaan manusia sesuai dengan hadits 'takhallaqu bi akhlaq Allah' - adalah berakhlak dengan akhlak Allah. (Page 86)

Hidup nabi memang dipenuhi concern (keprihatinan) kepada manusia. (Page 89)

"Sesungguhnya Allah menciptakan manusia dalam kemiripan dengan diri-Nya." Nabi Saw (Page 137)

Semua Muslim mengaku percaya bahwa melihat Allah adalah puncak kebahagiaan manusia karena hal ini dinyatakan dalam syariah. (Page 138)

Ambisi dan kesombongan adalah penyakit-penyakit yang membutakan hati untuk mencintai Allah sekaligus menghalangi penampakan Allah. (Page 141)

'Zikrullah' mesti secara otomatis terus tetap segar di dalam hati manusia. Karena, jika seseorang memang mencintai maka ia akan terus mengingat-ingat; dan jika cintanya itu sempurna maka tak akan pernah melupakan-Nya. (Page 145)

Jika kecintaan kepada Allah benar-benar menguasai hati manusia maka semua cinta kepada yang lain pun akan hilang. (Page 146)

Seorang wali berkata, "Selama 30 tahun pertama saya menjalankan ibadah malamku dengan susah payah, tetapi 30 tahun kemudian hal itu telah menjadi suatu kesenangan." (Page 146)

Alam ini adalah himpunan jalan-jalan dan kesempatan ke arah kebaikan tertinggi, kesempurnaan, dan kebahagiaan manusia. (Page 156)

"Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan." QS. Al-Insyirah Ayat 5 (Page 157)

Bukalah hati ini untuk kebaikan Tuhan yang tak terbatas ini. (Page 159)

Bersabar dan bersyukurlah maka kebaikan akan terus menyertai kita. (Page 159)

Terkadang, tak jarang kebaikan datang dalam kemasan yang tidak menyenangkan. (Page 177)

"Jika Allah mencintai seseorang maka Dia akan mengujinya," Nabi Saw (Page 178)

Sebagaimana ujian apa saja dalam kehidupan ini, ia dimaksudkan untuk men-challege agar kita melakukan

Sebagaimana ujian apa saja dalam kehidupan ini, ia dimaksudkan untuk men-challege agar kita melakukan introspeksi, merogoh lebih dalam ke dasar jiwa kita (soul searching) - ketimbang membiarkan diri kita hidup di permukaan yang dangkal (superfisial) belaka - demi mencari makna kehidupan. (Page 179)

Dan hanya manusia yang utuh yang bisa hidup dalam keseimbangan dan kestabilan dalam ketenteraman dan kebahagiaan. (Page 185)

Allah menciptakan hidup agar kita mengisinya dengan memperbanyak amal-amal saleh. (Page 187)

Menjadikan kerja sebagai passion (cinta). (Page 191)

Hanya dengan cara mengaitkan seluruh aktivitas kita dengan Tuhan, maka kegiatan bekerja akan benar-benar menjadi sumber makna positif bagi hati atau ruhani kita. Dan hanya dengan cara ini bekerja akan dapat menjadi sumber kebahagiaan kita. (Page 193)

Apa yang menyebabkan kita dekat dengan Allah Swt? Jawabannya adalah kebebasan dari egoisme. (Page 195)

Musuh egoisme adalah berkorban dan memberi. (Page 196)

Shalat, meski disebut ibadah yang paling utama, tidak ada artinya jika tidak diikuti dengan aktivitas memberi. (Page 197)

Bagaimana memaknai uang dengan tepat?
1. Agama tidak anti kepada orang yang mencari uang,
2. Kita juga perlu meluruskan prioritas, bahwa tugas hidup adalah beribadah kepada-Nya,
3. Kebahagiaan dunia dan akhirat tidak terletak pada banyaknya uang dan harta benda, melainkan pada bagaimana kita memandang fungsi dan cara menggunakannya. (Page 203-205)

Isa a.s melihat dunia terungkap dalam bentuk seorang wanita tua yang buruk muka. (Page 215)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar