Sabtu, 30 November 2019

Bersahabat dengan Orang Tua

Cinta ayahlah yang telah membentuk karakter kita menjadi kuat dan pantang menyerah. (Page 2)

"Seorang yang patuh kepada Allah Swt, dan patuh kepada ibu bapaknya, tempatnya kelak di perumahan para 'Illiyun', kelas tertinggi." Rasulullah Swt (Page 6)

"Siapa yang ingin diperpanjang usianya dan dilimpahkan rezekinya, hendaklah ia berbakti kepada kedua ibu bapaknya dan memelihara silaturahim." H.R. Ahmad (Page 6)

Kesabaran kakek juga yang membuat kami belajar bersabar menghadapi nenek. (Page 16)

Dengarkanlah keluhan mereka. Sungguh, mereka merasa kesepian meskipun berada di tengah-tengah anak dan cucu. Hal itu terjadi karena mereka merasa tak dibutuhkan lagi. (Page 19)

Tetaplah sabar mendengarkan kisah-kisah nostalgia masa lalu mereka. (Page 21)

Penyakit degeneratif adalah penyakit yang muncul akibat kemunduran fungsi sel tubuh, dari keadaan normal menjadi lebih buruk. (Page 32)

Ketika orang tua sakit, mereka memerlukan obat lebih banyak. Hal ini disebabkan menurunnya kemampuan hati dan ginjal untuk mengolah obat. (Page 33)

Usia bapak 78 tahun dan ibu 69 tahun. Di rumah kami hanya tinggal bertiga. (Page 35)

Ia (nenek) masih kuat shalat ke masjid di dekat rumah, jalan-jalan seorang diri. (Page 50)

Menghadapi orang tua, harus lebih bersabar, agar mampu memahami dan melayani mereka dengan baik. Sebab sifat dan ulah mereka hampir kembali ke masa kecil. Apalagi kalau mereka mengidap penyakit tertentu. (Page 63)

Tapi emosi saya tuangkan ke hal-hal yang alhamdulillah positif. Misalnya saya beres-beres rumah, mencuci piring, atau yang lain. (Page 68)

Saat seseorang menderita hipertensi, peluang terserang berbagai penyakit lain semakin besar. (Page 69)

Saya adalah anak yang paling beruntung. Bagaimana tidak? Hampir sepanjang hidup, saya selalu tinggal bersama kedua orangtua saya. (Page 85)

Hanya yang terbaik untuk ibu, seperti yang ia berikan pada saya sejak terlahir dulu. (Page 90)

Bawalah orangtua ke dokter spesialis THT, enam bulan sekali. (Page 107)

Alqamah adalah seorang lelaki muda yang rajin beribadah, banyak puasa dan senang bersedekah. (Page 115)

"Sebab dia lebih mengutamakan istrinya ketimbang aku, ibunya sendiri. Dia telah durhaka kepadaku," jawab ibunya sambil terisak. (Page 117)

"Demi Zat yang jiwaku ada di Tangan-Nya, shalat, puasa, dan sedekahnya tidak akan memberinya manfaat sedikit pun selagi engkau masih marah kepadanya" Rasulullah Saw (Page 117)

"Merugilah seseorang yang hidup bersama kedua orangtuanya atau salah satunya di saat mereka tua renta, namun ia tidak masuk surga," Rasulullah Saw (Page 123)

Usai memasak, disuapinya ibunya dengan lembut dan penuh kasih sayang. (Page 126)

"Ibu mendoakan, agar aku kelak menjadi teman dekat Nabi Musa di surga." (Page 127)

Ketaatan dan kecintaannya (Uwais bin Amir) pada ibunya telah membuat namanya sering disebut penghuni langit. (Page 133)

Abu Hurairah tinggal di sebuah rumah yang berdekatan dengan ibunya. (Page 138)

"Dan tidaklah ibuku meminta sesuatu kepadaku yang bisa kuberikan, maka pasti akan aku berikan." Usamah bin Zaid (Page 139)

Pengetahuan keislamannya (Abdullah bin Mas'ud) sangat luas, hingga sering menjadi tempat bertanya sahabat yang lain. (Page 140)

Namun dengan kesibukan merawat orangtua, Xu Dahui menoreh prestasi gemilang. Ia menduduki peringkat teratas untuk hampir semua mata kuliah yang diambilnya. (Page 143)

Bersikap kasar dilarang bukan hanya kepada orangtua sendiri, tapi juga kepada orangtua orang lain. (Page 149)

Salah satu amal yang akan mampu menebus sebuah dosa besar adalah berbakti kepada orangtua. (Page 151)

Allah akan membukakan pintu paling tengah di surga bagi anak yang berbakti kepada kedua orangtuanya. (Page 152)

Siapa yang berbakti kepada kedua orangtuanya, perilaku tersebut akan dilihat dan diteladani oleh anak-anaknya. Kelak, mereka pun akan berbakti kepada kita. (Page 152)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar