Selasa, 28 Januari 2020

Omar Khayyam

Ia (Omar Khayyam) seorang murid dari guru Ali yang bergelar Cermin Hikmad, dengan guru Ali ia belajar ilmu pasti yang kemudian dikembangkannya sendiri. (Page vi)

Jalan Penjual Kitab di Kota Tua Naisapur, di Negeri Matahari Tahun 1069, Menurut Tarikh Orang Nasrani (Page 1)

Umur Guru Ali sudah tujuh puluh tiga tahun. Ia sudah mengetahui isi Qur'an di luar kepala, kini ia hidup untuk mengajarkan ilmu pasti. Segala hal di dalam rumah tangganya, berlangsung teratur, seperti jam air yang menetes dekat kolam ikan di halaman rumahnya. (Page 29)

"Sebuah kenyataan bagi hamba, bahwa murid hamba Omar Khayyam, telah sama pandai dengan tuan Ustadz dari Baghdad." Guru Ali (Page 40)

Ia (Omar Khayyam) berpikir Yasmi tentu akan senang memiliki syair yang dikarang khusus untuk dirinya sendiri. (Page 64)

Khafilah kehidupan bergerak terus
Diselubungi rahasia. Wahai Saki, bawakan aku piala...
Piala penuh tawa, sedangkan malam berlangsung terus...
Dan usah dicari fajar akan tiba. (Page 124)

Tempat kitab-kitab di Kota Tua Rai (Page 155)

Dari tepi permadani tempat mereka berdiri, Nizam al-Muluk dan Omar Khayyam saling berhadapan. Untuk pertama kalinya, pengatur dunia merasa kehendaknya ditentang ahli bintang raja. Dan ia belum dapat mengatasi perasaan herannya. (Page 155)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar