"Menikahlah. Jika istrimu baik, kamu akan bahagia. Jika istrimu jahat, kamu akan jadi filsuf." Socrates (Page 14)
Menurut Universitas Pennsylvania, cinta dan komitmen akan membuat seks secara fisik lebih memuaskan bagi si wanita. (Page 19)
Jangan merasa tertekan saat ditanya-tanya, "Kapan nikah?" Jadikan itu motivasi, sugesti, dan doa agar bersegera. Segera bukan berarti buru-buru. (Page 27)
Mau pernikahan dan rumah tangga yang berkah? Jangan awali dengan fase yang nggak berkah, misal pacaran. (Page 27)
Ayah yang menafkahi putrinya sebelum putrinya menikah. (Page 58)
Suami yang menafkahi istrinya begitu keduanya menikah. (Page 58)
Andai wanita bercerai atau suaminya meninggal, maka tanggung-jawab penafkahan akan kembali kepada ayahnya, pamannya, atau saudara laki-lakinya. (Page 59)
Si jahat membuat masalah.
Si picik memperbesar masalah.
Si awam membicarakan masalah.
Si hebat menuntaskan masalah.
Si bijak mensyukuri adanya masalah.
Si jeli melihat peluang dari masalah.
Si soleh naik derajat karena masalah. (Page 63)
Perhatikan baik-baik siklus kekayaan berikut ini:
Makin dermawan dan makin bersyukur >> hati makin cerah dan nikmat makin bertambah >> makin kaya >> lebih kaya >> makin punya waktu luang >> makin rajin dhuha dan tahajjud >> makin kaya >> lebih kaya >> makin dermawan dan makin bersyukur (Page 66)
Perlakukan orangtuamu seperti raja, maka rezekimu menyerupai raja. (Page 87)
Berbakti mengundang rezeki, durhaka mengundang petaka. (Page 87)
Satu temuan dari Grant Study, Harvard University, justru menunjukkan 'anak mami' memiliki potensi sukses lebih besar ketimbang mereka yang memiliki hubungan kurang harmonis dengan ibunya. (Page 93)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar