Rabu, 03 April 2024

MUHAMAD AL-FATIH


"Sungguh Konstantinopel akan ditaklukkan. Sebaik-baik pemimpin adalah penakluknya dan sebaik-baik pasukan adalah pasukannya." HR. Ahmad (Page v)

Sekitar 800 tahun lamanya, mimpi indah ini (penaklukan Konstantinopen) tersimpan rapi dalam lembar-lembar kitab hadits. (Page vii)

Ia (Muhammad Al-Fatih) sangat memperhatikan sekolah-sekolah dan lembaga-lembaga akademik serta upaya penyebaran ilmu di seluruh penjuru negeri yang sangat luas itu. (Page 2)

Ia juga sangat mencintai para ulama, selalu berhasrat mengundang mereka hadir di istananya dan mengambil manfaat dari ilmu mereka. (Page 2)

Spirit jihad Islam-lah yang menjadi penggerak bagi semua gerakan-gerakan pembukaan wilayah baru yang dijalankan oleh Alib Arsalan, (Page 13)

Sultan turun dari kudanya, kemudian bersujud kepada Allah. Ia melumuri wajahnya dengan tanah dan berdoa kepada Allah memohon kemenangan dariNya. (Page 17)

Alib Arsalan adalah seorang pria yang shaleh, yang selalu menempuh semua jalan untuk meraih kemenangan, (Page 18)

Karenanya, hadapilah mereka pada hari jumat tepat pada saat para khatib berdiri di atas mimbar, sebab mereka akan mendoakan para mujahidin. (Page 19)

Maka ketika saat itu tiba, sultan pun memimpin shalat bersama mereka. Sultan menangis, dan semua orang pun menangis karena tangisan sang sultan. Beliau berdoa, lalu mereka semua mengamininya. (Page 19)

Di bulan ramadhan, beliau bersedekah sebanyak 15.000 dinar. Dalam catatan administrasinya, terdapat nama-nama sejumlah besar orang-orang miskin yang ada di dalam kerajaannya; mereka semua mendapatkan jatah pembagian. Di seluruh negerinya tidak pernah terjadi tindakan kriminal dan tuntutan (pengadilan). Beliau sendiri merasa cukup dengan pajak bumi dari rakyatnya yang dipungut sebanyak 2 gelombang dalam setahun demi memberikan keringanan kepada mereka. (Page 20)

Sering sekali di hadapannya dibacakan buku-buku yang mengulas tentang sejarah dan adab para penguasa serta hukum-hukum syariat. Dan ketika ia menjadi terkenal di kalangan para raja dengan perilakunya yang baik dan konsistennya menjaga perjanjian, mereka pun akhirnya tunduk patuh padanya serta menyatakan persetujuannya setelah sebelumnya mereka menolak. (Page 20)

Pada tahun 656 H/1258 M, Erthugrul dikaruniai seorang anak laki-laki bernama Utsman, yang kepadanya Daulah Utsmaniyah dinisbatkan. Dan tahun itu adalah tahun di mana Mongolia yang dipimpin oleh Hulagu Khan menyerang Bagdad, ibukota Khilafah Abbasiyah. Penyerbuan itu merupakan peristiwa besar dan menimbulkan bencana yang dahsyat. (Page 28)

Umat Islam saat itu sedang mengalami kelemahan akibat dosa dan maksiat yang mereka lakukan. Oleh karena itu, orang-orang Mongol mampu menguasai mereka. (Page 29)

Utsman tidak mendirikan negaranya karena cinta kekuasaan, namun tidak lain karena kecintaannya untuk menyebarkan Islam. (Page 34)

Utsman mempunyai kepribadian yang tenang dan menarik disebabkan keimanannya yang agung kepada Allah dan hari akhir. Oleh sebab itu, kekuatannya tidak mengalahkan keadilan, kekuasaannya tidak melenyapkan kasih sayangnya, dan kekayaannya tidak menghapus kerendahanhatinya. Karena itu, ia layak mendapatkan penguatan dan pertolongan dari Allah. (Page 35)

Dalam wasiatnya itu, Utsman mengatakan, "Wahai putraku, jangan sampai engkau tersibukkan dengan sesuatu yang tidak diperintahkan oleh Allah Tuhan semesta alam! Jika dalam hukum engkau menghadapi kesulitan, maka mintalah jadikanlah musyawarah para ulama agama sebagai rujukan. (Page 36)

Sejak kecil, ia (Al-Fatih) telah menguasai bahasa turki, persia dan arab; baik untuk kemampuan membaca, menulis, berbicara dan menerjemahkannya. (Page 52)

Saat itu, Sultan juga mengkaji berbagai referensi langsung bersama penulisnya. (Page 54)

Sultan Muhammad Al-Fatih menikah dengan beberapa wanita. (Page 58)

Maka pasukan Utsmani pun mengepung Konstantinopel dari arah laut maupun darat. Sebuah peperangan yang sengit selama 54 hari. (Page 60)

Pasti, Allah akan mengaruniakan kemenangan! (Page 61)

Ia melihat ke dalam, ternyata gurunya sedang bersujud kepada Allah dalam sujud yang sangat panjang. (Page 62)

"Kegembiraanku bukan karena penaklukan kota itu (Konstantinopel), tapi karena keberadaan pria seperti ini (Syekh Aaq Syamsuddin) di zamanku!" Sultan Al-Fatih (Page 63)

Pemimpin suatu kaum itu adalah pelayan mereka. (Page 64)

Janganlah bertindak mubadzir dan infakkanlah harta itu untuk kebajikan dan kebaikan kepada penduduk kota ini. (Page 64)

Syekh Aaq Syamsuddin adalah orang pertama yang menyampaikan khutbah di masjid Aya Shopia. (Page 64)

Mimpi-mimpi itu akan terwujud ketika engkau membayangkan, mendengar dan merasakannya... (Page 69)

Seorang guru memang harus memberikan gambaran yang jelas dan visi yang terang kepada muridnya; sebuah gambaran yang selanjutnya ia akan hidup bersamanya dan untuk mewujudkannya. (Page 69)

"Baiklah, tidak lama lagi aku akan mempunyai singgasana atau kuburan di Konstantinopel!" Sultan Al-Fatih (Page 70)

Gurunya itu adalah orang yang sangat berwibawa dan tidak takut kecuali kepada Allah. Karena itu, ketika Sultan Muhammad Al-Fatih datang untuk menziarahinya, ia tidak pernah berdiri dari majlisnya lalu menyambutnya. (Page 72)

Karena itu, Sang ayah, Sultan Murad sangat berusaha untuk menguji sang anak, Muhammad. Sehingga pertama ia menyerahkan jabatan gubernur kepadanya untuk memimpin sebuah wilayah yang kecil, kemudian setelah itu ia mendorongnya untuk memegang jabatan kesultanan. (Page 80)

Semangatku adalah mengerahkan seluruh upaya untuk berkidmat kepada agamaku, agama Allah. (Page 83)

Pemikiranku sepenuhnya tertuju pada penaklukan, pada kemenangan, dan pada keberuntungan meraih kasih sayang Allah. (Page 83)

Al-Fatih sangat mencintai ilmu. Ia memang tumbuh dalam spirit mencintai ilmu dan ulama. Sejak kecil, ia telah tunduk kepada sistem pembinaan ilmiah yang komprehensif. (Page 84)

Hal terpenting lain yang membuat Al-Fatih menjadi sosok yang istimewa adalah tekad kuat dan sifat pantang menyerahnya. (Page 84)

Pembangunan peradaban adalah sebuah landasan yang sangat urgen dan kuat untuk mewujudkan berbagai kemenangan di medan jihad. (Page 87)

Ia seringkali keluar sendiri di malam hari untuk mendengarkan pembicaraan dan keluhan mereka secara langsung dengan penuh kesadaran dan perhatian. (Page 89)

Penaklukan Konstantinopel adalah peristiwa sejarah terbesar yang terjadi di abad 15 M. Para ahli sejarah besar bahkan menganggapnya sebagai akhir dari abad pertengahan dan awal dari abad modern di Eropa. Hal ini semakin diperkuat dengan runtuhnya imperium besar yang telah berlangsung selama beberapa abad lamanya, yaitu Imperium Bizantium. (Page 103)

Meskipun usianya (Abu Ayyub Al-Anshari) sudah semakin lanjut, di mana usianya telah mencapai 135 tahun. (Page 118)

Aku (Abu Ayyub Al-Anshari) selalu menemukan diriku ini jika tidak merasa ringan, pasti merasa berat. (Page 121)

Yazid bin Mu'awiyah bin Abi Sufyan memimpin shalat jenazahnya (Abu Ayyub Al-Anshari), kemudian ia dikebumikan di sebuah pekuburan di sisi selatan Teluk Tanduk Emas. (Page 121)

Ya Allah, Sang Penguasa segala penguasa, Engkau memberikan kekuasaan kepada siapa yang Engkau kehendaki dan Engkau mengambilnya dari orang yang Engkau kehendaki. (Page 159)

Sejak tahun 1516 M, kaum kristen arab pun menjadi salah satu bagian rakyat Daulah Utsmaniyah yang memperlakukan mereka sesuai dengan aturan Allah yang prinsip-prinsipnya digalih dari hukum-hukum syariat Islam. (Page 170)

Dahulu ayahku melatih dan mengajariku seni berperang dan berbagai persoalan hukum dan politik. Ia hanya memberiku sedikit waktu untuk menikmati keindahan taman-taman istana yang indah. Karenanya aku menyukai syair dan musik. (Page 218)

Aku tidak tahu tapi aku menjadi yakin bahwa jika bukan aku, maka haruslah aku yang menjadi orang itu. (Page 218)

Saat usiaku mencapai 19 tahun, ayahku menyerahkan kepemimpinan wilayah Magnessia kepadaku agar aku berlatih mengatur urusan kekuasaan dan politik. Guru pembimbingku, Syekh Aaq Syamsuddin dan Mulla Kurani selalu bersamaku. Kehidupanku begitu keras untuk seorang pangeran. Pangeran apa? Pewaris imperium paling tua dan besar di muka bumi. Kekhilafahan Islam. Aku berkeliling di jalan-jalan demi meneladani sahabat Umar bin Al-Khathab untuk mengetahui langsung kondisi rakyatku. (Page 220)

Kita menang melawan musuh-musuh kita karena ketakwaan, maka hendaknya kita orang pertama yang bertakwa! (Page 220)

Bukankah sudah aku katakan kalau tentara-tentaraku telah hidup bersamaku dalam mimpi. Yaitu cita-cita mendapatkan kabar gembira dalam hadits Nabi. (Page 222)

Tidak lama lagi aku akan mati. Tetapi aku tidak pernah menyesal karena telah meninggalkan calon penerus sepertimu. Jadilah orang yang adil, shaleh dan penyayang. Lindungilah seluruh rakyatmu tanpa membeda-bedakan, dan bekerjalah untuk menyebarkan agama Islam. Karena ini adalah kewajiban semua raja di atas muka bumi. Dahulukan perhatianmu kepada agama atas urusan apa pun. Jangan memilih orang yang tidak memperhatikan urusan agama, tidak menjauhi dosa-dosa besar dan tenggelam dalam maksiat. (Page 254)

Ketahuilah bahwa para ulama itu seperti kekuatan yang tersebar dalam tubuh negaramu. Maka muliakan kehormatan mereka dan motivasilah mereka (dengan yang kau miliki). (Page 255)

Agama adalah tujuan kita, hidayah adalah jalan hidup kita, dan dengan itulah kita akan menang. (Page 255)

Jangan menggunakan uang negara untuk kemewahan dan kesia-siaan atau menggunakannya lebih dari yang seharusnya, karena itu adalah penyebab terbesar kebinasaan. (Page 255)

Di mana di atas pilar-pilarnya berdirilah Kekhilafahan Islam (Kesultanan Utsmaniyah) yang membentang dari timur hingga barat, yang kemudian menggantikan kerugian besar umat Islam paska kejatuhan Andalusia. (Page 259)

Kemenangan besar yang akan kita raih dengan izin Allah, akan menambah kemuliaan dan keagungan Islam. (Page 271)

Mereka (para prajurit Islam) sujud berdoa kepada Allah agar menyempurnakan kemenangan itu untuk mereka. (Page 272)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar