Senin, 23 Desember 2024

DERRIDA

"Marilah kita mulai dengan yang tak mungkin." Jacques D (Page vii)

"Maknailah, meski hanya sebuah kata sederhana. Kelak kau akan tahu betapa makna bisa bermula dari hanya sebuah kata, sebuah huruf. Berjudilah... Senyumi ketidakmungkinan." Cala Ibi (Page vii)

Jacques Derrida (1930-2004), filsuf yang akan diulas dalam buku ini. (Page ix)

Sejarah mencatat bahwa modernisme telah membawa Barat ke ambang kemajuan yang ditandai dengan kapitalisme dan individualisme serta kebangkitan Barat sebagai satu-satunya kekuatan peradaban. Sebagai sebuah proyek, modernisme tidak bisa dilepaskan dari asumsi-asumsi filosofis yang membentuk pandangan dunia dan menjadi fondasi dasar dari seluruh bangunan epistemologisnya. Antara lain, asumsi bahwa pengetahuan senantiasa bersifat objektif, netral, bebas nilai (free valued); bahwa manusia merupakan subjek, sementara alam menjadi objek; bahwa pengetahuan kita terhadap realitas adalah positif, gamblang, dan jelas (distinctive); bahwa rasio dan akal budi merupakan sumber dan satu-satunya otoritas yang memiliki kebenaran tak tergugat; bahwa manusia adalah pelaku dan penggerak sejarah dan karenanya memegang kendali (dan monopoli) atas berbagai perubahan sosial, politik, ekonomi, dan aspek-aspek kehidupan lainnya. (Page 9-10)

Tulisan adalah metafor tentang intertekstualitas, tentang kebenaran dalam proses yang jalin-menjalin dan bertautan dengan "yang lain", yang beda. (Page 89)

Kertas kosong tempat Pierrot menuangkan kegelisahan mimetiknya, bagi Derrida, adalah hymen. Kata hymen secara harfiah berarti "selaput dara" (membrane). Kita tahu bahwa "selaput dara" adalah organ tubuh yang mempertemukan bagian interior perempuan dengan bagian dirinya yang paling luar. (Page 105)

Berulang kali Levinas menandaskan bahwa filsafat ibarat seorang Odysseus dalam kisah epik Homer yang terkenal itu. Odysseus adalah pengembara yang bertualang ke luar negerinya, tetapi akhirnya pulang ke negerinya sendiri, ke sesuatu yang telah dikenalnya. (Page 149)

Sejarahnya juga dibangun dengan prinsip buku yang menyeleksi, menormalisasi, dan menstabilkan penyimpangan-penyimpangan yang dinilai berbahaya dan mengancam keutuhan dan integralitas wacana. (Page 166)

Sains juga tidak akan pernah membeku menjadi sebuah ideologi tertutup bernama Saintisme, karena di dalamnya terjadi pergulatan terus-menerus yang merombak ulang teori-teori lama dengan temuan-temuan baru yang lebih kreatif dan berani. (Page 223)

Di sana, di dalam teks yang bertaut tanpa sudah, tak ada yang pernah pasti selain jejak yang menggores di dinding-dinding labirin, menandakan perjalanan kita belum usai dan tak boleh berhenti di sini, di detik ini. (Page 227)

Dengan demikian, hidup adalah teks. Dan kita di dalamnya, bergulat dengannya, menjadi bagian yang tak terpisahkan darinya. Kita "menulis" kehidupan ini, mendekonstruksinya, membaca dan menafsirkannya setiap waktu. (Page 232)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar