Masa lalu tak pernah benar-benar lenyap. Ia selalu menyatu dalam udara, dan sesekali menyeruak jelas saat kita menghirupnya. Sebab, ia selalu ada di dalam napas kita. (Page 7)
Hanya cinta yang memiliki jutaan ungkapan indah. Tapi, hanya dirimulah yang tahu makna ungkapan cinta yang tulus. (Page 11)
If you fall in love, don't let her go from your heart. (Page 21)
Kegagalan cinta bukan akhir dari segalanya. Masih ada jutaan kejutan manis dari Tuhan. (Page 25)
Kenangan yang mengajarkan tentang hidup. (Page 29)
Derita sesungguhnya tak pernah terasa begitu menderita. Terpuruk hanyalah pilihan salah saat derita menghampiri. Sebab, sesungguhnya sebuah derita pun memiliki penawar yang manis. (Page 42)
Sejatinya, harta paling berharga dalam hidup bukanlah uang dan kekayaan, melainkan teman hidup yang penuh cinta. (Page 48)
Akan selalu ada cara untuk mendekap cinta. (Page 62)
Orang yang hebat adalah orang yang mampu memaafkan dengan tulus. Memaafkan masa lalu pahit, meski yang ditorehkan orang-orang terkasih. (Page 77)
Meski cinta yang kamu alami tak seindah kisah dalam novel-novel, jangan pernah menyesali rintangan yang ada. Karena sesungguhnya, rintangan itulah yang menentukan seberapa besar cintamu. (Page 82)
Jika mencintaimu adalah hal yang sangat tak pantas untukku, maka apakah rasa cinta ini salahku? Bukankah cinta ada dan tumbuh karena ketulusan? (Page 87)
Kenyataannya, dendam dalam hati tak hanya meracuni hati. Akan menyebar dan membuat segalanya menjadi kotor. (Page 99)
Rindu tetaplah rindu. Meski benci kadang menghampiri, rindu akan selalu menjadi rindu. (Page 104)
Kau tahu? Terkadang, penjahat bersembunyi di balik jas-jas rapi. (Page 117)
Rahasia itu seperti api. Lama-lama kian membesar dan membakar diri. (Page 125)
Pada akhirnya, kesalahan itu sendiri yang akan menghantui. (Page 158)
Love make me strong. (Page 170)
Hanya dirimu, warna indah dalam hidupku. (Page 195)
Everything I do... All is for You. (Page 222)
Bukankah cinta adalah sesuatu yang patut mendapat pengorbanan? (Page 255)
Saat ini, penulis adalah karyawan di sebuah toko sepatu, dan berusaha untuk tetap menulis di tengah kesibukannya. (Page 272)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar