Mungkin sesekali, aku butuh menangis. (Page 29)
Oh, Tuhan! Pria ini bisa saja membuatku jatuh cinta dalam waktu dekat! (Page 34)
Kata orang dalam persahabatan itu tidak ada rahasia. (Page 53)
Gadis itu termasuk gadis yang menjunjung tinggi keperawanan! (Page 53)
Dia udah wanti-wanti ke kita kalau jangan terlalu ceroboh memberikan harga diri elo ke cowok yang belum pasti jadi yang terakhir buat elo! (Page 66)
Kucoba menyalakan mp3 player mobil dan mulai memasukkan keping CD yang tersimpan di laci mobilku saat lampu merah menghadang. Di tengah kemacetan ini, sebuah lagu dari Daniel Powter, Bad Day seperti berhasil menceritakan kembali kejadian yang baru aku alami saat ini. Volume suaranya kukencangkan, dengan harapan semua kegalauan yang aku rasakan bisa hilang begitu saja. (Page 68)
Aku begitu menginginkanmu, Arya! Begitu menginginkanmu! (Page 141)
Sentuhannya sepertinya mampu membuatku melayang di udara dan tidak akan pernah turun lagi. (Page 175)
Duduk melamun di sebuah coffee shop membuatku teringat akam semua rentetan peristiwa yang telah terjadi padaku. (Page 183)
Pernikahan yang aku jalani sampai saat ini adalah hanya sebuah wadah di mana seks itu dilegalkan. (Page 183)
Thank you for a cup of coffee that you made for me. (Page 248)
We have to move on, Mom! We have to! (Page 296)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar