Nadzar tidak bisa mengubah takdir, yang bisa mengubah takdir adalah doa dan beberapa kebaikan. (Page 98)
Ketika mereka melihat hasil penelitian-penelitian ilmiah yang sesuai dengan rukun iman, maka hal itu akan menambah keimanannya. (Page 99)
Hati yang merasa bahwa Allah yang mengatur segala sesuatu, dan karenanya selalu meminta pertolongan kepada Allah. (Page 102)
Seseorang tidak bisa mengandalkan dirinya sendiri untuk menjaga keimanan. Dia memerlukan bantuan Allah. Untuk itu Rasulullah mengajarkan kita untuk sering berdoa dengan doa berikut: "Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu." (Page 103)
"Wahai Ummu Salamah, yang namanya hati manusia selalu berada di antara jari-jemari Allah. Siapa saja yang Allah kehendaki, maka Allah akan berikan keteguhan dalam iman. Namun siapa saja yang dikehendaki, Allah pun bisa memyesatkannya." HR At-Tirmidzi (Page 103)
"Tidak Aku menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku." Adz Dzariyaat Ayat 56 (Page 105)
Manusia tidak bisa mengelola bumi sendiri, namun harus berhubungan dan bekerjasama dengan manusia yang lain. (Page 106)
Hamba yang Allah Ta'ala anugerahi harta dan ilmu, sehingga keduanya menjadi sarana dia untuk bertakwa kepada Allah Ta'ala, menyambung tali silaturahmi, dan dia mengetahui hak-hak Allah Ta'ala. Inilah sebaik-baik golongan. (Page 112)
Akhirat merupakan tujuan utama, tetapi kepentingan hidup di dunia tidak boleh dilupakan. (Page 113)
Dunia adalah tempat mencari bekal menuju ke akhirat, dan sebaik-baik bekal adalah takwa. (Page 113)
Bagan seputar ujian, teguran, adzab (Page 121)
Rasulullah meminta kepada umatnya agar berdoa untuk mendapatkan surga yang paling tinggi, yaitu surga Firdaus. (Page 127)
Orang yang beriman dan menaati perintah Allah serta bersegera mengerjakan perintahnya akan dikabulkan doanya. (Page 134)
Surga mempunyai 100 tingkat, yang mana jarak antar tingkatannya seperti jarak antara bumi dan langit, dan yang paling tinggi adalah surga firdaus. (Page 159)
Lebih baik melakukan sedikit ibadah, tetapi terus-menerus/secara istiqamah. (Page 159)
Hawa nafsu yang ada di dalam manusia tidak bisa dihilangkan, tetapi bisa dikendalikan dan dikelolah. Oleh karena itu Allah memberikan koridor batasan untuk mengendalikan dan mengelola hawa nafsunya, di antaranya:
a. Menikah, bukan dengan cara berzina,
b. Memakan makanan yang halal dan tidak memakan makanan haram. Jumlah makanan yang haram sangat sedikit dibanding makanan yang halal. (Page 208)
Untuk meningkatkan kualitas jiwa menuju jiwa muthmainnah, bisa dilakukan dengan beberapa cara, di antaranya: mencari ilmu yang nantinya akan membuat seseorang lebih banyak menggunakan akalnya dan bisa mengelola hawa nafsunya dengan baik. Ilmu juga yang akan membuka pintu hidayah dari Allah. (Page 217)
Motivasi terkait dengan 2 hal, yaitu imbalan dan hukuman; dalam bahasa agama disebut pahala dan dosa, (Page 229)
Seringkali manusia merasa bosan dan tidak bisa istiqamah dalam melakukan ibadah. Untuk itu Nabi SAW melarang seseorang yang terlalu memaksakan diri dalam beribadah. Dikhawatirkan akan ada kebosanan sehingga berhenti beribadah. Lebih baik beribadah sedikit tapi kontinue. (Page 230)
"Agama yang paling disukai Allah adalah yang dilakukan secara tetap dan teratur." HR Al Bukhari (Page 231)
Dengan memperbanyak niat maka pahala yang didapat seseorang semakin berlipat ganda. Pada hadits di atas ("Dan, barang siapa yang menikahi seorang wanita dan ia tidak menginginkan kecuali supaya dapat menundukkan pandangan dan menjaga kemaluannya atau menyambung tali silaturahim, maka Allah akan memberkahi mereka berdua.'' HR Thabrani) dicontohkan bahwa ibadah nikah bisa dilakukan dengan beberapa niat sekaligus, antara lain menjaga pandangan, memelihara kemaluan dan menyambung silaturahmi. Ibadah lainnya misalnya pergi ke masjid dengan niat untuk iktikaf, shalat sunnah, shalat wajib berjamaah, berdzikir, berdoa dan membaca Al-Quran. Bisa juga melakukan shalat sunnah Tahiyatul Masjid dengan shalat Sunnah Qabliyah. Atau puasa Senin-Kamis dengan puasa di tengah bulan. Menurut para ulama niat yang bisa digabungkan adalah antara ibadah sunnah dengan ibadah sunnah yang lain. Sedangkan niat untuk ibadah wajib tidak bisa digabungkan dengan ibadah sunnah. (Page 249)
Melakukan aktivitas mubah sambil beribadah, misalnya sambil berjalan juga berdzikir atau mendengarkan bacaan Al-Quran, atau mencari nafkah sambil berdzikir dan beristighfar, dan lain-lain. (Page 250)
Teknologi telah memudahkan manusia untuk mengakses informasi dan melakukan transaksi. (Page 251)
Sumber-sumber kekuasaan antara lain adalah harta, ilmu, keahlian, kekuatan fisik, keturunan, kedudukan dan juga agama. Namun sumber dari segala sumber kekuasaan adalah Allah. Dialah yang Maha Kuasa. Kekuasaan diberikan kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan kekuasaan akan dicabut kapan pun Dia kehendaki. (Page 271)
Berbakti pada orangtua pahalanya lebih baik dari jihad. (Page 297)
Hijrah berarti keluar dari zona nyaman. (Page 302)
Tidak ada yang bisa memberikan manfaat dan mudharat selain Allah. (Page 312)
Sesuatu harus dimulai dari yang mudah terlebih dulu. (Page 329)
"Keutamaan menuntut ilmu itu lebih dari keutamaan banyak ibadah." HR Ath-Thabarani (Page 330)
Ilmu adalah landasan beramal, (Page 330)
"Kerjakanlah amal sesuai dengan kemampuan, sesungguhnya Allah tidak bosan sehingga kamu bosan." HR Muslim (Page 336)
"Permudahlah dan jangan mempersulit, dan gembirakanlah dan jangan membuatnya lari." HR Muslim (Page 336)